Lanjutan...
Ijmak Politik
Ijmak secara mendasar adalah kesepakatan, pelaku kesepakatan ini identiknya adalah ahli agama dengan objeknya adalah aturan, hukum dan norma. Dari istilah Ijmak tersebut jika ditarik ke arah politik adalah kesepakatan publik atau lebih khusus adalah kesepakatan para ahli politik dalam menentukan pilihan, menentukan hukum negara, atau menentukan arah dukungan kepada siapa. Ijmak atau konsensus dalam bidang politik pada dasarnya memang tidak pernah ada dalam politik, namun tidak menutup kemungkinan terjadi.
Fenomena demokrasi sejatinnya sejak semula adalah berdasarkan kepada tiga hal yaitu ***dari rakyat, untuk rakyat dan oleh rakyat. *** Akan tetapi kehidupan demokrasi dalam bidang politik di Indonesia telah mengalami pergerusan makna. Yang kita dapati justru sebaliknya yaitu dari partai, untuk partai dan oleh partai. Partai adalah bagian terkecil dari masyarakat/rakyat. Mengapa hal ini terjadi ? bagi saya pribadi menilai bahwa perubahan tersebut terjadi karena ada kepentingan. Namun kepentingan disini dibumbui dengan adanya kepentingan rakyat atau mengatasnamakan rakyat.
Ya, benar bahwa partai adalah wadah atau tempat menyalurkan hasrat dan hak politik seseorang, namun layakkah kemudian jika sebuah wadah kemudian menentukan kepentingan orang-orang dalam wadah tersebut. Sebagaimana contoh kisruh Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3) yang begitu getol diperjuangkan oleh para elit politik di senayan. Lalu dimana kepentingan rakyat sebagai grassrootnya demokrasi ? entahlah..😣
Dalam pandangan saya bahwa ada satu nilai yang saat ini kurang populer bagi para elite politik namanya Musywarah mencapai Mufakat. Sejak kecil dalam pelajaran di sekolah kita selalu diajarkan untuk bermusyarah namun dalam kenyataannya hanya sebuah teori belaka. Ketika dihadapkan kepada sebuah masalah dan kepentingan, musyawarah kemudian ditinggalkan dan mufakat hanya cita-cita ideal. Lihatlah betapa sakit matanya rakyat ketika menyaksikan sistim voting yang terjadi dimana-mana. Apakah voting atau penentuan dengan suara terbanyak adalah bagian dari demokrasi, secara lebih kasar bisa kita katakan bahwa politikus muslim sudah lupa asas politik islam yang mengedepankan musyawarah dan bukan voting.
Dalam prakteknya Ijmak benar adalah sebuah kesepakatan secara menyeluruh dan dibangun dengan mengerahkan segala daya dan upaya agar tidak ada perbedaan sedikitpun dalam menentukan sebuah hukum, namun dalam Isu terkini seputar pemilihan presiden di tahun 2019, Ijmak tidak mungkin terjadi dalam bidang politik karena adanya kepentingan partai dan golongan. Secara lebih radikal dapat saya katakan kesepakatan adalah omong kosong politik, karena barang tentu ada deal dan kesepakatan-kesepakatan kecil terkait kekuasaan, pembagian jatah kursi dan sejumlah timbal balik lainnya. Meskipun yang paling anyar adalah munculnya tokoh agama yang sudah malang melintang dan memberi kontribusi yang besar untuk negeri ini, tetap saja kesepakatan, kebulatan suara dan kebersatuan adalah hal mustahil di kalangan penganut Islam di negeri ini. Mari kita kembali belajar kepada masa kekhalifahan pasca Nabi Muhammad dimana secara eksplisit terjadi kesepakatan secara bulat dalam pemilihan Abu Bakar dan Umar.
Harapan kita nanti di tahun 2019 adalah bahwa meskipun telah jelas siapa yang akan kita pilih dan pastinya kita berbeda-beda pilihan, namun kita harus sepakat bahwa integrasi bangsa tetap harus terjaga, kemakmuran dan kesejahteraan negeri adalah tujuan utama dan hal-hal yang dapat merongrong persatuan harus kita waspada.
I love Indonesia
Jimak Politik,,,to be continued in part 3
Demikian, semoga tulisan ini bermanfaat dan bisa mendapstkan apresiasi berupa koreksi, komentar dan usulan saran dalam tulisan saya.
Tulisan sebelumnya...
1. https://steemit.com/writing/@khaimi/ijtimak-ijmak-dan-jimak-politik-bagian-i-8b4c9c073c906
Salam hangat selalu
@khaimi
For Community Discord
Join eSteem Discord
Join Steemit Indonesian Community Discord
Join Silentzen Discord
Join sevenfingers discord
Join steempress discord
Vote for Witness @good-karma
[Post in Gp. Blang, Calang, Aceh Jaya](!steemitworldmap 4.640944 lat 95.587448 long MAHKAMAH SYAR'IYAH CALANG d3scr)
Sangat enak kita baca tulisan ini.mudah dicerna karena memang dilema bangsa ini dan rakyat mengetahui namu tidak semua rakyat bisa menulis.terimakasi buat pak @khaimi yg telah menulis di steemit ini,saya menyukainya..namun saya tidak punya power besar. Trim.
Alhamdulillah,, terimakasih atas tanggapannya adinda @yusranzam. Taqabbalallahu minna wa minkum. Mohon maaf lahir batin. Menulis itu bagian dari ajaran agama. Banyak sekali perintah menulis di dalam nash. Yusran jg bisa. Terbukti komentarnya juga bagus dan enak di baca. Semangat SAPM (Sep Ancoe Pungo Mandum). hahaha
Posted using Partiko Android
Congratulations, Your Post Has Been Added To The Steemit Worldmap!
Author link: http://steemitworldmap.com?author=khaimi
Post link: http://steemitworldmap.com?post=ijtimak-ijmak-dan-jimak-politik-part-ii-b5416cfc81c2c
Want to have your post on the map too?
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by khaimi from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.
Artikel yang keren ini.. sudah kami resteem ke 7803 follower ya.. Segera klaim airdrop anda dari Byteball!. (Seberkas kontribusi kami sebagai witness di komunitas Steemit bahasa Indonesia.)