About My Pregnancy

in #story7 years ago (edited)

Hai steemians... cerita ini adalah babak akhir dari pengalaman saya mengenai kehamilan pertama.

IMG_0197.JPG
Ini adalah hasil usg terkahir.

Setelah pertemuan dengan dokter yang galak, saya akhirnya mengambil kesimpulan sendiri. Saya mulai meyakinkan diri saya, bahwa dokter pertama saya berkata benar, kehamilan itu sudah hancur, saat ini saya sedang haid, bukan flek kehamilan. Saya mulai menghibur diri sendiri, ya... setidaknya sekarang saya sudah bebas bergerak selincah apapun. Tidak perlu menjaga gerak lagi karna khawatir pendarahan seperti sebelumnya. Setidaknya saya sudah bisa jalan-jalan lagi, kembali memasak karna saya sangat hoby masak, kembali ke rutinitas dirumah, nyuci dan membersihkan rumah.

Sepulang dari rumah sakit, saya langsung ngajak suami jalan-jalan, untuk menghilangkan kejenuhan saya selama ini yang hanya berdiam diri dirumah. Akhirnya kamipun mengunjungi salah satu mall dimedan. Pada saat jalan-jalan di mall, saya tidak terlalu menikmati karna kaki saya terasa sangat lelah dan lemah. Sudah 2 bulan ini saya tidak menggunakan kaki saya secara maksimal. Mungkin karna itu juga saya merasa sangat cepat kelelahan.

Setelah perjalanan itu, akhirnya darah haid yang keluar sudah normal seperti biasa bukan hanya flek lagi. Dan itu berlangsung selama 3 hari. Pada hari ke 6, darah yang keluar mulai berhenti. Saat itu saya memang sudah mengkonsumsi *madu sidr dari arab, untuk menunjang program hamil berikutnya. Dari beberapa artikel yang saya baca, madu ini sangat baik untuk membersihkan rahim dari segala yang menggaggu kehamilan.

Hari ke-7, saya menunggu sampai malam untuk memastikan bahwa saya sudah benar-benar bersih. Dan hari ke-8 saya sudah bisa kembali sholat. Lama haid saya memang normalnya 6-7 hari.
Tapi begitu saya selesai sholat dihari ke-8 darah kembali keluar, jumlahnyapun cukup banyak seperti sedang haid biasanya. Saya bingung, panik, kenapa bisa seperti itu. Saya belum pernah mengalaminya. Saat itu juga saya meminta suami untuk mendaftar di dokter ke dua lagi. Karna tidak berani coba-cona dokter yang baru lagi, takut kecewa. Sayangnya kami dapat antrian bontot, sedangkan dokter mulai praktek jam 9 malam. Tapi tidak mengapa, setidaknya saya bisa dapat kepastian mengenai apa yang saya alami.

Begitu sampai di klinik dokter, sudah banyak pasien yang menunggu disana. Kami tiba pukul 21.30 WIB. Saat itu pasien yang sudah masuk baru antrian ke-6, sementara kami ada di antrian ke-25. Pukul 22.30 WIB saya mulai gelisah, karna antrian yang dipanggil masih antrian ke -10. Khawatir kami kemalaman di jalan, akhirnya saya meminta suster untuk merescedhule ke hari lain. Karna kami kesana menggunakan motor apalagi kota Medan belakangan ini cukup sering terjadi pembegalan. Sayangnya antrian sudah full sampai dengan satu bulan kedepan, kalau mau ya dapat no bontot lagi dan itupun untuk tiga hari lagi.

Akhirnya kami memutuskan untuk ke dokter lain. Kali ini dokter yang direfrensikan salah satu forum kehamilan. Seorang dokter laki-laki yang sudah berusia senja, sudah menjadi profesor, dan ahli dalam bidang kelainan kandungan juga program kehamilan. Sebelumnya suami terlebih dahulu bertanya via telepon ke kliniknya mengenai prosedur pendaftarannya. Tapi suster menyarankan untuk datang langsung karna pasien memang tidak terlalu ramai. Saat masuk ke kliniknya, tampilannya tidak jauh berbeda dengan dokter yang pertama. Tata ruangnya bersih, rapi dan bergaya vintage. Perabotan yang digunakan juga sudah jadul tapi masih terawat. Begitu juga dengan interior diruangan dokter. Saya langsung menyimpulkan mungkin design interior dokter pada zamannya memang seperti ini. Tahapannya juga sama, dimana saya harus cek lab dulu sebelum ketemu dokter. Pokoknya sangat miriplah dengan dokter yang pertama. Hanya saja untuk tes urin disini menggunakan tabung yang sekali pakai.

Sebelum diperiksa saya bertanya kepada suster mengenai alat usg yang digunakan. Sayangnya usg yang digunakan bukanlah usg yang saya harapkan. Dokter ini memang tidak mau menggunakan usg tv, mungkin karena suatu alasan. Saya berharap hasilnya bisa maksimal karna usg yang digunakan sudah empat dimensi.

Saat diperiksa, dokter bertanya tentang riwayat yang saya alami. Sayapun menceritakan secara detail termasuk mengenai kebingungan saya karna haid yang tidak kunjung berhenti. Dokternya sangat humble, santun, karismatik dan sangat nyaman untuk tanya-tanya. Usia memang sudah cukup tua tapi masih sangat sehat .

Alhamdulillah dokter menyatakan rahim saya bersih, sudah tidak ada penebalan lagi. Mungkin darah yang yang keluar diakibatkan luruhnya dinding rahim berkat *madu sidr yang saya minum. Karna saya memang tidak menebus obat peluruh seperti yang diresepkan dokter sebelumnya. Alhamdulillah tindakan kuretpun tidak lagi menakuti saya. Dokter memberikan tips dan resep agar saya bisa cepat hamil kembali. Untuk tips kami langsung jalankan, untuk resep sengaja tidak kami tebus karna saat ini kami sudah berencana untuk promil alami dulu dengan menggunakan herbal yang disunnahkan rasul. Setidaknya saya sudah cukup lega dengan hasil pemeriksaan dokter.

IMG_0067.JPG
Ini adalah paket herbal dan beberapa alat pendukung untuk program hamil selanjutnya.

Finally berakhir juga cerita tentang kehamilan saya dan "sad ending" ternyata. Hehehe tidak mengapa, mungkin Allah memang belum mempercayakannya kepada kami. Dan kami akan terus berjuang, berusaha dan berdoa agar Allah mengabulkan ikhtiar kami. Amin...

Sampai ketemu di series selanjutnya.. semoga bermanfaat ☺️
Breath is Grace... Keep Thank To Allah SWT...

IMG_0195.PNG

Sort:  

Semoga cepat di beri momongan. Abg juga lg usaha ni

Sama2 ya bg... saling mendoakan hehe