Kepulauan Cocos, Kepulauan Milik Australia yang Penduduknya Orang Melayu
Kunjungan kami ke Sydney di awal bulan Juli 2018 memberikan banyak pengalaman berharga bagi saya dan suami. Selain bisnis jasa titip yang (Alhamdulillah) berjalan sangat lancar, kami juga berkenalan dengan teman baru yang serumpun tapi berbeda negara, hmm.. Langsung aja yukk dibaca.
Welcome to Cocos Islands (sumber: internetSydney, Australia 2018
Di hari ke-2 liburan kami di Sydney, kami diajak oleh sahabat kami, Vicky ke daerah tempat tinggalnya di Lakemba. Lakemba sendiri merupakan suburb yang berada di luar Kota Sydney, yaitu di Western Sydney, tapi masih berada dalam negara bagian New South Wales, Australia.
Lakemba banyak dihuni oleh warga muslim yang datang dari berbagai negara lainnya, mereka adalah para pendatang yang sudah lama menetap disana, diantaranya ada dari Lebanon, Yordan, dll (yang sepertinya sudah menjadi penduduk Australia sejak lama). Saking banyaknya warga muslim, teman-teman bisa menjumpai toko-toko makanan halal di sepanjang jalan utamanya.
Lakemba StationSebuah Masjid di Lakemba
Suasana malam di Lakemba
Masuk ke Warung Cocos
Warung Bu Alya ini juga halal
Warung Cocos di Lakemba, New South Wales
Kami diajak makan malam di sebuah resto bernama Island Dreams Cafe. Sejak awal, Vicky sudah menjelaskan kalau Island Dreams Cafe ini adalah sebuah resto milik orang muslim yang wajahnya mirip dengan orang Indonesia atau melayu. Yang ternyata si pemilik resto ini berasal dari Kepulauan Cocos yang masih menjadi kepulauan milik Australia, makanya si pemilik resto pun berkewarganegaraan Australia. Kami menyebutnya Warung Cocos!
Peta Cocos IslandsKetika kami sampai di Warung Cocos, sangat jelas makanan yang disediakan adalah makanan melayu! Seperti nasi lemak, nasi kuning, nasi kari, nasi goreng, sate ayam, dll. Selain itu, di dinding restonya pun dipajang peta Cocos Island, yang memang lokasinya sangat dekat dengan Indonesia! Saya asyik memandangi peta yang dipajang dan ada pula beberapa foto lainnya.
Warung Cocos di Lakemba Peta Cocos Islands Pak Suami di Warung Cocos, Lakemba Pemandangan Cocos Islands Peta Cocos Islands Ruangan di Warung CocosMenu di Warung Cocos
Saya memesan mie rebus, suami memesan nasi campur, sedangkan Vicky memesan sate ayam! Minuman favorit dari resto ini adalah Teh Jahe! Semacam STMJ gituuu, enak banget sih minum ginian di tengah cuaca yang semakin dingin!
Daftar beberapa menu di Warung Cocos Mirip warteg yah.. hehe Ada aneka cake juga di Warung Cocos Menu nasi campur di Warung Cocos Menu nasi campur di Warung Cocos Mie rebus komplit pesananku Mie rebus dengan Teh Jahe hangat, enak bgt!! Sate ayam pesanan VickyKebetulan banget ternyata pemilik Warung Cocos lagi kedatangan keluarga besarnya, jadi lumayan ramai. Disitu cuma ada kami bertiga dan keluarga besar mereka. Resto yang tidak terlalu besar dengan bangku-bangku yang lumayan rapat membuat kami berbaur dengan keluarga mereka.
Kami sendiri masih asyik menyantap makanan yang kami pesan. Saking laparnya juga, porsi makanan orang Australia yang super besar pun habis ludes! Enak banget masakannya! Masakannya sangat melayu (cocok untuk lidah Indonesia), kuat rasa rempah-nya dan rata-rata menunya adalah masakan bersantan.
Ruangan Warung Cocos (dgn nasi campur pesanan suami) Ruangan Warung Cocos Ruangan Warung Cocos Ruangan Warung CocosKeramahan Orang Kepulauan Cocos
Setelah selesai makan, Vicky bilang gini, "tuh Ibu-nya lagi makan di belakang kita, coba aja diajak ngobrol, baik kok Ibunya". Kelihatan sih kalau si Ibunya baik dan ramah. Apalagi Vicky memang sudah sering makan di sini, waktu kami baru sampai saja si Ibu langsung mengenali Vicky dan menanyakan kabarnya. Pertama masih ragu, tapi pas Vicky dan suami maju ke kasir, saya membalikkan kursi dan membuka pembicaraan dengan si Ibu.
