At the time of KPM or KKN, I was placed in Gunong Potong Village, Samadua Sub-district, South Aceh District. In Gunong Cut Village it's a famous tourist spot called Sailing Stone, this Sailing Stone is like an icon of Gunong Cut Village.
Pada saat melakukan KPM (Kuliah Pengabdian Masyarakat) atau KKN, saya di tempatkan di Desa Gunong Cut, Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh Selatan. Di Desa Gunong Cut tersebut terkenal tempat wisata yang bernama Batu Berlayar, Batu Berlayar ini seperti menjadi ikon Desa Gunong Cut Tersebut.
Untuk mecapai lokasi batu berlayar tersebut agak sedikit sulit dikarenakan harus menaiki bukit dan disekeliling kita banyak terdapat semak belukar, bisa di bilang seperti hutan. Dan memerlukan waktu kira-kira 15 menit untuk mencapai lokasi yang ingin dituju. Kami tidak memakai kendaraan jadi agak sedikit lama dalam mendaki, dan kawasan tersebut hanya bisa di lewati oleh sepeda motor.
To reach the location of the stone sail is a bit difficult because of having to climb the hill and around us there are many shrubs, can say like a forest. And it takes about 15 minutes to reach the location you want to go. We do not use vehicles so it's a bit long in climbing, and the area can only be passed by motorcycle.
Setelah melakukan perjalanan yang sedikit menguras tenaga, kita akan di suguhkan dengan sebuah pantai kecil dengan bebatuan-bebatuan besar dan pohon kelapa yang melengkapi pemandangan. Rasa lelah pun hilang setelah melihat pemandangan yang begitu indah dan udara yang begitu sejuk.
After a slightly exhausting journey, we will be suguhkan with a small beach with big rocks and coconut trees that complement the scenery. Fatigue was lost after seeing the scenery is so beautiful and the air is so cool.
Asal muasal dari nama batu berlayar sendiri berawal keberadaan sebuah batu besar mirip kapal berlayar yang ditemukan didekat pantai. Nama dari pantai ini juga terdapat pada sebuah legenda yang dipercayai masyarakat yaitu Legenda Putri Naga yang menyebutkan bahwa dahulu batu-batu juga berlayar layaknya kapal lalu bersandar di pantai tersebut. Saya telah membagikan foto batunya di atas.
The origin of the name of the stone sailing itself begins the existence of a large rock like a sailing ship found near the beach. The name of the beach is also found in a legend that is believed to the legend of the Dragon Legend who mentions that the ancient stones also sailed like a ship and then leaned on the beach. I have shared the photo of the stone above.