Novel ini merupakan karya Steve Berry penulis ternama Amerika Serikat dan pengarang buku Best Seller The Amber Room. Diterbit pertama kali dalam edisi asli (Bahasa Inggris) berjudul “The Romanov Prophecy” oleh Penerbit Balletine Books pada 2004 lalu. Kemudian diterjemahkan oleh Rahmani Astuti dan diterbitkan dalam edisi Indonesia dengan judul “Ramalan Romanov” oleh Penerbit Q-Press Bandung pada tahun 2006.
Novel ini mengisahkan tentang Pengacara Atlanta; Miles Lord yang berada di Moskow untuk menyaksikan sebuah peristiwa penting di negara tersebut. Sesudah jatuhnya komunisme dan serangkaian suksesi pemerintahan yang lemah, rakyat Rusia memutuskan untuk memulihkan kembali kekuasaan Tsar yang akan dipilih dari kalangan keluarga dekat Nicholas II. Miles ditugaskan untuk menyelidiki latar belakang salah seorang kandidat Tsar. Namun ia kurang tertarik lagi menyelidikinya ketika nyawanya mulai terancam oleh serangan orang-orang bersenjata di pusat kota. Kemudian ia memutuskan untuk bepergian melintasi berbagai negara, benua dan berbagai kota besar di dunia. Satu-satunya petunjuk yang dia miliki dalam perjalanan tersebut adalah ramalan samar Rasputin yang menyiratkan bahwa pembantaian keji terhadap keluarga Romanov pada 1918 bukanlah akhir dari kisah-kisah yang melanda Rusia. Bahkan kemudian ramalan-ramalan tersebut memberi goncangan yang cukup dahsyat bagi dunia, begitu pula bagi Miles sendiri.
Novel ini mendapat banyak pujian dari berbagai tokoh dan media Amerika Serikat dan dunia secara umumnya. Seperti komentar Majalah Atlanta “Berry jelas melakukan penelitian mendalam. Fakta dan fiksi dijalin dengan sangat terampil.” Media The Florida Times-Union menyebutkan “Berry telah menciptakan kombinasi yang kuat antara fakta-kata dan tokoh-tokoh sejarah untuk menciptakan sebuah novel yang cerdik dan membuktikan dia berbakat menjadi salah satu suara zamannya – calon John le Carre atau Daniel Silva – di kancah fiksi intrik internasional.... Sebuah slam – dunk.
Dalam novel ini, Berry mengajak kita pada dunia petualangan sejarah yang cukup mendalam, dibawa pada kesedihan dan keterpukaan para tokohnya, terumata kegamangan-kegamangan yang dialami Miles sebagai tokoh utama dalam novel ini. Dan kita dapat memahaminya bahwa ternyata dunia fiksi tak sebatas dunia rekaan tanpa fakta, bahkan sejarah sebuah peradaban bangsa.
Sumber
Steve Berry
Resensi yang lugas. Teruskan. Lanjutkan.
Alhamdulillah, terima kasih Aduen @sisaifulbahri