jogja selalu punya cerita tersendiri setiap aku singgah dan berkunjung ke kota pelajar itu.
Awal aku kesana di awal tahun 1998, setelah perjalanan dari aceh dan mendaftar kuliah di bandung, saat itu hanya bertahan 1 minggu di bandung. suasana di bandung di awal tahun waktu itu sangat dingin dan sempat hujan es, membuat aku setelah tes kuliah langsung kabur ke jogja tempat abangku kuliah disana.
Suasana alam di jogja yang panas dan hampir mirip dengan aceh membuatku betah saat itu, dan hampir aku berubah pikiran untuk kuliah di jogja saja. untung abangku setengah memaksa waktu itu, katanya kita harus belah sel di pulau jawa ini, jangan semuanya menumpuk di jogja saja, adek ke bandung aja. yakinlah disana nanti ada banyak kawan baru dan pasti dapat banyak saudara baru.
berbekal dari semangat abang kandungku maka aku kembali ke bandung karena diterima kuliah di salah satu kampus negeri di kota kembang itu.
Baiklah, kita tinggalkan sepenggal cerita masa lalu, aku ingin menceritakan sedikit kesan kisah terakhir aku di jogjakarta
Terakhir ke jogja, aku berkesempatan kesana awal tahun 2018. mendarat di bandara adi sucipto malam hari
menuju ke penginapan didaerah pinggiran kota jogja suasana malam itu masih belum tertebak seperti apa jogja saat ini.
karena lelah istirahat malam itu, dan paginya ada yang menarik sarapan pagi di penginapan di jogja.
selain di suguhkan sarapan pagi layaknya di hotel pada umumnya ada minuman khas yaitu jamu.
sebuah minuman yang eksotis, jamu kunyit beras kencur kata pelayan di penginapan itu.
setelah sarapan aku bersiap menuju malioboro,
mencoba go-jek agar suasana serasa duapuluh tahun yang lalu aku ingin mencoba suasana jalanannya. ternyata jogja krodit macet nya dan luar biasa, motor saja macet konon kabarnya kalau mobil, sungguh jauh suasana dengan dulu.
kata orang, belum sah ke malioboro kalau belum foto disitu
selain orang yang berjualan sepanjang malioboro ada musik jalanan yang menjadi hiburan tengah kota, mereka ngamen tapi kompak dan berkelompok yang banyak. sungguh menarik perhatian wisatawan yang berlalu lalang disana.
Dalam kelelahan muter muter di sepanjang malioboro tidak sengaja aku menemukan sebuah warung angringan yang tersembunyi tapi sangat nyaman tempatnya. dia terletak di lorong orang jualan sebelah kanan jalanan malioboro dan kalau tidak salah saya sekitar 50 meter sebelum pasar malioboro itu berakhir.
saya sempat mengambil video nya dan saya simpan di youtube,
ayo maen kejogja
karena jogja selalu menyimpan rindu
bagian malam akan saya tuliskan dalam judul selanjutnya
Ingin Keren? Cobalah 8 Style Berpakaian Idol-idol Ini
gimana tuh maksudnya
Keren bah..
Cerita dan kisah yang menarik, mankin mantap aj tulisannya... Jogja selalu menarik... Ayo ke jogjaaaa... 😁
jangan lupa mampir ke asrama putri bang 😂
Dirimu ditunggu sama adik-adik IKAPA... acara @apache13 di Panas Dalam dan ITB tanggal 13 dan 18 Maret ini... cubit loh kalau nggak datang! hehehe...
wah, suprise ini kak @mariska.lubis sepertinya harus di atur waktu nih. maafkan daku yang belum bisa bergabung kemarin. nanti balad teater tjp teater tjerobong pabrik akan kuajakin ke panas dalam juga ngeramein acara ikapa dengan ITB. semoga tidak ada halangan nanti. hope
datanglah karena ini juga ada acara aceh sedang saya buat untuk di acara galeri indonesia kaya... biar kita bisa rembug sama-sama...
asik nih sepertinya kak. komunitas komunitas kudu dikumpulin lagi kalo ke bandung
Jogja-bantul itu jauh ngak, Bang? Atau bantul itu bagian dari jogja?
dekat, jaraknya hanya sekita 10 sampai 12 KM
paling lama hanya setengah jam