Dihati setiap manusia ada yang namanya intuisi melalui basirah yang tujuannya untuk membedakan mana yang baik dan yang buruk. basirah ini selalu menerima khoatir atau ide atau lintasan. Seorang psikolog Yahudi mengatakan manusia ini binatang yang selalu ingin melakukan apa yang ingin ia lakukan, jika ada yang cantik atau tampak ingin memiliki jika ada yang ingin mengambilnya dan apabila ia tidak melakukan semua itu karena faktor luar seperti agama, norma, etika, adat, hukum dan lain sebagainya lalu bisa dikatakan orang yang taat agama jiwanya tidak waras karena tertekan oleh agama. Namun hal ini di bantah oleh Imam Al Ghozali, bahwa manusia memiliki lintasan rasa kebenaran dihati yang sumbernya dari Allah.
makanya ada orang berkata jika kamu ingin tau kebenaran maka tanyalah pada dirimu sendiri melalui lintasan-lintasan yang Allah berikan dihati mu. lintasan-lintasan ini jika dikelolah, dilatih akan menjadi Ilham dan bila Ilham dilatih dikelolah dipertajam maka terbukalah hijab antara hamba dengan Tuhannya (ma'rifatullah). jika manusia sudah mencapai level ini maka nilai ibadahnya bukan lagi ta'abud (ibadah untuk pahala) bukan taqorub (mendekatkan diri untuk mendapatkan sesuatu/ dihindari sesuatu) tapi tahaquq betul-betul karena Allah semata. selain dari Allah lintasan-lintasan itu datang dari malaikat yang bila dilatih akan menjadi sesuatu yang sering dikatakan banyak orang "ilmu laduni" contoh sederhana adalah seorang seniman, dimana ada sekolah menciptakan lagu? dimana ada sekolah melukis dengan nilai seni yang tinggi? semua ini berasal dari lintasan-lintasan lembut yang muncul di jiwa manusia. Ada juga lintasan-lintasan dari hawa nafsu Sebagi contoh adalah kasus perencanaan.
pembunuhan atau pencurian itu tentu saja bukan godaan dari syaitan tetapi itu adalah hawajis nafsniyah yang berasal dari manusia itu sendiri. Rasulullah SAW dengan keras memperingatkan umatnya bahwa hawa nafsu adalah musuh yang paling besar karena dimanapun manusia berada hawa nafsu selalu ikut serta. dan yang terakhir lintasan-lintasan syaitoniyah dalam bentuk was-was yang bersifat spontanitas yang sering disebut godaan-godaan yang spontan terlintas dalam keadaan tertentu (tidak direncanakan) beda dengan hawa nafsu itu direncanakan.
terimakasih mudah-mudahan tulisan ini bisa menjadi tambahan ilmu untuk kita semua dan bermanfaat bagi penulis sendiri.
Posting yang dangat luar biasa. Sukses kawan