Saya dan pemilik Warung Cocos Lakemba, New South Wales, AustraliaSaya: Ibu pemilik warung ini ya Bu? Masakannya enak, saya baru pertama kali kesini!
Ibu: Iya saya dan keluarga yang punya, saya sendiri yang masak. Gimana, mie rebus-nya enak gak??
Saya: Wah enak banget, Bu. Ini sampai bersih tidak bersisa kuahnya hehe.
Ibu: Tadi saya lagi masak mie rebus campur udang dan ayam, pas mbak pesen yaudah saya kasih aja sekalian. Lagi masak-masak buat keluarga besar yang pada kumpul.
Saya: Owalaahh, pantesan tadi kayaknya saya pesen mie rebus ayam, kok ada udangnya. Enak banget Bu! Makasii banyak yaa Bu haha. Ini semua keluarga Ibu?? Ibu dari Pulau Cocos yaaa?
Ibu: Iyaaa ini lagi pada kumpul. Anak saya sama cucu-cucu saya semua. Ada yang tinggal di Melbourne jadi sebelum mereka balik saya masakin dulu deh. Iyaa saya dari Pulau Cocos. Mbak sama Masnya dari mana?
Saya: Wahh saya masih excited sama Kepuauan Cocos, baru sekali in mendengar hehe. Saya dan temen-temen saya dari Indonesia Bu.
Ibu: Iyaa, pernah Mbak ke Cocos Islands??
Saya: Saya baru pertama kali dengar malah nama Cocos Islands ini. Makanya saya excited pas diajak kesini Bu! hehe.
Setelah selesai pun, saya langsung berfoto dengan si Ibu dan berjanji akan menuliskannya di blog saya. Yaa saya menceritakan kalau saya adalah seorang blogger. Tapi mohon maaf banget Bu, baru sekarang saya selesaikan tulisan ini. Hehe..
Berkenalan dengan Kepulauan Cocos
Cantiknya laut di Kepulauan Cocos (sumber: internet)Ini adalah pertama kalinya saya mendengar nama Kepulauan Cocos, jadi saya akan cari infonya dari berbagai sumber yang saya gabungkan ya! Jujur, saya terlalu excited ketika kenal dengan Kepulauan Cocos ini, apa ini karena pelajaran geografi saya dulu kurang bagus yaa haha. Langsung aja yuk!!
Di bawah ini sumbernya dari tulisan Republika ya
Namanya Kepulauan Cocos. Letaknya di sebelah timur Samudra Hindia. Gugus kepulauan ini dikenal juga dengan nama Kepulauan Keeling. Membentang sepanjang 3.685 kilometer, gugus ini memiliki 27 pulau dengan luas daratan seluruhnya mencapai 14,2 kilometer persegi. Mungil sekali!
Secara teritorial, Kepulauan Cocos masuk wilayah Australia, tepatnya Australia bagian utara. Lantas, apa istimewanya pulau ini?
Salah satunya adalah penduduknya yang mayoritas Muslim. Sensus 2005 menunjukkan, penduduk kepulauan ini tak lebih dari 1.000 orang. Berbeda dengan kebanyakan penduduk Benua Australia, penduduk Cocos bukanlah orang kulit putih. Mereka adalah keturunan Melayu. Nenek moyang mereka merupakan pekerja pertanian dan perkebunan di kepulauan ini.
Cocos Islands (sumber: internet)Sedikit sejarahnya..
Laman www.britanica.com menulis, suku bangsa Melayu datang ke Kepulauan Cocos pada 1827-1831. Mereka dibawa oleh seorang pengusaha kelapa sawit berkebangsaan Skotlandia ber nama John Clunies Ross.
Garis keturunan Melayu penduduk Cocos ini terlihat jelas dari bentuk fisik dan dialek mereka yang sangat khas Melayu. Agama mereka pun seperti yang dipeluk mayoritas masyarakat Melayu, yakni Islam. Selain mereka yang berdarah Melayu, ada pula beberapa yang merupakan keturunan Cina, India, dan Papua. Bahkan, beberapa sumber sejarah menyebut, para pendatang pertama Kepulauan Cocos ada yang berasal dari Bali, Bima, Madura, Sumbawa, Timor, Batavia (Jakarta tempo dulu), juga Cirebon.
