Pada kesempatan ini, saya ingin berbagi sebuah cerita yang merupakan hanya fiksi belaka, jika saja tokoh dan alur dalam cerita ini memiliki kesamaan nama, tempat dan kejadian, ini hanyalah kebetulan semata dan tentu saja bukanlah sebuah kesengajaan yang saya lakukan sehingga sebelum dan sesudahnya, saya mohon maaf.
Langsung ke cerita, Selamat membaca..!!
Dalam sebuah ruang kerja, terlihat seorang lelaki paruh baya yang sedang melakukan aktivitasnya seperti biasa dengan mendengarkan musik yang dia nyalakan melalui sebuah tape tua yang sudah usang dimakan usia.
" Wakil rakyat seharusnya merakyat.. jangan tidur waktu sidang rakyat...
wakil rakyat bukan paduan suara... hanya tau nyanyian lagu setuju.. "<
Suara lagu milik iwan fals dari sebuah kaset pita tiba-tiba terhenti karena listrik yang padam,
" yah.. brengsek lagi asik asik dengerin musik tau tau listrik mati dasar PLN tiap bulan gak pernah telat bayar gak bisa orang senang apa..!!
Tejo menggerutu sambil mengetik di mesin tik tuanya yang berisik, entah apa yang diketik seorang penulis seperti tejo cuma mesin tik nya yang terus berbunyi seiring jari-jari tangannya menekan tuts tuts yang terkadang macet.
" ctak..ctak.. ctak ctak.. jrrrrek..
ctak ctak ctak ctak.. jrrrrerrkk.. ting tulisan di selembar kertas hampir buram tak jelas karena kertas karbon yang hampir habis, matanya jeli mengamati tulisan kata demi kata. Setumpuk tulisan karyanya disebelah mesin tik jadi saksi bisu di usia senjanya, tejo sastro rahardjo hobi berkutat pada mesin tik berlembar lembar kertas dan imajinasi yang menumpuk di kepalanya.
Segelas kopi dingin diseruputnya, lalu ditaruh lagi di meja kerja dari kayu jati belanda yang dibuatnya sendiri. Tejo termenung sejenak berhenti mengetik, jari jari tangannya terasa kaku agak keram sementara pikirannya ingin terus bergelut dengan mesin tik tua kesayangannya.
" Ah.. lagi lagi keram.. bagaimana bisa cepat kelar kalau begini.. !!
ucapnya mengkritik jari jari tangannya.
rasa gatal dikepala yang hampir ditutupi uban membuatnya tak tahan untuk menggaruk seperti beruk mencari kutu.
Tejo lalu beranjak dari meja kerjanya berpindah ke ruang tv,
" untukmu yang duduk sambil diskusi..
untukmu yang biasa bersafari di sana di gedung dpr. . "
suara kaset dari radio mengalun lagi, tv pun menyala karena di setting dalam mode otomatis sehingga jika listrik padam lalu menyala lagi tv bisa hidup dengan sendirinya.
" Ah.. gila dari tadi mati baru nyala sekarang,untung acara favorit gak kelewat.. "
gerutunya memaki listrik yang sejak tadi padam. Sekilas iklan iklan di tv membuat tejo makin kesal, setelah itu barulah acara favoritnya di mulai
" selamat petang pemirsa liputan 6 petang kembali untuk anda, berita hari ini sudah kami rangkum dari berbagai belahan dunia bersama saya fitri megantara. Seorang pejabat berinisial ET tertangkap kpk setelah lama kabarnya buron, tersangka ET adalah koruptor ulung sejak orde lama.. "
" Huh.. dasar maling uang rakyat.. akhirnya ketangkap juga.. udah tembak mati saja koruptor kelas kakap kaya begitu jangan dikasih ampun "
Kritik pedas dari mulut tejo keluar seperti asap lokomotif yang terus mengepul. Sementara berita di tv beralih ke berita pemerkosaan,
tejo langsung mematikan tv nya
dari dulu dia memang benci melihat berita tentang pemerkosaan, tejo pun beranjak dari ruang tv kembali ke kamarnya duduk tenang di kursi reot menghadap meja kerjanya jari jari tangan yang mulai gatal pun kembali menekan tuts tuts mesin tik merampungkan tulisan yang sempat tertunda.
" ctak..ctak..ctak..ctak.. ctakk..
jrrrrrkk.. ting "
irama yang monoton dari mesin tik terasa akrab di telinga tejo, terkadang matanya sesekali terpejam sambil terus mengetik seakan hafal letak letak huruf abjad di mesin tik tersebut.
7 tahun berkutat dengan mesin tik membuatnya piawai dalam hal ketik mengetik sepuluh jari jari tangannya seperti penari balet yang luwes dan lentur, lincah menekan setiap tuts tuts mesin tik
" ctak.. ctak...ctak.. ctak..ctak...
jtak.. jrrrrrkk. . ting...!!
Terkadang aku bingung padamu
mesin tik jaman sudah berubah banyak orang memakai komputer dan laptop, tapi aku masih setia padamu seperti kesetiaanku pada almarhum istriku, yang sampai saat ini tak ada pengganti dirinya.
Kadang aku bingung serta heran
Pemerintahan sekarang banyak koruptor beraksi korup sana sini memperkaya diri sendiri, Uang dijadikan tujuan bukan alat yang dipergunakan dengan seperlunya
apakah mereka itu tak ingat akan mati, keserakahan ketamakan pada akhirnya mencelakakan diri sendiri bukan di sini dunia ini, tapi di akhirat nanti.
Bagaimanapun negara ini tidak akan pernah sejahtera selama korupsi jadi wabah borok dan jamur di setiap birokrasi. bukanlah aku pandai bersilat lidah, tapi ini adalah sekedar ungkapan hati yang tegas menyatakan bahwa yang benar katakanlah benar dan yang salah katakanlah salah.
Tejo merenung, ia teringat masa masa dimana ketika ia menjadi mahasiswa berdemo di depan gedung DPR berorasi memprotes subsidi bbm yang di cabut pemerintah.Banyak di antara kawan kawannya yang dipukuli dengan rotan saat demo menimbulkan kerusuhan, budi memar memar di bagian tangannya sementara joni lebih beruntung cuma dapat benjolan di kepala oleh oleh dari oknum polisi. Di waktu itu tejo lah yang tertangkap, kawan kawannya berhasil lari menyelamatkan diri.
Rambut tejo yang gondrong habis digunduli polisi, ia dituduh sebagai provokator demo namun beruntung pak Willy dosennya bersedia menanggung jaminan tejo, sehingga tejo dibebaskan bersyarat wajib lapor. Tejo kembali sadar dari lamunan yang membawa kenangan pahit,
" ctak.. ctak..ctak...ctak..ctak. .
jrrrrrkk. . ting.. ! "
suara mesin tik mengalun buyarkan bayangan imajinasi wajah wajah mantan pacarnya semasa sma, masa mudanya sarat kisah percintaan romantis namun dilematis hingga ia menjadi seorang pengkritik yang puitis.
Birokrasi lembaga pemerintah
Berselimut korupsi
Mentri mentri bak tukang sunat
potong sana potong sini
Padahal sudah cukup gaji
Rakyat tertipu dan dikibuli
Wakil rakyatnya dagelan
Lakon bak sengkuni
kilik sana kilik sini
mencuri hak azazi
kemakmuran hanyalah dongeng
atau cerita wayang orang
Dimana dalang sembunyi dibalik layar panggung pemerintahan
korupsi korupsi korupsi.. lagi
habis uang rakyat dikuras tamak
tamat