Mak rempong dulunya tukang jalan, nggak pakek istilah traveler. Biasanya perjalanan berbau gratis, nginap di rumah warga, dikasi makan pula.
Supaya omak-omak yang kita datangi terkesan, biasanya kita jadi anak angkatnya. Kalau ada anak lajangnya langsung deh panggil mertua.
Dokumen Kompas-Usu
Sampai sekarang banyak juga mak angkat saya. Seputaran Sumatera aja sih. Namanya tukang jalan, bukan traveler.
Pernah pulang naik gunung Sinabung, pulang numpang truk yang arah ke Medan. Eh nggak taunya truk itu baru aja bongkar muat taik lembu. Biasanya taik ini jadi pupuk sayur kol seputaran kabanjahe.
Pernah juga pas ke gunung bawa pisang, rencananya mau buat pisang coklat buat sarapan, eh ternyata dibawa lari monyet.
Pernah juga ke Pucok Krueng yang rencananya mau masak indomie. Iseng kami masukkan semacam siput yang ada di sungai sana. Rencana pulang sore, akhirnya pulang malam, akibat mabok siput, nggak bisa berdiri, mual kali.
Pernah juga naik gunung ke suatu tempat lalu kita kesasar ke ladang ganja. Awalnya nggak ngeh ini pohon surga, karena tingginya melampaui kepala kami. Sayangnya waktu itu belum bisa selfi kayak sekarang. Padahal momen itu bersejarah sekali.
Pokoknya kehidupan pas muda seru-seru dan selalu ketemu soulmate yang bisa diajak jalan kapan aja. Sayangnya semua dokumentasi ada di sosmed friendster, yang kala itu lagi hits, sekarang tidak bisa diakses lagi.
Congratulations @mirahhu! You received a personal award!
Happy Birthday! - You are on the Steem blockchain for 1 year!
Click here to view your Board
Congratulations @mirahhu! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!