Dua bulan jalan-jalan keliling Korea, gadis ini hanya bermodal 8 juta rupiah! Asik sekali kan?
Namanya Hasanah, panggilan mesranya Sansan. Ditahun 2011 selama dua bulan ia tinggal dan keliling Korea Selatan. Modalnya 8 (delapan) juta rupiah saja.
“Asal keyeng dan berani, Téh,” katanya, menggunakan "keyeng", bahasa Sunda yang berarti ‘konsisten’.
Gadis Bandung ini mengaku tidak punya uang ketika berangkat. Saya percaya saja, karena saat itu pekerjaan sahabat saya ini “hanya” guru honorer.
Atas bantuan seorang kawan yang mendukung impiannya untuk backpacking keliling Korea, Sansan berhasil mendapat 8 juta rupiah yang dibutuhkan untuk deposit. “Seperti mimpi,” Sansan ketawa lebar saat ditanya seperti apa rasanya terbang ke Choson, Negeri Embun Pagi. Selama dua bulan backpacking di sana, Sansan berkunjung ke banyak tempat, termasuk ke Pulau Jeju yang terkenal di dunia internasional karena keindahannya.
Serba unik pengalamannya ketika apply untuk mendapatkan visa, menginstall Ubuntu karena takut laptopnya disita pabean (karena menggunakan Microsoft Windows bajakan) sampai pada tarik-tarikan komunikasi antara dia dan calon hostnya di Korea, sangat menarik. Semua dituangkannya dalam buku yang berjudul "Bujet Pas-pasan: Keliling Korea 60 hari? BISA!"
Diterbitkan Elex Media Komputindo, Kelompok Kompas-Gramedia, buku setebal 300 halaman ini bisa jadi “panduan” untuk para backpacker, yang dapat dibaca dengan enak. Bahasanya lancar, menarik, isinya pun unik. Tidak terbatas pada informasi tempat wisata, Sansan berhasil memasukkan berbagai keunikan hidup sehari-hari di Korea, termasuk juga keberuntungannya mendadak dihadiahi sepasang hanbok, baju tradisional Korea, oleh pedangang di pasar, hanya karena ia tampak mengagumi keindahan baju tersebut. Yang juga lucu, unik sekaligus ngenes, adalah pengalamannya ditinggal calon pengantin prianya di sana.
Sekarang bekerja sebagai copywriter untuk sebuah perusahaan Australia, Sansan sedang mempersiapkan perjalan bacpackingnya yang ketiga. Dua tahun lalu ia ke Jepang, mengeliling kota-kota menarik seperti Osaka, Kyoto dan lan-lain.
“Belum sempat Téh,” jawabnya saat saya tagih buku tentang perjalanannya ke sana. “But soon. I love my job so much, betul-betul mendukung kesukaan saya menulis dan traveling.” Bujangan yang sangat suka green tea latte itu tertawa renyah.
Untuk perjalanan berikutnya, dia memasukkan Australia dan Irlandia ke dalam rencananya. Dia sudah memiliki beberapa nama kawan yang bersedia menjadi sponsor untuknya di negara tujuan itu nanti. Oke San, kami tunggu buku selanjutnya ya!
Hai...selamat datang di steemit, salam kenal, :p
Terima kasih banyak! Senang di Steemit ini, penghuninya ramah-ramah, haha!
Wow Irlandia..... traveling memang bukan soal berapa duit yang kita punya, tapi sebesar apa keberanian yang kita miliki.
Spot on!