di Bandung Aku Temukan Wisata yang Belum Pernah Aku Rasakan Sebelumnya

Steemian, apakah kalian sudah berdo'a hari ini? Berdo'alah agar kita selalu diberikan kesehatan dan terus dimudahkan rezeki oleh Allah SWT.
Mari membaca sebentar saja, ketikan ini, aku ketik di layar Hp Android ku yang ku beli setahun yang lalu. Dan tepat pada azan magrib, aku selesai mengetik sebuah bacaan yang tak berkualitas ini.

source

Hari Sabtu, sehari setelah selesai nya acara meet up Komunitas Steemit Indonesia di Bandung, tepatnya pada tanggal 17 Februari 2018. Pagi itu sekitar pukul 8 pagi, Waktu Indonesia bagian Cimahi Villa Neglasari, aku dikejutkan oleh teriakan salah seorang steemian yang tidur di kamar yang sama dengan ku. Dia bernama @akbarrafs, membangunkan ku secara tidak manusiawi, membuat ku bangkit dari indahnya tidur bermimpi Dewi Persik yang sangat mempesona itu.

Setelah bangkit dari tidur, aku diajak keluar entah kemana, katanya jalan-jalan bersama untuk menikmati tempat wisata Bandung. Pada awalnya, aku tak mau ikut pergi, tapi aku dipaksa terus sama @akbarrafs ini. Sungguh keras sekali orangnya, padahal dia alim dan lemah lembut jika di depan wanita. Dia mencoba merayu-rayu, agar aku ikut pergi dengannya.
Setelah beberapa kali diajak dengan cara paksa ini, aku pun dengan hati tidak enak ke kamar mandi, dan bersiap-siap untuk keluar dan ikut pergi kemana yang diajaknya. @rismanrachman juga ikut rombongan ini, rupanya beliau juga terkena rayuan @akbarrafs dan @fararizky. Sungguh, mereka kakak beradik yang suka merayu-rayu kami.

Setelah semuanya siap, kami harus menunggu mobil penjemputan tiba ke tempat kami menginap. Sekitar pukul 9 lewat beberapa menit, mobilnya pun tiba dengan sopir yang bisa dikatakan banyak akal bulusnya.

Kami berangkat dan diarahkan menuju tempat wisata Bandung, tepatnya daerah Lembang. Tujuan wisata yang tidak pernah aku dengar sebelumnya.
Setelah beberapa menit, @rismanrachman bertanya kepada sopir, seberapa jauh lagi perjalanan kita. Rupanya sekitar 1 jam lebih perjalanan ini, itupun belum ditambah kemacetannya.

Aku pun sempat beberapa kali tertidur di mobil, ini semua karena jauh perjalanan ke Lembang, dan karena ajakan @akbarrafs. @rismanrachman saja sempat berkata, jika tau sejauh ini, beliau tidak mau ikut pergi ke Lembang itu.

Setelah sampai ke tempat wisata itu, kami jalan kaki sekitar 10 menit. Ini belum sampai tujuan, dan kami memilih makan dulu, usai makan perut kenyang, kami memilih putar balik dan pulang.
Rupanya saat pulang, sopir kami beberapa kali memilih jalan pintas, rupanya kemana saja tetap macet panjang.

Sungguh perjalanan wisata yang belum pernah kurasakan sebelumnya di Aceh sana, luar biasa. Iya, luar biasa macetnya. Bayangkan saja, kami mulai berangkat pulang pada siang hari, sampai ke penginapan usai sholat magrib. Ini sungguh menikmati wisata macet, bukan wisata seperti yang @fararizky dan @akbarrafs rencanakan.

Han ek kujak le, han ek taduk lam moto kumong punggong-punggong teuh!
nyo mandum salah droneuh Bang @akbarrafs. :(

Sekian kisah sedih ini, salam damai @rastaufik10.