EUROTRIP #12: SECANGKIR HOT CHOCOLATE DI TEPIAN DANAU LUZERN

Setelah cukup keliling kota dan danau Luzern, dari arah stasiun kereta, kami balik lagi ke pusat kota. Kali ini kami mengambil jalan di tepian danau, menyusuri jalan tersebut sambil menyesap seluruh pesona keindahan kota ini.

Tiba di pusat kota, kami singgah di sebuah cafe. Cafe ini tidak jauh dari toko jam Rolex, Bucherer. Untuk menghabiskan waktu sore, kami memesan secangkir coklat panas, lalu duduk dan nongkrong di teras cafe tersebut. Hawa dingin tak henti-hentinya bertiup dari arah danau, seolah ingin menyergap kami, lalu dililit kami dengan rantainya yang dingin . Kami terus bertahan dari serbuannya, dan tentu saja coklat ini ikut membantu pertahanan kami.

Menyeruput coklat menghadap ke danau, dengan lanskap pegunungan indah di kejauhan sana, sungguh membuat hati ini tenang. Ditambah keluarnya sejumlah endorfin yang dirangsang oleh coklat Cao-Ti Amo ini, semakin membuat perasaan ini bahagia. Inilah salah satu kenikmatan yang selalu harus disyukuri.

Coklat panas ini berangsur-angsur menjadi dingin, lalu mulai mengental. Tapi saya meminumnya lagi dan lagi, sampai tetes terakhir. Hingga sensasi minum coklat ini benar-benar tersimpan dalam memori, untuk dikenang sampai saya kembali lagi Luzern City.

Rinai gerimis belum juga berhenti. Hawa dingin masih menari-nari. Namun, rasanya saya tak ingin pergi meninggalkan kota ini. Hari beranjak kian sore, tak lama lagi malam akan tiba. Kami harus segera kembali ke hotel, sungguh berat langkah ini menjauh dari kota cantik nan indah ini.

Akhirnya, kami kembali ke Zurich, yang hanya berjarak 45 menit perjalanan dari sini. Luzern, Je reveindrai! Luzern, saya akan kembali!