Menyimak postingan @steemcleaners yang berjudul The Game of Tags, satu yang saya pahami, ada sembilan belas ribuan postingan yang menggunakan tag Aceh. Mungkin dari sembilan belas ribu postingan itu, dikurang postingan foto dan photografi ada sepuluh ribu berbentuk tulisan.
Fenomena ini menunjukkan sangat banyak Orang Aceh yang menjadi penulis dan atau berpotensi menjalani profesi penulis dengan lebih serius. Kita kerap mendengar, sangat sedikit penulis Aceh yang diakui secara nasional. Mungkin selama ini Indonesia hanya mengenal nama Azhari Aiyub (@marabunta), Mustafa Ismail (@musismail), @arafatnur, @ayijufridar, Nezar Patria, Fikar W Eda, LK Ara. Dengan adanya steemit harusnya, akan banyak penulis Aceh yang bisa dikenal nasional.
Apakah semudah itu? Tentu saja tidak. Proses menulis adalah proses yang panjang. Hanya kualitas tulisan yang akan membesarkan seorang penulis.
Rumusnya, kalau menulis feature, kuasai teknik menulis feature, menulis puisi, kuasai teknik menulis puisi, begitu pun dengan cerpen, esai dan jenis tulisan lainnya. Pilih tema yang menarik.
Kuncinya hanya satu, banyak membaca. Hancurkan mitos, penulis Aceh bisa dihitung jari. Indonesia harus bersiap menyambut booming penulis dari Aceh.
Ayo, wujudkan gerakan menulis......
Ini benar, Mas. Steemit bisa menjadi motivasi awal untuk orang Aceh.
mari menulis
@hermanrn jg salah satu plg top
Dari steemit. Semuanya terpatangkan. Karena penulis aktif steemin Indonesia, 90% dari aceh. Salut dan bangga. Saya juga lagi usaha untuk sumatera barat nih.
Ayo jadikan menulis sebagai trend baru yang mengasyikkan,
Saleum aneuk nanggroe