Pariwisata menjadi andalan Indonesia saat ini untuk meraup devisa. Sementara sumber daya alam dalam bentuk tak terbarukan seperti gas, minyak bumi dan batu bara, tak bsia diandalkan dselamaya. Karena itu, pemerintah terus meningkatkan prasaran dan sarana untuk mendukung tumbuh kembangnya duni apariwisata Indonesia.
Salah satu daerah tujuan wisata andalan Indonesia di kawasan timur adalah Taman Nasional Komodo. Kota Labuan Bajo, menjadi pintu gerbang bagi turis yang hendak menuju ke Taman Nasional Komodo tersebut. Menurut catatan pemerintah daerah setempat, jumlah pengunjung yang datang ke sini pada tahun 2019 dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut kepala Badan Pariwisata Manggarai Barat, Agustinus Rinus, 163.807 orang mengunjungi Labuan Bajo pada tahun 2018, sedangkan pada 2019 pihaknya menerima 184.206 pengunjung.
Peningkatan itu bukan hanya terjadi pada tahun lalu. Jumlah wisatawan yang datang terus meningkat setiap tahun, yang sebagian besar memengaruhi pendapatan daerah.
Pada tahun 2018, pendapatan kabupaten Manggarai Barat dari biaya pariwisata dikatakan telah mencapai Rp 34 miliar (US $ 2.490.604), dua kali lipat pada tahun 2019 menjadi Rp 60 miliar. Kenaikannya sangat signifikan. Halitu terjadi karena banyaknya kapal wisata yang membawa wisatawan ke tempat-tempat menyelam.
Menurut data agensi, sebagian besar wisatawan yang mengunjungi Labuan Bajo mengagumi komodo ikon yang berasal dari Jerman, Inggris, Spanyol, Australia, di antara negara-negara lain.
Semoga saja dunia pariwisata Indonesia terus berkembang dan memberikan dampak besar bagi pendapatan negara ini.