Stress

in #writing7 years ago

image
Source
Stres mungkin sudah tidak asing bagi kita atau bahkan terlampau sering kita mendengarnya. Stres tidak hanya sering diucap oleh pelajar, bahkan orang tuapun sering mengucapkan kata ini. Tidak seperti seorang pelajar, orang tua stres memikir kantentang msa depannya, tentang masa depan anaknya dan lain sebagainya, sedangkan bagi seorang pelajar mereka stres memikirkan tentang tugas, kuis, dan serangkaian tes lainnya bahkan stres menghadapi ujian nasional. Tekanan yang banyak akan mengakibatkan performa dan kemampuan mereka menurun sehingga mereka tidak bisa mencapai hasil ujian yang maksimal.
Stres merupakan gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang disebabkan oleh berbagai faktor. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab stres, yang dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal yaitu stres yang diakibatkan oleh faktor luar yang erat kaitannya dengan lingkungan kerja, lingkungan tempat tinggal bakan lingkungan keluarga juga mempengaruhi stres. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri kita, yang erat kaitannya dengan kemampuan kita untuk mengatasi stres tersebut. Kemampuan untuk mengatasi tekanan ini disebut dengan kecerdasan emosi (akan saya bahas di artikel selanjutnya).
Stres bisa datang kesiapa saja baik itu orang tuan pelajar bahkan mungkin bagi anak-anak. Lantas apakah stres itu berbahaya dan berdampak serius untuk kehidupan seseorang?. Stres akan sangat berbahaya bagi seseorang ketika mereka tidak dapat mengatasinya. Psikiater Ronny T. Wirasanto menyebutkan dalam makalahnya yang berjudul suicide Prevention in Indonesia: Providing Public Advocacy penyebab bunuh diri di Indonesia adalah akibat gangguan kesehatan mental/stres, permasalahan keluarga, obat-obatan, sikat tak meghormati agama, dan sosial yang buruk.
Berdasarkan survey dari WHO pada tahun 2010 angka bunuh diri akibat stres mencapai 1,8 per 100.000 jiwa atau 5000 orang per tahun. Pada tahun 2012 estimasinya meningkat menjadi 4,3 per 100.000 jiwa atau 10.000 orang pertahun (beritasatu, 11/12/2014, diakses 04/05/2018).
Mengetahui stres sangat berbahaya, apa solusi untuk mengatasi stres?. Langkah pertama untuk mengatasi stres adalah kita harus tahu apa penyebab kita stres (hanya kita sendiri yang tahu), selanjutnya tulislah pemicu stres dan tulislah pula untuk mencegahnya, setalah itu alihkanlah pikiran kita kehal lain agar pikiran kita menjadi releks dan tenang. Untuk merilekskan pikiran kita dapat menjalani hobi kita seperti berolahraga, mengunjugi teman atau melakukan hal-hal yang menyenangkan lainnya.