SUTRAH DALAM SHALAT
(Bagian ketiga)
Telah kita ketahui bersama bahwa Sutrah hukumnya wajib dalam Shalat, baik itu didalam Masjid Al Haram, atau di Masjid lainnya ataupun dipadang pasir, disebabkan perintah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, dan perbuatan beliau yang selalu menggunakan sutrah dalam Shalat, dan tidak ada satupun riwayat yang menjelaskan pernahnya beliau shalat tidak menggunakan Sutrah.
Berkata As-Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wadiiy rahimahullah :
Adapun menggunakan Sutrah, maka yang benar hukumnya adalah Wajib, berdasarkan Sabda Rasulullah "jika engkau Shalat, hendaknya menggunakan Sutrah dan mendekatlah kepadanya" . (Muhadarah : pertanyaan Ikhwah dari Amerika)
Berikut akan kami sebutkan benda benda yang pernah dijadikan sebagai Sutrah oleh Rasulullah :
- AL Hirbah (Tombak Panjang)
Abdullah bin Umar meriwayatkan, bahwa Rasulullah pernah ditancapkan dihadapannya Hirbah (tombak panjang), lalu beliau Shalat menghadapnya. ( HR Bukhari dan Muslim )
- Al Anazah (Tombak Pendek)
Yaitu tombak yang pendek, demikian disebutkan oleh Al Imam Ashmaiy rahimahullah.
Abu juhaifah pernah meriwayatkan, bahwa beliau keluar dengan Rasulullah diwaktu siang, lalu dibawakan Air wudhu, kemudian beliau berwudhu, lalu beliau shalat bersama kami shalat dhuhur dan Ashar, dalam keadaan didepan beliau Anazah (HR Bukhari dan Muslim)
- Tiang
Dalam Hadist salamah bin Akwa, beliau berkata :
"Aku melihat Rasulullah beliau selalu shalat menghadap tiang". (HR Bukhari dan Muslim )
- Onta atau Kendaraan Lain.
Dalam Hadist Abdullah bin Umar, bahwa Rasulullah pernah melintangkan kendaraan tunggangannya, kemudian beliau Shalat menghadapnya. (HR Bukhari :507 dan Muslim :512)
- Ranjang (Tempat Tidur)
Dalam Hadist Aisyah, beliau mengatakan:
"Pernah diriku tidur diatas Ranjang, lalu datanglah Rasulullah, lalu beliau menbentangkan ranjang kemudian Shalat" . ( HR bukhari :508 dan Muslim :512 )
- Pohon
Dalam Hadist Ali bin Abi Thalib, pernah Rasulullah Shalat menghadap pohon, kemudian berdoa kepada Allah sampai pagi. (HR Ahmad dengan sanad yang Shahih)
- Tikar Yang Digulung
Dalam Hadist Aisyah Radhiyallahu anha, beliau berkata :
"Rasulullah pernah memiliki tikar, yang beliau bentangkan disiang hari, dan beliau gulung dimalam hari kemudian beliau Shalat menghadapnya" . (HR An Nasai dengan sanad yang Shahih)
- Manusia
Pernah Rasulullah menjadikan manusia baik lelaki atau wanita sebagai Sutrah.
Aisyah meriwayatkan, bahwa Rasulullah pernah Shalat dimalam Hari, dalam keadaan aku terlintang dihadapannya antara beliau dan kiblat, seperti terkintangnya janazah. Jika beliau ingin shalat witir, maka beliau membangunkan aku.
(HR Bukhari : 512 dan muslim :512)
Dan lain sebagainya, dari benda benda yang pernah digunakan Rasulullah sebagai Sutrah dalam shalat, menguatkan apa yang kita sebutkan diatas, bahwa Rasulullah tidak pernah meninggalkan Shalat dengan Menggunakan Sutrah.
APAKAH BOLEH MENJADIKAN WANITA SEBAGAI SUTRAH BAGI LELAKI?
Al Imam Syafi'i berpendapat Makruh, disebabkan akan mengganggu kekhusukan shalat orang tersebut.
Adapun Al Imam Ahmad dalam satu riwayat, dan Ibnu Bathal berpendapat bahwa sutrah dengan wanita dari kekhususan Rasulullah.
Sedangkan Jumhur Ulama membolehkan sutrah dengan wanita, mereka berdalil dengan kisah Aisyah yang tertidur, dan dijadikan oleh Rasulullah sebagai sutrah beliau.
Pendapat yang kuat adalah pendapat jumhur ulama, dengan alsan, tidak adanya larangan yang khusus dalam masalah ini, sedangkan Al Imam As Syafi'i tidak menyebutkan argumen yang kuat dalam masalah tersebut, dan anggapan kekhususan Rasulullah tidak berdasarkan dalil yang jelas.
Berkata Al Imam Ibnu Rajab Rahimahullah :
Anggapan adanya kekhususan adalah anggapan yang tidak memiliki dalil (Al Fath : 4/111)
HUKUM SUTRAH DENGAN BINATANG
Dinukil dari Madzhab Al Imam As Syafi'i, beliau menghukumi makruh.
Adapun madzhab Jumhur Ulama, berpendapat bolehnya seorang bersutrah dengan Binatang.
Bahkan Al Imam Ibnu Abdil Barr menukil Ijma akan bolehnya didalam Al Istidzkar (6/128)
Diantara yang berpendapat bolehnya sutrah dengan binatang adalah salah satu ulama Madzhab Syafiiyah yaitu Al Imam An Nawawi rahimahullah.
Beliau berkata :
Adapun binatang, telah diriwayatkan dalam Sahihain, dari Abdullah bin Umar, bahwa Rasulullah pernah melintangkan kedaraan beliau dan shalat menghadapnya, dalam riwayat Al-Bukhari dan Abdullah bin Umar pernah melakukannnya.
Barangkali Al-Imam As Syafi’i belum sampai kepadanya hadist ini, padahal itu adalah hadist yang sahih, dan tidak ada yang bertolak belakang dengan kandungan hadist diatas, maka tidak ada pilihan lain dalam masalah ini kecuali mengamalkan kandungannya. dan Al-Imam As Syafi’i telah memberikan wasiat kepada kita bahwa jika telah sahih sebuah hadist maka itu adalah madzhab beliau. (lihat Al Majmu : 3/227).
Bersambung, Insyaallah
Penulis : Ustadz Abu Abdillah Imam