Kunci Pertama Untuk Kak Biyya

in #steempress4 years ago

Demi memelihara 3 pusaka kebaikan, beberapa bulan belakangan ini berkali-kali urung wara-wiri di medsos. Setiap kali ada waktu senggang, inginnya menghela napas panjang-panjang, terutama di antara mata yang sukar terpicing ketika malam. Entahlah karena pekerjaan atau memang ingin berkeluh-kesah. Yah, namanya manusia.

Eh, saat sedang berpikir doa mana yang lebih dulu ingin dipanjatkan, tetiba jadi lupa saking banyaknya 😂. Aku yakin jika kita sangat ingin, seharusnya doa dilafazkan dengan detail, tapi yang keluar dari bibir hanya doa-doa umum seperti, "Ya, Allah, jauhkan keluargaku dari marabahaya, ampunkan dosa kami, berikan kami rezeki yang berkah," dst.

Waktu itu singgah di sebuah warkop yang sunyi dalam keadaan bingung, membawa tas yang berisi pakaian untuk menginap beberapa malam di RS, bawa karpet, bantal, tak lupa hand sanitizer beserta masker. Berhenti sebentar mencari koneksi internet yang stabil untuk mengirimkan beberapa dokumen karena toh, tak ada RS yang bisa menerima pasien fraktur clavicula dengan terkonfirmasi COVID-19 begitu saja.

Walau menghindari urusan ke RS saat pandemi begini, tapi Allah menakdirkan lain, selain karantina mandiri di rumah, perlu juga agaknya merasakan karantina di Pinere. Hehehe. Ups, jangan ngeri begitu, sudah nggak infeksius lagi, kok!

Di warkop itu aku dan suami salat Zuhur. Karena tadi sekalian mengirimkan naskah untuk lomba menulis, akhirnya terlafazkan doa, "Mudah-mudahan rezeki Kak Biyya bisa masuk jadi penulis KKPK juga ya, Allah. Aamiin."😀

Kelas-kelas daring seperti Konferensi Penulis Cilik Indonesia yang diadakan KKPK Mizan ini, salah satu hiburan bagi Biyya. Ikut lombanya? Bukannya nggak suka ikut-ikut lomba, ya? Kan sudah ikut sepaket sama pelatihan menulisnya juga? Jadi, saat peserta disuruh mengirimkan naskah untuk lomba, ayo, kirim saja! Nothing to lose. Lagi pula untuk menembus sekat-sekat penilaian juri-juri andal yang disiapkan panitia, bunda Biyya saja tak berani bermimpi bisa tembus. Nama Kang Rhamdani Benny saja sudah membuat jantung bundanya mencelos. Namun doa ya, teteep. Toh ikhtiar sudah dilakukan.

Tiba waktunya live IG pengumuman, aku lupa (dasar disleksia😂) sampai di akhir-akhir tayang coba cek ke live IG KKPK, tapi udah ditinggal sama Kak Irvan dan Kak Viki. Wakakaka…

Sudahlah pasrah saja, walau niatan sebenarnya hanya pinisirin siapa yang jadi pemenang, adakah anak-anak yang kelas Unicorn yang sekelas dengan Biyya waktu itu? Wong kepikiran lolos jadi juara favorit juri saja tidak, apalagi jadi naskah terpilih.

Daaan…TADAA! Masyaallah tabarakallah, ada nama Kak Biyya di naskah 5 terbaik. Alhamdulillah. Langsung kabari Biyya dan dia jingkrak-jingkrak senang.

Aku sering bilang, "Biyya, menulis itu salah satu kunci membuka pintu gudang ilmu. Menulis juga tanda kita sudah paham tentang suatu hal. Kalau ingin menguji ilmu itu sudah kita pahami, coba tulis ulang kembali."

Walau dengan redaksi yang tak persis sama, aku mau Biyya berusaha punya kuncinya sendiri, untuk membuka gudang ilmu itu. Seringkali memang melalui perantara guru-guru siapa pun mereka itu.

Terima kasih untuk semua doa kebaikan untuk kami sekeluarga. Sekali lagi kalau masih bisa meminta, doakan awal mula ini menjadi langkah kebaikan lainnya untuk Kak Biyya. Semoga tetap taat pada Allah dan rendah hati. Setidaknya ada sekoci-sekoci semangat yang turun lagi dari kesungguhan hati untuk mendapatkan lebih banyak kunci lagi. Karena banyak gudang ilmu yang pintunya masih terkatup rapat. Semoga Biyya tidak lekas puas.


masa karantina hari kedelapan
Kak Biyya naskah berjudul "Gedung Sengketa"

Posted from my blog with Exxp : https://stanzafilantropi.com/kunci-pertama-untuk-kak-biyya/