Saat usia beranjak dewasa, maka disitu kita mulai merasakan tantangan hidup.
Hidup tak selalu berjalan mulus, penuh lika liku.
Saat merantau adalah pilihan kita, maka mau tak mau kita harus terima segala resiko yang ada.
Jauh dari keluarga, sahabat, kampung halaman, teman, dan apapun yang pernah ada selama kita dirumah.
Ketika kita telah beranjak dewasa maka kita harus bisa mengambil sikap dalam menentukan pilihan demi masa depan.
Aku, adalah salah satu orang yang berfikir panjang kemana aku akan pergi usai menyelesaikan Sekolah Menengah Atas yang saat itu aku duduk di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di salah satu sekolah terfavorit di Padang Panjang.
Mengambil pilihan yang jauh di Aceh ini melalu jalur SNMPTN 2016 lalu awalnya ditantang oleh seluruh keluarga mengingat aku adalah satu-satunya anak perempuan di keluarga ku dari 2 orang saudara ku yang lain.
Tak pernah terlintas sebelumnya untuk merantau jauh, karena pilhan awal k hanyalah sekitaran Kota Padang yaitu Universitas Negeri Padang (UNP), tetapi entah kenapa masa itu pembatasan kuota penerimaan mahasiswa baru jalur SNMPTN untuk lulusan Ilmu Kegamaan (IK) tidak diperkenankan memilih beberapa unversitas di Indonesia, 100 lebih pilihan Universitas di layar Komputer hanya 45 Universitas yang bisa di pilih oleh lulusan IK, bahkan UNP, UNAND, USU, UNSRI dan lainnya tidak bisa kami memilih jurusan yang kami suka di sana.
Terilintas untuk memilih Universitas Malikussaleh ini dengan melihat satu persatu Jurusan yang ada dan peluang kerjanya serta mengukur balik pada kemampuan yang ada. Terlihatlah Ilmu Komunikasi dan peluang kerjanya serta kesukaan saya pada jurusan ini.
Untuk sementara pilihan jatuh pada Unimal ini, sebelum mendaftarkannya aku berfikir sematang mungkin untuk meyakinkan diri sendiri jauh dari Ranah Minang ini. Akhirnya, keyakinan itu muncul meski orang tua berat mengizinkannya.
Hampir 2 tahun kujalani hari hari ku di sini. Semester ini titik jenuhku muncul, masalah semakin banyak, biaya semakin sulit, ingin ku menyerah, ingin ku berhenti, terlintas untuk pulang dan tak akan kembali. Aku lelah, lelah berjalan dibawah terik matahari setip harinya, tak jarang menempuh hujan sepanjang jalan, aku letih hidup dengan penuh keraguan dan rasa sesal walau tak banyak. Aku lelah menahan panas nya Mentari, melangkah sendiri ditengah kendaraan roda dua kanan kiri serta depan belakang ku hanya orang orang berkendaraan. Tak sedikit yang mengendarai sendirian tanpa ada orang di belakang mereka, namun tak banyak yang rendah hati berhenti menawarkan kebaikan. Bukan aku mengharapkan bantuan bukan itu. Bukan aku menyalahkan dan menuduh mereka tak baik dan tidak rendah hati bukan itu. Mungkin saja karena tak kenal, mungkin saja mereka teburu buru.
Sering air mata jatuh saat melangkah sendiri di tengah lapangan menuju kampus itu, tetapi tak seorang pun yang tau.
Andai aku ikuti nasehat orang banyak untuk berkuliah di IAIN saja di kota Bukittinggi dekat dengan rumah, mungkin saja aku tak sejenuh ini. Tapi nasi telah jadi bubur, aku yang tadi berada di bawah jurang yang curam kini berangsur naik dan berada di tengah tengah jika ku mundur maka aku akan jatuh lagi ke jurang itu. Lebih baik aku jalani lagi dengan semangat yang tidak seperti dulu lagi agar aku bisa jauh dari jurang itu.
Semangat yang hilang ini, aku harus membangkitkannya lagi. Masih banyak target yang belum tercapai, masih banyak kebahagiaan orang tua yang belum terpenuhi. Jika aku mundur, orang tua akan kecewa dan malu. Hari ini bukan hari untuk menyerah, tetapi hari ini adalah hari untuk tetap semangat mencapai semua tujuan dan cita-cita.
Aku sadar kehidupan itu tak akan berubah menjadi lebih baik jika kita sendiri hanya berharap. Harus dilanjutkan dengan semangat juang, pantang menyerah serra kerja keras & punya tujuan serta target yang jelas.
By : @tulisanmega
Bukit Indah, 05 Maret 2018
Terimakasih telah membaca tulisan ini,
Jangan lupa Follow @tulisanmega|| Upvoute || Coment|| Resteem ||
Semangat mega! Apa yang kamu alamin, aku juga alamin. Berat emang di awal, tapi akan lebih mudah kalau kita berusaha untuk terbiasa. Dan aku udah sampai pada tahap terbiasa. Hwaiting 💪💪
Terimaksih kak @sfa,
InsyaAllah ini hanya sementara, harus kuat.. ✊
Tulisannya nyentuh bnget kakak, Sabar dan tetap semngat ya, jangan pernah menyerah, Allah sellu bersama orang2 yg sabar😍
Hihi trimakasih kak @zulfa0109 ,
InsyaAllah sabar dan tetap semangat... 😄
mantap the post
Thankyou bg
Semangat selalu sob untuk kearah yg lebih baik
InsyaAllah sob. Trimaksih ya
Smngat juga..