Meski banyak yang menganggap antara ada dan tiada terhadap keganasan virus corona, namun pemerintah terus mengupayakan agar masyarakat terhindar dari penularan covid-19 ini mengingat angka kenaikan orang yang terinfeksi terus meninggi.
Duka corona sangat kuat dan nyata namun kehidupan kita tetap harus berlanjut, ya kan? Aktivitas dan kebiasaan lainnya semua harus tetap berjalan. Diam di rumah saja beberapa bulan terakhir ini secara sendirinya memunculkan rasa jenuh dan keinginan untuk kembali ke kebiasaan semula sebelum pandemi menyerang.
Bekerja, beribadah, belajar, bahkan berolahraga kini sudah banyak dilakukan kembali seperti biasa dengan peraturan ketat terkait protokol kesehatan. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang abai menjalankan aturan tersebut. Sehingga memunculkan banyak klaster-klaster baru bahkan beberapa daerah yang sudah menurunkan bendera zona merahnya, mulai merangkak lagi angka positif yang disandangnya.
dr. Riskiyana S. Putra, M.Kes selaku Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dari Kementerian Kesehatan RI menyampaikan dalam presentasinya melalui sambutan pada acara Seminar Online Bareng Komunitas Sepeda yang bertajuk “Yuk Sepedaan Sehat dan Aman di Era Adaptasi Kebiasaan Baru” Sabtu, 7 November 2020 kemarin mengatakan banyaknya masyarakat yang abai terkait protokol kesehatan saat menjalankan kegiatan berolahraga sehari-hari jadi sumber penyebaran covid-19 yang sangat tinggi.
Bersepeda bisa jadi salah satu olahraga yang membuat kita tetap tetap sehat di tengah pandemi. Namun jika abai terhadap protokol kesehatan, olahraga bersepeda bukan lagi jadi sarana yang menyehatkan tapi bisa jadi sumber munculnya klaster penyebaran covid-19 yang mematikan. Karena itu Kemenkes RI menggelar webinar Sepedaan Sehat dan Aman di Era Adaptasi Kebiasaan Baru guna memberikan edukasi kepada masyarakat supaya semakin terhindar dari virus corona dan bisa menjalankan aktivitas olahraga dengan aman.
Kesempatan baik ini tidak saya sia-siakan dong. Di rumah saja momong anak bukan berarti gak bisa sambil nambah ilmu dan wawasan. Mengikuti webinar Sepedaan Sehat dan Aman di Era Adaptasi Kebiasaan Baru bisa jadi ajang diskusi dan belajar bersama dengan anak mengingat anak saya juga sedang keranjingan bermain sepeda bersama teman-temannya. Jadilah saya ajak anak saya untuk bersama-sama menyimak materi yang disampaikan oleh para narasumber.
Berharap dengan ikut webinar dari Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat terkait bersepeda yang sehat dan aman saat New Normal sekarang ini, anak saya Fahmi yang memang suka gowes dengan teman-temannya, bisa jadi pelajaran untuknya gimana cara gowes yang baik dan aman, tetap sehat pula.
Selama webinar berlangsung, sesekali nih anak bertanya dengan apa yang kurang dimengerti olehnya. Saya coba menjelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami anak. Seru banget. Haha hihi dan full joke jadinya.
Senang sehari itu anak dapat ilmu dan memahami kalau sebelum bersepeda sebaiknya pastikan cek dan ricek:
- Pastikan dahulu kalau tubuh kita sehat dan bugar.
- Selanjutnya sebagimana dipaparkan Azwar Hadi Kusuma (Founder Indonesia Folding Bike Community) adalah memastikan rute gowes.
- Atur waktu bersepeda.
- Gunakan pakaian yang lebih tertutup mengingat sekarang masa pandemi.
- Jangan lupa perlengkapan keamanan sepeda dan siapkan penunjang 3M: masker cadangan, hand sanitizer, air minum yang botolnya steril.
Dan yang tidak kalah penting sewaktu bersepeda:
- Usahakan gowes mandiri kelompok kecil maksimal 5 orang
- Gunakan helm, kacamata, masker
- Menjaga jarak, depan belakang maupun samping
- Lakukan olahraga intensitas ringan sampai sedang
- Patuhi rambu-rambu lalu lintas
- Hindari sosialisasi atau istirahat makan minum bareng
Setelah bersepeda, sesampainya di rumah jangan lupa segera lakukan tindakan:
Hindari kontak fisik dengan orang rumah.
Segera lepas masker, kacamata, sarung tangan, sepatu, helm topi dll di luar rumah.
Semprot desinfektan.
Segera bersihkan diri.
Penting sewaktu bersepeda
- Usahakan gowes mandiri kelompok kecil maksimal 5 org
- Gunakan helm, kacamata, masker
- Menjaga jarak, depan belakang maupun samping
- Lakukan olahraga intensitas ringan sampai sedang
- Patuhi rambu-rambu lalu lintas
- Hindari sosialisasi atau istirahat makan minum bareng
Ilmu lainnya terkait sepedaan didapat dari Pak Poetoet Soedarjanto selaku Ketua Bike to Work Indonesia. Bahwasanya saat bersepeda pastikan kita mengetahui rute yang akan dilalui. Termasuk lokasi penting seperti pos polisi, pos kesehatan, bengkel dll.
Dalam mengendarai sepeda, sebaiknya selalu berpikir dan bertindak:
Tidak membuat diri celaka dan tidak membuat orang lain celaka
Hargai dan hormati pengguna jalan lain
Tidak menularkan dan tidak tertular covid-19 dengan cara patuhi protokol kesehatan
Puas rasanya saya dan anak semata wayang bisa menyimak lengkap paparan para narasumber pada acara webinar. Mulai sambutan dari Pak Riskiyana, sampai materi Pak Azwar dan Pak Poetoet anak terlihat sangat antusias.
Semoga ilmunya bermanfaat dan barokah ya, Nak. Ingat! Resiko terbesar saat bersepeda di musim pandemi adalah ketika berhenti di suatu tempat, makan minum bareng, lalu maskernya dilepas pula... Bisa celaka itu.
Posted from my blog with SteemPress : http://tehokti.com/begini-sepedaan-sehat-dan-aman-di-era-adaptasi-kebiasaan-baru.html
Ya itu sangat bagus buk untuk kesehatan kita
Mungkin di masa pandemi ini kita bisa selalu bersama keluarga dan juga kita yang tak kalah penting yaitu olahraga yang cukup dan bersepeda itu sangat bagus untuk kesehatan kita buk
Semoga kita selalu diberikan kesehatan dan keadaan yang selalu sehat dan baik.tapi saya sama corona masih sedikit ragu buk.
Sekarang itu demo di mana mana tapi Alhamdulillah aman buk
Apakah corona itu takut sama orang demo? Heheheh