Semut di seberang lautan tampak.
Gajah di kelopak mata tidak tampak
Banyak sebagian dari mahluk yang di sebut manusia sering menggunakan analogis di atas, nah yang ingin aku sebutkan mengapa kita begitu tega menganalogiskan mahluk yang sangat baik disebut 'semut' dan 'gajah' yang sangat bersahabat dengan manusia kita cocokkan dengan kata bijak yang maknanya tidak baik.
Aku kurang sepakat dengan kata bijak itu, dengan berbagai alasan yang aku punya, dan mungkin sebagian pembaca yang budiman juga sepakat atau bahkan tidak sepakat dengan itu, mungkin dengan ratusan kata alasan pembaca begitu juga aku, yang punya jutaan kata menjelaskan ketidak sepakatan ku dengan kata bijak di atas.
Begini minsalnya, semut dan gajah juga bagian dari mahluk baik, dan di kitab suci umat Islam juga ada surat khusus untuk mahluk tuhan ini.
Entah siapa pertama yang mengucapkan kata ini dan menurut banyak orang, ini 'kata yang sangat bijak' akan tetapi aku kira banyak analogis yang menjadikan kita terlihat baik di depan manusia akan tetapi agak sedikit 'jahat' jika kita samakan dengan ciptaan sang pemilik alam (Tuhan) bahwa kita ini adalah mahluk.
Postingan yang sangat menarik @sadramunawar
Terima kasih atas kunjungannya saudara
Ada fitrah manusia yg terkadang terlupakan
Dan fitrahnya itu sebaiknya terarah ke yang lebih baik bang 😊
Bereh bos
Bek tuwe vote back
Siap... 👍👍
memang ike gajah i arap ni mata kune mele teles, pasti mututup matante. yoooh, i arap ni mata le ya hahaha
Hahahhaa
😀😀