2. Europe : Pusat-pusat teknologi utama seperti London, Paris, Amsterdam, Stockholm, Berlin, dan Eindhoven dikatakan menghadapi kekurangan keterampilan AI dan pembelajaran mesin. Swedia dikatakan menghadapi kekurangan bakat teknologi paling parah. Tetangga Swedia, Finlandia, memperkirakan bahwa jumlah kesempatan kerja diperkirakan akan meningkat dramatis dari 15000 dari 9000 pada 2020. Untuk mengatasi kekurangan seperti itu, mereka sudah merekrut ahli profesional dari Rusia, Amerika Serikat, Cina dan India.

3. Jerman : Diperkirakan akan ada kekurangan sekitar 3 juta pekerja terampil pada tahun 2030, sebuah penelitian oleh Prognos AG. Negara ini akan sangat membutuhkan profesional TI untuk mengisi hambatan terbesar - kekurangan profesional terutama di bidang AI dan ML.

** Asia sebagai acuan atau titik dimana para negara luar butuh tenaga kerja artificial intelligence dan ini harus dipertimbangkan dalam mengimport tenaga kerja ke luar karena ini adalah bibit unggul masa depan**

Asia dalam kemajuan teknologi sudah masuk dalam jajaran dimana sudah siap menjalani dunia kedepanya dengna kecerdasan buatan dimana kita bisa lihat seperti cina,malaysia,indonesia,korea selata,jepang,singapore sudah bersaing dalam hal kecerdasasn buatan dalam teknologi yang mempermudah manusia.dimana sudah menciptakan robot yang dapat mem back-up pekerjaan manusia dan alat transportasi tanpa kendali control dari manusia dalam arti otomatis dan indonesia juga berkembang sangat baik dalam hal teknologi dimana anak bangsa sudah menampilkan karya karyanya di kancah perlombaan international dan menjuarai laga-laga tersebut maka dari itu mari kita dukung anak bangsa untuk lebih baik lagi kedepanya dan bisa diakui dunia.