Sederet Nama-Nama Artis Nyaleg

in #steempress6 years ago (edited)

Sahabat Steemian...

 

Artis menjadi magnet penting bagi partai politik, untuk meraup suara di sejumlah daerah. Namun modal popularitas saja tidak cukup, para pekerja seni ini bisa berkontribusi lebih dengan memberi manfa'at nyata bagi rakyat yang diwakilinya.


image
Source

 

Ya, pesona artis belum pudar diranah politik. Keberadaan mereka masih menjadi magnet bagi partai politik untuk meraup suara pada pemilu legislatif tahun ini. Sebut saja partai Nasdem, yang pemilu ini menerjunkan sejumlah nama artis ibukota, untuk mendaftar sebagai bakal calon legislatif partainya. Ada pesinetron Nafa Urbach, kemudian ada artis FTV, Ferli Putra, Thessa Kaunang, hingga pedangdut kristina, yang datang langsung dalam sesi pendaftaran bakal calon ke KPU.

 

Mereka hanyalah sebagian kecil dari sejumlah artis lainnya, yang mendaftar sebagai caleg dari Nasdem. Seperti Olla Rahmah, mencalonkan dari Dapil 4 Sukabumi, Krisna Mukti, di Dapil 10 Jawa Barat, lucky Hakim, hingga Chris John, mantan juara dunia tinju. Sementara partai lain juga seolah tak mau kalah. Partai Solidaritas Indonesia, juga mengandalkan sosok popularitas mantan presenter berita. Gracee Natalie, sebagai pemegang jabatan ketua umum, tentu dianggap lebih memahami strategi ini.


image
Source

 

PSI turut menggandeng Giring, vokalis group band Nidji, jadi salah satu caleg artis dari PSI. Partai Karya, besutan Tommy Soeharto, pun punya strategi serupa. Ada pasangan artis Sultan Jorghi, Annisa Trihapsari, kemudian ada juga Donny Kusuma, dan Paramitha Rusady, yang mengaku siap menampilkan auranya di depan pemilih.

 

Bukan kali ini saja artis ikut serta dalam pileg. Sejumlah artis bahkan sudah beberapa periode yang menjadi anggota dewan, salah satunya Rachel Maryam dari partai Gerindra. Menurutnya artis juga memiliki peran penting dalam membuat sebuah undang-undang, sebagaimana peran legislasi anggota DPR. Hanya saja, peran itu kerap luput dari media.


image
Source

 

Sistem politik Indonesia, memang memberi peluang bagi semua warga untuk menjadi anggota parlemen. Dikenal luas oleh publik, tentu menjadi peluang besar bagi pekerja seni untuk bisa terpilih masuk parlemen. Namun, popularitas saja tidak cukup.

 

Menurut saya tidak ada jaminan apapun bisa dalam politik kita, seperti pileg. Banyak artis yang juga kalah dalam pileg 2014 lalu, 2009 dan 2004. Tapi artis ini sudah memenuhi syarat untuk kepilih. Jadi, yaitu popularitas. Nah popularitas itu nggak cukup untuk menang, dia harus disuplai oleh banyak orang. Maka, artis kalau dia tidak kerja secara maksimal, misalnya turun kebawah, blusukan. Mengadakan kegiatan-kegiatan yang dirasa langsung oleh masyarakat.

 

Susah ! Dia hanya populer, tapi tidak disuka. Biasanya kan gitu jenjangnya, populer, disuka, baru kemudian terbuka peluang untuk dipilih.

 

Anggota legislatif dari kalangan artis, kini memang tak bisa dipandang lagi sebelah mata. Meskipun ada sejumlah artis bisa meninggalkan keartisannya, namun sejumlah artis anggota dewan lainnya terlihat sangat serius dengan tanggung jawab mereka sebagai wakil rakyat. Pengamat politik menilai, fenomena artis turun gunung, merayu pemilih dalam kontesasi legislatif, adalah strategi partai politik yang sengaja menggoda pekerja seni untuk menyebarkan popularitas demi elektabilitas.

 

 

Rekrut artis menjadi salah satu cara parpol untuk mendongkrak popularitas demi perolehan suara. Sederet nama artis memang sukses menuju senayan di tahun 2014, sebut saja :

 

  • Arzetti Bilbina, Krisna Mukti, dari partai PKB.
  • Nico Siahaan, dari partai PDI Perjuangan.
  • Tantowi Yahya, dari partai Golkar.
  • Jamal Mirdad, Rachel Maryam, dari partai Gerindra.
  • Venna Melinda, Dede Yusuf, dari partai Demokrat.
  • Primus Yustisio, Eko Hendro Purnomo, Desy Ratnasari, Anang Hermansyah, Lucky Hakim, dari partai PAN.
  • Oki Asokawati, dari partai PPP.

 

Diantara mereka yang sukses meniti karir di dunia politik, antara lain adalah, Dede Yusuf. Pria yang dikenal aktor laga ini sudah berkenalan dengan dunia politik sejak 1992. Namun baru tahun 2004, ia berkecimpung di dunia politik, saat menjadi anggota DPR dari fraksi PAN. Tahun 2008 Dede Yusuf, terpilih sebagai wakil Gubernur Jawa Barat, mendampingi Ahmad Heryawan. Dan saat ini Dede Yusuf, menjabat komisi ketua sembilan DPR RI.


image
Source

 

Jadi menurut saya, mungkin partai politik ini yang sengaja menggoda. Menggoda artis untuk turun, ikut serta di calegkan dalam pemilu 2019. Dan tentunya ini juga pertanyaan yang mendasar, apakah memang dalam pemilu legislatif itu hanya mensyaratkan popularitas. Dan tentunya, nantinya diharapkan berpengaruh terhadap elektabilitas. Padahal popularitas tidak sama sebangun dengan elektabilitas, boleh populer, tapi belum tentu masyarakat memilih. Apalagi ini pemilu yang ke lima, jadi kita tidak membedakan latar belakang seseorang untuk menjadi politisi, ataupun menjadi calon legislatif. Tapi yang jelas dengan pemilu yang ke lima ini, masyarakat sudah belajar banyak.

 

Salam Steemian Indonesia 💫

 

~Keep writing~

image

Salam Sahabat Inspiratif



Posted from my blog with SteemPress : http://midiagam.epizy.com/2019/04/03/sederet-nama-nama-artis-nyaleg/

Sort:  

Mereka pada dasarnya level kelompok manusia yang kompatibel di dunia intertainmen, sedangkan nyaleg ranahnya untuk level kelompok manusia yang kompatibel di kepemimpinan/kekuasaan. Rasanya terlalu riskan memasuki level tinggi kelompok manusia (kepemimpinan). Untuk masuk level ini sangat diperlukan muatan keilmuan, pengetahuan dan pengalaman terutama di bidang yang dibutuhkan oleh masyarakat (sosial, budaya, pendidikan, ekonomi). Mestinya mereka istiqomah di levelnya saja, tapi jika meraka yakin dengan kemampuannya dan dirinya telah memverivikasi dirinya sendiri, saya rasa tidak masalah untuk masuk level kepemimpinan.

mantap 👍👍👍