Last night I have posted the story about my daughter who is first named Khanza Asyuqati:https://steemit.com/story/@mainar/introduce-my-child-part-1-bc97441c58ec, on this night I will resume my writing about my daughter who is second.
I gave birth to my second child on June 23, 2010, at the Thursday night around 8 pm. the birth of my child-sex male, dark-skinned man, by my husband that our son named Khazindar Alif.
I feel sorry for him because he's a diminished affection and spoiled of me,
Khazindar Alif didn't get educated in kindergartens, the age he's 6 years old she entered elementary school, when his younger brother who was born one year attending kindergarten.
Once again, because my father-in-law makes her pampering him too be shy child, but one of the things I applaud from him is he has a mature soul, he often advised his younger brothers.
And currently Khazindar Alif was sitting on the bench elementary school class II
Tadi malam saya telah memposting kisah tentang anak perempuan saya yang pertama yang bernama Khanza Asyuqati: ,https://steemit.com/story/@mainar/introduce-my-child-part-1-bc97441c58ec, pada malam ini saya akan melanjutkan tulisan saya tentang anak saya yang ke-dua.
Saya melahirkan anak saya yang kedua pada tanggal 23 Juni 2010, tepatnya pada malam kamis sekitar pukul 08 PM. anak saya tersebut lahir berjenis kelamin laki-laki, berkulit hitam, oleh suami saya anak kami tersebut diberi nama Khazindar Alif.
Sebelum namanya menjadi Khazindar Alif, awalnya dia saya beri nama Alif Rizkya, namun oleh suami saya tidak menyukainya karena terlihaat seperti nama perempuan, kemudian diganti menjadi Alif Rizqi, tapi karena ada pertimbangan lain akhirnya diganti lagi menjadi Khazindar Alif.
Alif tidak lama dapat merasakan kemesraan dari saya, karena baru berusia satu tahun dia telah memiliki adiknya. Semenjak saya melahirkan anak ke tiga, Alif kecil lebih sering diasuh oleh mertua saya, sampai saat ini dia lebih manja dengan mertua saya.
Khazindar Alif tidak sempat bersekolah di taman kanak-kanak, usia dia 6 tahun dia masuk sekolah dasar, ketika adiknya yang terpaut satu tahun bersekolah di Taman kanak-kanak.
Sekali lagi, karena mertua saya terlalu memanjakannya menjadikan nya menjadi anak pemalu, tapi satu hal yang saya salut dari dia adalah dia mempunyai jiwa yang dewasa, dia sering menasehati adik-adiknya.