awan

AWAN
.
"Sudah kujelaskan beberapa tentang alam yang sering kujadikan teman. Dan ini adalah selanjutnya."
"Apa yang selanjutnya?"
"Itu diatas,"
"Mana?"
"Itu dilangit luas."
"Ohw awan."
"Iya awan, kamu suka awan. Sudah pasti kau akan menggapnya biasa biasa saja, tapi bagiku awan adalah teman terkeren dan terhebat dalam hidupku. Aku tidak pernah berhenti memandang awan, setiap hari dimanapun aku berada pasti aku menyempatkan memandang awan, aku begitu suka awan. Mereka luar biasa menurutku. Ketika hatiku sedang resah, kutatapi mereka, ketas kearah sana. Disana ada banyak keajaiban yang kasat mata. Aku selalu melihat ke atas, bukan berarti aku merasa meninggi atau sombong, tapi aku lebih melihat dalam sisi yang berbeda. Kalau kata orang lain jangan melihat ke atas nanti sombong, aku tidak. Ketika aku ada masalah, aku malu untuk mengeluh, aku malu dihadapkan masalah sedikit lalu malah mengeluh. Aku merasa, aku begitu kecil dialam semesta ini ketika melihat ke atas, lantas mahluk kecil seperti aku ini, masih pantas untuk sombong. Malu rasanya menyombong dan lupa siapa kita. Untuk itu ketika masalahku datang, dan kulihat ke atas ada awan yang megah, ada langit yang gagah. Semuanya berbaur menjadi satu, bekerja sama untuk membentuk senyumku, lalu tertawa bahwa masalahku tidak ada apa apanya dibandingkan mereka. Ah aku sayang kalian para awan, kalian akan selalu menjadi peneman dalam hidupku."
"Aku merinding mendengarnya. Beruntung kamu bisa mendefinisikan segala sesuatu menjadi hal yang positif. Aku saja jujur malu. Sungguh aku malu mendengar semua ceritamu. Betapa sedikitnya aku bersyukur atas nikmat hidupku saat ini."
"Untuk itulah karena aku sayang denganmu, kamu sahabatku. Maka akan kuberikan yang terbaik apapun itu selagi aku mampu untuk sahabatku."
"Terimakasih, terimakasih karena kau sudah bersedia menjadi sahabatku selama ini. Aku saja yang terlalu cuek padamu."
"Hahaha sudahlah tak masalah itu, asal kau senang dan tidak murung seperti sekarang itu sudah cukup buatku."
"Ah kau, aku menjadi terharu."
"Ih jangan nangis, yah kok nangis."
"Begokkk,,, ini air mata bahagia."