Seorang anak yang kini masih duduk di bangku kelas dasar bertanya kepada sang ibu yang sudah lanjut usia, ibu yang kulit nya sudah mulai keriput, ibu yang rambut dulu hitam kini berubah menjadi uban tidak sanggup menahan rasa tangis dan sedih ketika sang anak bertanya.
Anak: mak, apa kah besok jadi megang (-1 H sebelum puasa)
Ibu : Jadi nak.
Dengan rasa penasaran dsi anak karena melihat ibu tidak sesibuk dulu ketika ayah masih ada, dulu ibu sebelum megang sudah sibuk menyiapkan segala keperluan untuk hari megang. Mulai dari kayu bakar, cabe kering dan lain-lain.
Tapi sekarang ibu sudah tidak seperti dulu lagi, beliau malah merenung sepanjang hari, serasa bahagia sudah tidak lagi terlihat di wajah nya. Butiran air mata mengalir di wajah nya, senyuman dari sang anak seakan sudah tidak lagi terpeduli karena memikir kan bagaimana bisa mendapatkan daging untuk hari megang besok.
Lalu keesokan harinya, si anak kembali lagi bertanya kepada ibu.
Anak: mak, ini sudah pagi. Apa mamak gak ke pajak beli daging?
Ibu: Iya nak, mamak sebentar lagi berangkat ke pajak.
Namun, walaupun mamak jawab bakal pergi. Tapi dalam pikirannya masih juga memikirakan bagaimana bisa dapat daging, karena uang tidak ada.
Anak: jangan nanti mak, tapi sekarang. Saya tidak mau tulang lembu mak, tapi mau daging ya.
Mamak nya bergegas pergi karena menuruti keinginan sang anak, dan tidak mau anak nya bersedih karena tidak makan daging di hari megang meski ayah sudah tiada.
Sepanjang perjalan air mata mengalir karena memikir kan bagaimana nanti di bisa dapat daging untuk anak, karena dia memang tidak ada uang. Ingin meminta kepada kerabat keluarga yang lain tapi tidak berani, karena rasa malu mungkin nanti bisa menjadi cemooh untuk nya.
Mamak pun sudah tiba di pajak dan melihat suana pajak penuh dengan keramaian, orang penuh dengan kesibukan beli daging, ada yang beli sekilog, 2 kilo dan bahkan ada juga yang beli kepala lembu untuk dibawa pulang. Tapi dia, jangan kan untuk beli kepala lembu. Untuk mendapatkan sekilo daging pun dia tidak mampu.
Mamak berdiri di sudut pasar, air mata menetes tidak ada sepatah kata pun keluar dari mulut nya.
Terlihat oleh seorang pemuda penjualan daging, dengan penuh kelembutan bertanya kepada mamak.
Pemuda: mak, mamak pesan daging, berapa kilo mak?
Suara pemuda tersebut yang mengejutkan mamak yang sedang merenung dan dalam renungan tanpa sadar air mata sudah membasahi pipinya.
Mamak: bagaimana saya bisa membelinya nak, saya tidak punya uang !
Pemuda: suami ibu kemana?
Mamak: suami saya sudah meninggal nak, saya cuma berdua sama anak.
Mendengar hal seperti itu, sang pemuda merasa iba dan mungkin dia memikirkan hal yang pernah dia rasakan. Lalu mengambil sekilo daging dan diberi kepada mamak, kebaikan hati nya dan juga ada rasa kebencian kepada pihak pemerintah kenapa harus masih ada orang yang kurang mampu seperti ini dan tidak di pedulikan oleh mereka.
tak kuasa menahan air mata karena kebaikan dari pemuda penjualan daging. Dalam hati nya berkata sungguh mulia anak muda ini dan semoga rezeki nya bertambah.
Pemuda: buk, ini ada sedikit daging dari saya dan semoga ini bisa membuat anak ibu senang.
Mamak: terimakasih nak, sungguh mulia kebaikan kamu.
Mamak pun melangkah keluar pasar hendak pulang kerumah, tapi tiba-tiba ada suara penjual lain yang memanggil nya.
“Bu, ini ada sedikit bawang dan cabe untuk ibu”.
Setelah mamak terima pemberian dari kedua orang baik tersebut lalu dan lansung pulang kerumah, setiba di rumah sungguh sangat bahagia yang dia rasakan karena melihat anak bisa makan daging di hari megang meski anaknya sudah tidak ada lagi ayah.
Anak: mak, sungguh bahagia hari ini karena masih bisa makan daging dan semoga orang yang beri daging buat kita mudah rezeki.
Perjuangan seorang ibu tidak mampu di bayar dengan apa pun, karena ibu adalah orang yang paling tidak mau melihat anak nya menangis. Walaupun dia menderita tapi dia tidak mau melihat anak nya terluka.
Congratulations You Got Upvote
& Your Content Also Will Got Curation From
@sevenfingers @steemph.antipolo @arabsteem
Thanks @sevenfingers
You received an upvote as your post was selected by the Community Support Coalition, courtesy of @sevenfingers
@arabsteem @sevenfingers @steemph.antipolo
Thanks @arabsteem
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by mohdhaekal from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.