Manakala Mu'awiyah r.a. memerintahkan untuk menangkap Handabah bin al-Khasyram, beliau mengutus seseorang untuk membuntuti istri Handabah pada waktu malam dia menemui suaminya (di penjara) dengan berpakaian sutera berwangi kasturi. Istri Handabah seorang cantik jelita.
Ketika keduanya bertemu, mereka berdua berbicara dan menangis dan demikianlah seterusnya. Pagi harinya, Handabah dikeluarkan dari penjara untuk dihukum gantung. Saat itu dia menoleh kepada istrinya dan bersyair :
Kurangilah kesedihanmu karenaku, carilah pelindungmu.
Jangan bersedih dan jangan bermuram durja.
Setialah kepadaku walau waktu terus berlalu.
Tutuplah wahai yang punya tangan dan wajah jelita.
Ketika wanita itu mendengar rintihan suaminya sedemikian rupa, dia mendekati sudut dinding dan langsung memotong hidungnya dengan pisau kemudian menoleh ke arah suaminya dan berkata :
Apakah ada nikah setelah ini?.
Maka Handabah berkata :
Sekarang aku akan mati dengan tenang.!
Kesetiaan sang istri hingga mati, sampai-sampai dia tidak akan rela mau berbagi jiwa raga untuk yang lain..
Note : Kisah ini saya angkat dari Kitab An-Nawadir, karangan Syeik Qalyubi, semoga bermanfaat.
Salam Hangat, @bonbons
Setia sampai hidung
Karna hidungnya sudah tak bernafas, maka selesai sudah @giat..
Subhanallah...
Walhamdulillah...
Bermuram durja????
Kosa kata yang biasa diluar!! :-)
Itu seperti kasak kusuk dan asyik Masyuk Bg @lord-geraldi