Beberapa minggu aku sengaja mengurangi waktu mengakses internet. Ya, semua itu demi kelancaran untuk mempersiapkan UNBK yang aku hadapi. Aku mencoba untuk belajar setiap hari, meskipun aku "lagi ga mood" aku memaksakan diriku setidaknya untuk membaca buku pelajaran. Namun, di saat satu minggu terakhir sebelum UNBK, teman-temanku semakin meningkatkan belajarnya bahkan ada yang sampai begadang semalaman demi belajar. Walaupun begitu aku tidak seperti mereka, aku tetap belajar seperti biasa dan dengan caraku sendiri, dan aku termasuk orang yang tidak bisa dan tidak boleh untuk begadang.
Minggu UNBK tiba, teman-temanku mulai mengurangi frekuensi belajarnya, "biar ga stress" katanya, tapi aku masih saja tetap belajar seperti biasa bahkan sedikit bermain gadget. Hari pertama aku lewati dengan tenang. Hari ke-2 aku lewati dengan penuh kesal maupun pusing layaknya hal yang dibicarakan netizen tentang UNBK Matematika kemarin. Hari ke-3 aku lewati dengan lancar nan sepoi. Hari ke-4 ini yang lumayan membuatku mempersiapkan hari lebih berat dan lebih banyak ketimbang hari lainnya, karena aku memilih mapel fisika dan itu adalah hari terakhir UNBK.
Setelah UNBK selesai, pikiranku tenang dan plong. Aku sudah lumayan muak untuk belajar materi, aku sudah bebas dari beban materi sekolah. Aku bisa memanfaatkan waktu yang awalnya dipakai untuk belajar menjadi waktu untuk beristirahat dan bersantai. Bahkan sepulang dari sekolah saat UNBK selesaipun, temanku main ke rumahku.
Namun itu semua belum berakhir, masih ada pengumuman SNMPTN yaitu tanggal 17 April 2018. Hari demi hari selalu terpikirkan olehku tentang hal ini, bahkan semakin mendekati hari diumumkannya, penyakitku kambuh. Ini benar-benar membuatku menderita bahkan lebih menderita dibandingkan dengan UNBK, kenapa? Mungkin karena kebijakan tentang nilai UNBK kemarin. Saat hari-H pengumuman... aku menyalakan laptopku untuk mengakses website SNMPTN, sambil berharap semoga aku lolos. Keringat mulai bercucuran di tangan dan dahiku. Nafasku semakin kencang sampai saatnya tiba hasil pengumuman, bahwa aku tidak lolos. Aku langsung melemparkan badanku ke lantai dan menutup mataku..., bahwa aku masih tidak bisa mempercayai ini.
Lalu aku memberitahu orang tuaku, keluargaku, dan teman terdekatku, mereka bilang "Yang sabar, masih banyak jalan menuju Roma". Aku tau itu, hanya saja aku merasa apa yang aku perjuangkan, apa yang aku pikirkan, tidak sesuai harapanku.... Setelah itu sulit rasanya bagiku untuk menerima kenyataan di dunia ini, aku tidak mau peduli lagi, aku langsung bermain games, mendengarkan musik keras-keras, sampai aku tertidur.
Keesokan harinya, aku mencoba untuk tidak terlarut dalam keputusasaan, aku mencoba untuk bangun lebih pagi, menghirup udara pagi yang masih segar dan suasana yang masih sepi yang dapat menenangkan pikiran. Ya, aku berusaha terus untuk menghadapi kenyataan setelah itu, aku masih bisa mengikuti SBMPTN.
Semoga aku dapat terus termotivasi, tidak, bukan hanya aku. Tetapi kami semua, yang harus berusaha lebih giat lagi!
WoW
:D