KELUHANAN MAHASISWA BARU UIN JAKARTA TENTANG PBAK 2018

in #uinjakarta6 years ago

IMG-20180829-WA0011.jpg

Pengenalan Budaya Akademik Kampus atau disingkat PBAK adalah ajang pengenalan awal kepada mahasiswa baru, seputar budaya di lingkungan kampus dan semua perangkat kampus. Acara tahunan ini merupakan event yang sangat penting untuk diikuti semua Maba, sebagai modal mengarungi masa perkuliahan mereka nanti.

PBAK di UIN Syarif Hidayatulllah Jakarta dilaksanakan selama tiga hari, dimulai dari hari senin sampai Rabu, tanggal 27-29 Agustus 2018. Hari pertama adalah PBAK Universitas, kemudian disusul hari kedua PBAK Fakultas dan hari terakhir PBAK Jurusan. Acaranya terfokus di gedung Auditorium dan fakultas masing-masing.

Ada yang menarik sekaligus memprihatinkan terkait pelaksanaan PBAK di hari terakhir ini, saya dapat kabar dari salah satu Maba Fakultas Ilmu Tarbiyyah dan Keguruan bahwa mereka sulit untuk melaksanakan sholat ashar sore tadi. Karena penasaran akhirnya saya hubungi dia dan berhasil mewawancarainya. Berikut ini keluhan dia terkait masalah solat tadi.

Sore itu sedang diadakan pengenalan pengurus Dema dan Sema UIN Jakarta di gedung Auditorium. Posisi saya dan teman sekelompok berada di barisan depan dekat dengan panggung. Jam menunjukan sudah hampir pukul 5 sore, tapi belum ada tanda acara akan selesai, sehingga saya memutuskan untuk ijin sholat Ashar.

Kami sudah beberapa kali ijin ke panitia untuk keluar ruangan, Anehnya panitia malah tidak mengijinkan kami, mereka malah menyarankan kami untuk mengqodo sholat dengan alasan air wudhu sudah habis. Kami diminta untuk terus berada di dalam ruangan mengikuti acara pengenalan tersebut sampai selesai.

Padahal pengenalan kepengurusan kan bisa diadakan lain kali. Jangan sampai jadi penghalang kita untuk melaksanakan kewajiiban solat. Keluh Maba itu yang sengaja saya rahasiakan namanya.

Akhirnya kami memutuskan untuk merengsek keluar dan mencari tempat sholat. Bukannya tidak mau mengikuti arahan kakak panitia, tapi kami takut tidak keburu sholat Ashar, hingga akhirnya kami menerobos ke luar ruangan.

Karena tempat yang kami ketahui hanya gedung Tarbiyyah, akhirnya kami memutuskan pergi ke sana. Kami sholat di Lobi Barat Fakultas Tarbiyyah, beralaskan kardus bekas. Untuk wudhu, di dekat situ ada keran air, jadi kami wudhu di sana. Seharusnya lebih diperhatikan lagi masalah waktu sholat. Tutup dia di akhir wawancara.

Keluhan dari Maba tersebut selayaknya jadi bahan evaluasi untuk pelaksaan PBAK agar lebih baik lagi. Semoga kedepannya, tidak ada lagi masalah yang sama, karena kita menginginkan menyambut adik-adik mahasiswa baru UIN Jakarta dengan sebaik-baiknya.