Indonesia tidak terlepas dari bencana, bahkan negara kita disebut sebagai negara "SUPERMARKET BENCANA". Hal ini seakan tidak dapat dihindari oleh masyarakat negeri ini, tak pelak masyarakat bingung harus berbuat apa dengan anugerah sang maha pencipta yang datangnya secara tiba-tiba tanpa memberi tau. Pasca terjadi rentetan bencana dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, pemerintah indonesia gencar mencanangkan mitigasi untuk mengurangi dampak dan resiko bencana yang disosialisasikan kepada masyarakat.
Pengesahan undang-undang penanggulangan bencana oleh pemerintah indonesia pada tahun 2007 yaitu undang-undang nomor 24 tahun 2007.
Adapun bencana yang kerap kali terjadi di indonesia adalah, gempa bumi, tsunami, longsor, banjir dan letusan gunung berapi. Dari beberapa bencana tersebut tentu sangat mengkhawatirkan jika kita tidak tau potensi bencana disekitar dan penyelamatan diri saat terjadi bencana. Beda bencana tentu beda pula cara penangananya.
Dalam hal ini saya menyoroti khusus pada masyarakat sekolah dan bencana gempa bumi, dimana sekolah merupakan salah satu lingkungan yang sangat rentan terhadap bencana. Sekolah juga merupakan rumah kedua bagi siswa-siswi dan guru-guru menjadi orang tuanya. Apakah sekolah beserta orang-orang yang didalamnya sudah tau apa yang harus dilakukan pada saat gempa bumi terjadi? Apakah sudah ada kesepakatan tempat atau titik yang ditentukan untuk berkumpul ketika gempa bumi terjadi? Tentu pertanyaan ini tidak dapat dianggap enteng jika kita lihat potensi gempa bumi di negeri ini yang cukup tinggi.
Generasi muda masa depan bangsa yaitu warga sekolah harus dibekali pengetahuan potensi bencana yang ada disekitar maupun langkah-langkah evakuasi mandiri sejak usia dini, misalnya melalui sosialisasi tentang mitigasi bencana serta melakukan simulasi bencana dan lebih baik lagi jika mitigasi bencana dalam mata pelajaran muatan lokal, juga perlunya kesepakatan titik kumpul antara semua elemen di sekolah bahkan orang tua wali siswa.
Dengan adanya kesepakatan titik kumpul tentu orang tua siswa tidak perlu panik memikirkan anaknya di sekolah ketika terjadi gempa bumi, Dengan begitu masyarakat sekolah akan mengerti langkah evakuasi mandiri. Tentu hal ini harus mulai dari sekarang.
Sejauh ini bencana tentu tidak dapat dicegah, namun masih bisa diminimalisir dampaknya dengan kesiapsiagaan dan bekal pengetahuan potensi bencana disekitar kita. Semua ini tidak terlepas dari kerjasama antar elemen yang bersangkutan. Hal ini tentunya sangat bermanfaat bila dapat terwujud. Siswa dibekali pengetahuan mitigasi bencana diusia dini yang manfaatnya seumur hidup.
Sort: Trending