Kisah Gaya Tinju Muhammad Ali dan Kekalahan Telak George Foreman

in #story6 years ago (edited)

Muhammad Ali mengejutkan George Foreman pada pertarungan tinju kelas berat tahun 1974. Ia mengubah gaya bertinjunya, sementara Foreman gamang dengan kedunguannya. Muhammad Ali berhasil menang KO atas George Foreman.

Padalah Muhammad Ali sudah mengumumkan akan mengubah cara bertinjunya, ia akan bertinju jarak dekat. Namun George Foreman dan para pengamat menilai, perubahan gaya itu hanya upaya bunuh diri Ali, karena Foreman akan mudah mengkanvaskannya.

Sebelum bertanding, baik Muhammad Ali maupun George Foreman, sama-sama sesumbar di media massa. Keduanya saling menyerang dengan kata-kata pancingan. Berharap lawan bukan mulut, tentang teknik dan jurus yang akan digunakan saat bertanding. Jadilah gelanggang tinju kelas berat itu lebih seru sebelum pertandingan digelar.
1. foreman sesumbar di media.jpg
Media memuat sesumbar George Foreman terhadap Muhammad Ali Sumber

Robert Greene dalam buku The 48 Law of Power mengungkapkan, rivalitas antara Muhammad Ali dan George Foreman semakin panas dengan ulasan-ulasan para pengamat dan komentator. Gaya bertinju Muhammad Ali yang berputar-putar di ring dinilai hanya akan menguras energinya.

Gaya berputar-putar di ring sudah menjagi gaya khas Muhammad Ali sepuluh tahun belakangan. Jadi, ketika ia mengumumkan akan mengubah gaya tersebut, tak ada yang percaya, bukan hanya pengamat, tapi juga Foreman sendiri.

Para pengamat tinju dunia saat itu lebih mengungulkan Foreman yang berbadan besar. Ia diyakini akan menang mudah. Saat Muhammad Ali kelelahan bertinju dengan gaya mengelilingi ring, Foreman hanya menunggu kesempatan untuk menjatuhkannya dengan satu pukulan.

Namun saat bertanding, Muhammad Ali tidak mengelilingi ring sebagaimana yang dilakukannya dalam kurun waktu 10 tahun terakhir bertinju. Ali benar-benar memainkan peran kejutan, saat itu ia tampak tak terduga dan dengan demikian Foreman menjadi gamang.

Ketika bel dibunyikan, Foreman langsung dihantam Muhammad Ali dari jarak dekat. Segala taktik yang sudah disiapkan untuk menghadapi gaya bertinju Ali yang mengelilingi ring buyar. Kini taktik Ali yang berjalan. Dan taktik itu sudah dimainkan Ali sejak saat konferensi pers dengan awak media.
1. konferensi pers Ali.jpg
Konferensi pers Ali sebelum pertandingan sumber

Sehari sebelum pertandingan digelar, Muhammad Ali menyatakan ia akan bertinju dari jarak dekat, tak mengelilingi ring sebegaimana gaya khas bertinjunnya selama 10 tahun. Mendengar itu para pengamat dan Foreman sendiri tertawa. Bagaimana mungkin Muhammad Ali mengubah gaya bertinjunya hanya sehari sebelum pertandingan. Itu mustahil dilakukan, apa lagi yang dihadapinya adalah George Foreman, petinju berbadan tegap dan kekar.

Nyatanya, itu memang taktik Muhammad Ali, membuat orang termasuk Foreman tidak percaya dengan pernyataannya. Ketika mereka tak percaya, Ali benar-benar melakukannya. Dampaknya saat bertinju Foreman kaget dengan perubahan gaya tinju Muhamad Ali, ia menjadi kehilangan konsentrasi. Tubuhnya dengan mudah ditinju Ali.

Foreman yang kaget ahirnya bertinju secara brutal, namun sebagian besar bogemnya tak mengenai Ali, sementara Muhammad Ali memanfaatkan dengan baik kebingungan Foreman di atas ring tersebut. Ia berhasil menjebak Foreman masuk dalam “perangkap”. Ia melayangkan pukulan kanan menyilang ke muka Foreman. Bak dihantam gondam, tubuh bongsor Foreman itu jatuh ke matras, ia setengah pingsan dan tak sanggup bangkit lagi. Foreman KO.
1. M Ali vs Foreman.jpg
Pukulan kanan menyilang Muhammad Ali yang membuat George Foreman KO sumber

Menurut Robert Greene, saat melawan Foreman, Muhammad Ali mampu memainkan permainan pamer kelemahan. Sebelumnya, Ali tidak pernah bertinju dari jarak dekat, ia lebih suka bertinju dengan gaya “senyatan lebah” gaya khasnya, menyiksa lawan pelan-pelan dengan pukulan-pukulan jabnya dari jarak jauh sambil mengelilingi ring. Ketika lawan sudah lelah, maka ia akan meng-KO-kannya dengan pukulan pamungkas. Bertinju jarak dekat sudah kandung dianggap sebagai kelemahan Muhammad Ali.

Tapi, saat menghadapi Foreman, kelemahan itu pula yang dimainkannya. Pengumumaan saat konferensi pers sehari sebelum pertandingan, merupakan upaya Ali untuk memamerkan kelemahannya secara terbuka. Itu menjadi strategi yang sangat halus dan efektif dalam perang kata sesumbar sebelum pertandingan.

Foreman terjebak dalam berbagai asumsi terhadap pernyataan Ali. Dan itulah yang diinginkan Ali. Sesuatu yang tidak mungkin kemudian dibuat Ali menjadi mungkin, sehingga semua orang yang tak percaya akhirnya terkejut. Sama seperti terkejutnya Foreman saat pukulan telak Ali menghantam wajahnya hingga KO.

Jadi, belajar dari gaya Muhammad Ali melawan Foreman, buatlah kejutan dalam hidup, dalam menghadapi apa pun. Buat diri Anda menjadi tak mudah diduga. Manfaatkan ketakpercayaan orang menjadi energi dan kemungkinan untuk meraih kemenangan.

Sort:  

Muhammad Ali jujur untuk menipu lawan soal teknik bertarungnya?

Kejujuran yang tidak dipercayai Foreman membuatnya tersungkur KO.

Strategi yang sangat cerdas. Salah satu atlet muslim yang berprestasi gemilang.

Ya, namanya tercatat dalam sejarah sebagai olahragawan sepanjang abad.

Congratulations You Got Upvote
& Your Content Also Will Got Curation From

  • Community Coalition
IndonesiaPhillipines
@sevenfingers@steemph.antipolo
ArabTurkey
@arabsteem@tryardim

Thankyou very much

Setelah ngolor ngidul mengobral cerita Ali vs Foremen, ujungnya masuk ke filosofi singkat tapi mampu menjadi epilog sempurna.
Memang mantap gaya cerita @isnorman, tak terduga.
Hahahaha

Ha ha ha ha lagee na laju adoe @lamkote nyang penteng siuroe saboh beuna postingan. soal nilai terserah sama pembaca.

Hello @isnorman, thank you for sharing this creative work! We just stopped by to say that you've been upvoted by the @creativecrypto magazine. The Creative Crypto is all about art on the blockchain and learning from creatives like you. Looking forward to crossing paths again soon. Steem on!