Hello guys,
Welcome again to my page,
Now, i want to tell you about my felling now
Ya, sahabat stemians ada sepotong cerita dari epsode hidup saya yang ingin saya bagikan untuk kalian. Tulisan ini juga sebagai bentuk klarifikasi atas pemberitaan yang kurang sedap didengar yg disebarkan oleh para haters saya (hehe) serasa artis kali yak, senyumin aja. Nah, sebelum pembaca membaca tulisan ini saya berharap tulisan dan cerita ini sangat berguna kelak untuk kalian. Oke guys, let’s do it.
Beberapa bulan lalu tepatnya tanggal 12 Juli 2017, saya menerima kabar yang sebenarnya saya tidak menduga bahwa hal tersebut akan terjadi pada aliran hidup saya. Saya menerima kabar bahwa saya menjadi salah satu mahasiswa ‘Pengganti’ yang diutus oleh pihak LPPM Universitas Malikussaleh untuk menjadi delegasi universitas dalam rangka kegiatan KKN-Bersama BKS PTN Wil. Barat Indonesia yang diadakan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Universitas Bangka Belitung-lah (UBB) yang menjadi tuan rumahnya.
Surat keterangan pergantian delegasi mahasiswa
Mengapa saya tuliskan sebagai mahasiswa ‘pengganti’, karena pada awalnya memang bukan saya yang terpilih, saya hanya mendaftar untuk mengikuti KKN-Kebangsaan di Provinsi Gorontalo, namun Allah SWT berkehendak lain, Allah menghantarkan saya terlebih dahulu untuk bersedih karena pada pengumuman KKN-Kebangsaan saya dinyatakan tidak lulus dengan berbagai alasan. Tapi Allah memberikan saya ruang untuk tidak bersedih hati dan ikhlas dalam menerima suatu keadaan. Dan yah, pada akhirnya Allah memberikan saya hadiah terindah yang bahkan saya tidak pernah menduganya saya ‘dipilih’ untk menjadi delegasi universitas pada kegiatan KKN-Bersama di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Yakinlah pada kuasa Allah SWT, karena Allah akan memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.
Seketika saya sujud syukur dan menangis dengan gembira menyampaikan kabar baik ini pada keluarga. Memang keluarga saya bukanlah keluarga yang serba berkecukupan, hanya bisa makan seadanya bahkan gali-lobang , tutup-lobang demi membiayai kuliah saya walaupun saya adalah mahasiswa beasiswa Bidikmisi tapi terkadang ada beberapa pembiayaan yang tak tertutupi dari uang bidikmisi tersebut. Tapi segalanya wajib disyukuri mengingat pesan ayah saya sebagai orang batak sejati bahwa pendidikan adalah hal yang utama.
Tepat pada tanggal 15 Juli 2017 saya bersama rombongan keluarga saya kembali ke Kota Lhokseumawe karena pada saat pemberitahuan saya sedang berada di kampung halaman tercinta yang terletak di Kabupaten Aceh Tengah. Namun, sedikit lagi sampai di kost tercita kabar buruk pun menimpali, bahwa abang ipar dari ayah saya telah berpulang ke rahmatullah dan pada malam itu juga kami langsung menuju ke Kota Langsa tanpa pikir panjang. Baru-lah keesokan harinya kami bertolak kembali ke kota Lhokseumawe untuk bertemu pihak LPPM.
Pada tanggal 17 Juli saya pergi memenuhi panggilan pihak LPPM untuk bertemu dengan membawa serta KTP yang berfungsi untuk pemesanan tiket pesawat berserta dengan surat keterangan persetujuan orang tua yang akan diserahkan kepada pihak LPPM sebagai tanda bahwa kami bersedia atas segala hal yang kelak terjadi disana.
Yah waktu yang cukup lama saya menunggu waktu keberangkatan yang dijadwalkan pada tanggal 25 Juli (Waktu Malam), akhirnya saya sendirian dikos, karena orang tua juga langsung pulang setelah bertolak ke LPPM.
Tanggal itupun tiba, 25 Juli kami menaiki bus Sempati Star yang menurt saya adalah bus high quality and service. Kebetulan kami juga naik yang high decker, luar biasalah pokoknya, sampai di Medan pukul 05.00 WIB yang selanjutnya dilakukan dengan persiapan shalat, membersihkan diri, sarapan, dan kemudian bertolak ke KNO (Kualanamo Internasional Airport) untuk flight pada pukul 10.30.
My first flight experience, saya menaiki maskapai yang terkenal dengan pelayanan nomer satu tentunya juga dengan harga yang tidak murah, maskapai tersebut adalah anggota dari sky team, Garuda Indonesia. Saya sempat gugup, ketakutan, dan tidak bisa berkata apa-apa. Karena ini penerbangan awal saya, tapi sekali lagi saya berterimaksi karena Allah mengabulkan permintaan kelas 5 SD saya, yang bercita-cita ingin menaiki pesawat nomer 1 Indonesia dan terwujud di usia ke 21 tahun. Saya merasa terberkati dan bahagia.
Kami transit terlebih dahulu di salah satu bandara tersibuk di dunia yakni Soekarno-Hatta International Airport yang terletak di Kota Tanggerang Banten. Dan saya terkabum lagi, karena bandara itu luar biasa bearnya. Gak salah toh, yah namanya wong kampung kan hehe. Perjalanan dari KNO-Soekarno Hatta hampir memakan waktu 2 jam, dan penerbangan dari Soekarno-Hatta ke Depati Amir memakan waktu sekitar 50 menit.
Oh iya saya hampir lupa menyebutka saya ke Babel bersama 2 teman saya yang lain yakni Sarifah Hasanah (IAN) dan Fauzan Azima (Antropologi), dan fauzan ini adalah salah satu kerabat yg membantu saya untuk pergi ke Babel. Thanks a lot boy.
Dan yang perlu kamu tau guys, naik pesawat itu luar biasa pemandangannya, dan dengan ini para sahabat steemian pasti akan tertambah rasa kecintaan dan kekaguman pada sang pemilik dan pencipta alam semesta Allah SWT.
Inilah pengalaman kecil yang dapat saya bagikan, kemungkinan cerita akan berlanjut di bagian berikutnya. Sahabat stemians juga harus selalu bersyukur pada tuhan ya, dan selalu ingat bahwa tuhan memeberikan apa yang kita butuhkan dan apa yang kita mau. Sampai jumpa ditulisan saya berikutnya guys. Semoga kalian selalu dalam berkah tuhan aamiin.
Jangan lupa bahagia
Thankful and greatful
Wassalamualaikum.
Suris Sintia Dewi saragih
ye ye... semangat sintya.. you gonna be find that.. i pray for u..lup you...
Omo kasyuuu. Thx a lot cans. I hope you too. Luv u to girl!!
Sughoi.. finally you share the story about it! Ditunggu yak next episodenya cintut.. especially your experience when stay at Babel😉😆😍
Iya sesepu inshaa Allah 😘
Ulalaa can't wait! Sesepuh bah
yuhuuuu ceritanya bagus ❤️💚💙💛💜 sintya mari kita bercerita lebih banyak lagi .. 😍😍
Omoo.. hola rossa terimakasih sudah mampir ya syg. Ayo rossa juga nulis. Biar sintia bacaaa😍