Masyarakat yang berasal dari berbagai latar belakang etnis ini sudah hidup bersama selama delapan generasi. Mereka tak pindah ke mana-mana karena lokasi Kepulauan Cocos yang sangat terisolasi. Meski sederhana, secara ekonomi mereka cukup mandiri.
Mereka pun dikenal setia pada sanak saudara, setia pada Islam, juga setia pada budaya nenek moyang mereka. Selain orang-orang keturunan Melayu, menurut laman www.world map.org, Kepulauan Cocos juga dihuni kaum pendatang meski jumlahnya tidak banyak. Mereka umumnya sudah mengikuti tradisi dan mempraktikkan budaya Kepulauan Cocos.
Nah kalau ada yang penasaran sama sejarahnya Pulau Cocos, bisa baca di websitenya TirtoID ya, karena sudah dirangkum dengan sangat jelas dan mudah sekali dipahami.
Berwisata di Kepulauan Cocos
Beberapa atraksi wisata air yang teman-teman bisa lakukan di Cocos Island adalah berselancar, snorkeling, memancing, safari kano, menyelam, dll. Teman-teman juga bisa melakukan tur untuk melihat kehidupan bahari yang melimpah, termasuk penyu, lumba-lumba, dan ikan tropis. Yang pasti, dengan laut dan pantai yang bersih, serta langit yang cerah membuat mata kita tidak pernah bosan memandang indahnya perpaduan warnanya, serta hangatnya udara tropis pas banget untuk bersantai-santai.
Salah satu kegiatan di Cocos Islands (sumber: internet) Salah satu kegiatan di Cocos Islands (sumber: internet) Pantai dan lautnya sangat bersih ya! (sumber: internet)Penerbangan ke Cocos Island sendiri baru ada dari dan ke Perth atau Christmas Island ya teman-teman. Jadi, kalau mau ke Cocos Island harus punya Visa Australia.
Dari Christmas Island, penerbangan ditempuh selama kurang lebih 90 menit, hmm lama juga ya! Teman-teman akan mendarat di Bandara Cocos di West Island. Seperti yang sudah dituliskan di atas, Cocos Island ini terdiri dari lingkaran atol yang memiliki 27 pulau, masing-masing diselimuti pohon kelapa dan dikelilingi pantai berpasir putih. Cocos, demikian penduduk setempat menyebutnya, memiliki dua pulau berpenghuni, yaitu Home Island dan West Island.
Cocos Islands Airport (sumber: internetPenerbangan di Cocos Islands (sumber: internet)
Home Island, Tempat Tinggal Melayu Cocos
Di Home Island teman-teman akan menemukan tempat tinggal penduduk asli yang kecil dan unik, beranggotakan sekitar 450 orang Melayu. Orang Melayu Cocos diyakini telah menetap di sini sejak tahun 1826 – sebagai budak dan anggota harem Alexander Hare, penjelajah Inggris – dan berasal dari berbagai penjuru Asia, sebagian besar Malaysia dan Indonesia.
Home Island dan Masyarakat Melayu Kepulauan Cocos (sumber: internet)Orang Melayu Cocos berbicara dalam campuran bahasa Inggris, Melayu, dan Melayu Cocos, mempraktikkan Islam Sunni, serta mempertahankan busana adat mereka sendiri.
Ada museumnya juga loh, dan gambarnya wayang ya! (sumber: internet)
Sebuah Masjid di Cocos Islands (sumber: internet)
Sebaiknya teman-teman datang ke Cocos Islands bertepatan dengan perayaan Hari Raya Puasa yang menandai akhir bulan puasa Ramadhan muslim. Biasanya pengunjung akan diundang untuk mengunjungi rumah-rumah warga di jalanan Home Island dan menikmati jamuan terbuka dalam hari raya ini.
Demikian teman-teman tulisan saya tentang Kepulauan Cocos! Jadi, teman-teman penasaran untuk kesana nggak!! Untuk info lengkap tempat wisata dan akomodasi di Cocos Islands, teman-teman bisa visit website resminya Australia ini ya.
Oiya sebelumnya ada yang sudah pernah mendengar nama Cocos Islands sebelum membaca tulisan saya ini? Bisa share ya di kolom komentar ya!
Posted from my blog with SteemPress : https://www.kakaika.com/kepulauan-cocos-kepulauan-milik-australia-yang-penduduknya-orang-melayu/
Congratulations @mustikasv! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!