Sejarah ringkas mesjid BAITURRAHIM-ULEE LHEE LHEUE

in #story7 years ago

Screenshot_97.png
sumber dari goole

Mesjid BAITURRAHIM Ulee Lheue adalah mesjid di kemukiman Meuraxa, Desa Ulee Lheue terletak kirakira 5 kilometer dari Banda Aceh. Mesjid ini dibangun oleh almarhum Teuku Teungoh, ynitu Uleeblang Kemukimam Meuraxa pada
tahun 134 H, bertepatan dengan tahun 1926 dengan biaya swadaya masyarakat dam tokoh tokoh masyarakat. Di antaranya inilah:

• Tgk. H. Muhammad Lamjabat
• H. Mahmud Puteh Kampung Blang
• H. Bintang Kampung Baro
• H. Ali Meuraxa
• H. Yoenoes Kampung Blang
• H. Nya’ Su’id Kampung Blang
• Toke Gam Kampung Surin
• H. Neh Kampung cot Lamkuweuh
• H. Ishak Kampung Surin
• Tgk. H. Hanfiah Kampung Lambung

Konstruksi mesjid ini dibangun dari bahan beton/ bata dengan atap seng
gelombang ukuran 25 x 18 meter. Dari awal pembangunannya, tata ruang
dalam masjid dibuat dalam dua bagian. Bagian pertama digunakan untuk
shalat dan bagian belakang dimaksudkan sebagai ruang belajar.

Kapasitas masjid sebagaimana awal pendiriannya, diperkirakan mampu menampung
lebih kurang 450 orang jamaah shalat. Namun karena pertumbuhan penduduk, ruang
shalat mesjid ini sudah tidak dapat lagi menampung jamaah,maka di tahun 1960, ruang
bagian belakang pundijadikansebagai ruang shalat jumat. Air untuk berwudhuk pada
saatitu diambil dari sumur, dan ditampung di dalam bak berukuran isi 20 m3.

Pada tahun 1965, kedua ruangan masjid itu tidak mampu lagi menampung jamaah shalat jumat. Akibatnya sebagian jamaah shalat jumat tepaksa shalat di alam terbuka, di perkarangan masjid. Pada tahun 1981 Masjid Baiturrahim Meuraxa mendapat bantuan dari Kerajaan Arab Saudi sebesar Rp 37000000; (tiga puluh tujuh juta rupiah). Biaya tersebut dipergunakan untuk membangun perluasan mesjid ke samping kiri dan kanan. Dengan pembangunan ini maka jamaah shalat (khususnya jumat) dapat tertampung. Namun kondisi ini tidak bertahan lama, pertumbuhan penduduk yang demikian pesat mengakibatkan daya tampung masjid ini segera menjadi tidak memadai.

Oleh karena itu, pada tahun 1991 dilakukan renovasi dan perluasan pada bagian belakang bangunan mesjid. Alhamdulillah, dengan renovasi ini mesjid Baiturrahim dapat menampungjamaah shalat lebih kurang 1500 orang. Adapun bagian depan mesjid tidak direnovasi karena telah dijadikan sebagai situs purbakala kesejarahan.

Upaya mempertahankan bentuk asli dari bagian depan masjid ini terus dipertahankan sampai masamasa berikutnya. Bahkan ketika direnofasi asi kembali hantaman gelumbang tsunami.

Sort:  

Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://issuu.com/khairulumami/docs/mesjid_bersejarah_di_nanggroe_aceh_