Anak Sekecil Ini Harus Mengemis?

in #story7 years ago


Sumber Ilustrasi

Bocah kecil itu berkeliling dari satu meja ke meja lain. Ia menyentuh lengan setiap orang yang didatanginya. Saat orang yang disentuh melihat ke arahnya, ia menengadahkan tangan, pertanda meminta belas sejumlah uang. Anak ini terlalu kecil untuk menjadi pengemis. Hati saya tersentuh setiap kali melihatnya berkeling meja di kedai tempat saya biasa nongkrong bersama rekan.

Suatu kali saya bertanya padanya, siapa yang menyuruhnya meminta-minta seperti itu. Ia lugas menjawab, tak ada yang menyuruhnya. Apa yang Ia lakukan murni keinginannya sendiri agar punya jajan untuk bersekolah.

Saya punm bertanya, kemana ayahnya. Ia mengatakan ayahnya sudah lama meninggal. Ia punya seorang kakak yang duduk di bangku kelas lima sekolah dasar. Sementara dirinya masih kelas dua.

“Ayah sudah meninggal. Mamak sakit ginjal sekarang di rumah nenek. Kami semua tinggal di rumah nenek di belakang supermarket,” katanya menyebutkan nama sebuah supermarket yang ada di Kota Lhokseumawe.

Teman yang duduk di sebelah saya tersenyum. Ia berbisik ke kuping saya, pasti anak itu sudah diajarkan untuk mengarang cerita. Tapi entah mengapa, saya merasa sebaliknya. Saya merasa anak ini sangat polos saat menjawab. Tak terlihat Ia mengarang cerita sama sekali.

Tiba-tiba saya tidak menyalahkan anak ini. Saya bertanya dalam hati, kemana pemerintah? Bukankah fakir miskin dan anak telantar, menjadi tanggungan negara? Bila anak sekecil ini harus mengemis, saya merasakan pemerintah tidak hadir di tengah kehidupan warganya yang miskin. Lebih lagi anak ini anak yatim.

Kemana pengelola baitulmal? Begitu banyak lembaga yang dibentuk negara untuk mengurus anak-anak seperti ini, tetapi dimana mereka? Dalam satu hari, ada puluhan pengemis dan orang cacat yang terlihat meminta belas kasihan. Bahkan, kami pernah menghitung dalam tempo dua jam ada sekitar 9-10 orang pengemis yang menghampiri meja kami.

Begitu memprihatinkan, dari hari ke hari semakin banyak pengemis di kota ini. Semoga ke depan, ada aksi nyata yang dilakukan oleh pemerintah melalui instansi terkait untuk mengurus fakir miskin dan anak-anak telantar.

image

BZB.gif

telor.gif

Sort:  

Sangat memprihatinkan memang :(
Semoga aceh khususnya lhokseumawe terus berbenah mengenai pemberantasan kemiskinan. Diluar dari kewajiban pemerintah untuk memelihara fakir miskin dan anak terlantar, ini juga merupakan kewajiban bagi kita umat islam yang mampu bayar zakat. Penegakan pembayaran zakat atas orang kaya dan pendayagunaan untuk 8 asnaf seperti dalam Q.S At taubah ayat 60, maka InsyaAllah setidaknya bisa memininalisir masalah perekonomian yang terjadi di daerah kita.

thanks sudah melengkapi artikel ini @millaizzati

Semoga pemerintah segera mencari solusi untuk bisa meringankan penderitaan anak ini jika benar anak tersebut seperti yang di ceritakan, sebaliknya jika itu karangan dia maka sangat jahat org tua anak tsb.

saya berprasangka baik saja MJ. kasihan

kasian, semoag banyak orang mampu menolong mereka. salam sukses

Tulisan ini mengingatkan saya lagunya Iwan fals " Sore Tugu Pancoran". Mengisahkan tentang anak kecil yang menjual koran di tugu pancoran.. keep spirit.

Kasian wik kecil, galang sbd buat wik, save wik...

hahaha. that na teuh. ta neuk kliek roh teukhem ngen droe neuh bang @halimabe

Bukan hal yg langka kejadian seperti itu, kita pasti terlintas di pikiran bagaiman bisa anak sekecil itu mengemis, itu semua pasti karna keadaan ekonomi keluarga jauh samgat jauh dari kata mampu, dan juga lingkungan, harapan saya semoga saja tidak terjadi kedepannya, semoga adik kecil itu bsa sekolah dan tidak perlu mengemis lagi agar bisa membuat sejahtera keluarganya, amin ya rabbalalamin

semoga saja @rizkyjuanda terima kasih sudah singgah di blog saya

wahhhhhh pasal 34 tidak terlaksanakan ini

Sangat memprihatinkan dan sangat disayangkan sekali pemerintah saat ini, bukan hanya d satu kota, bnyak kita jumpai mereka yg masih kecil harus turun k jalan jalan yang sepatutnya mereka berada di lingkaran pendidikan menuntut ilmu setinggi tinggi nya.
Semoga pemerintahan dapat segera mentuntaskan kasus ini ya pak...

Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu.... itu salah satu lirik lagu dari Iwan Fals.