My Writing Journey #Buku 5 – Sebuah Lagu

Dalam rangka 2^nd Anniversary Paper & Ink di awal April 2018, diselenggarakan beberapa event sekaligus; puisi, cerpen dan cermin (cerita mini) horror, bekerjasama dengan Jejak Publisher. Salah satu yang menarik perhatian saya adalah event cerpen bertema “Sebuah Lagu”, yang harus menyelipkan lirik lagu di dalamnya.

Berhari-hari lamanya secara tanpa sadar, saya menyenandungkan lagu yang sama di dalam hati, sejak mendapatkan informasi lomba tersebut; lagu berjudul “Hitam” yang dibawakan oleh Padi. Lalu? Mau ditulis jadi apa? Adakah pengalaman hidup saya yang bersinggungan dengan lagu tersebut? Sayangnya, tidak ada.

Akhirnya, saya redam keinginan menggunakan lagu besutan Padi tersebut, dan coba memutar lagu lainnya, setiap kali ada waktu senggang. Tentu saja, dengan harapan dapat menemukan ide yang berkenaan dengan perjalanan hidup saya. Tujuannya, sih, supaya lebih mudah ketika akan dieksekusi jadi cerpen nantinya.

Berhasilkah? Sayangnya, tidak. Tetap saja lirik lagu hitam tersebut menggema berkali-kali di dalam hati. Bahkan, di saat sedang mendengarkan lagu lain!

Ketika hari terus berlalu dan semakin mendekati deadline pengumpulan naskah, sayapun menyerah dan memutuskan untuk menyelami lirik lagu hitam tersebut satu per satu. Hingga akhirnya, sebuah ide melintas di pikiran. Bagaimana jika saya membuat kisah seorang gadis yang kehidupannya saat ini bagaikan mayat hidup; kosong, tak ada yang bisa diperbuatnya untuk mengendalikan kehidupannya sendiri?

Pertanyaan selanjutnya muncul; apa yang membuat kehidupannya menjadi berbeda dengan orang lain? Kenapa dia terpaksa harus menggeluti dunia tersebut? Seperti apakah akhirnya?

Alhasil, sebuah cerpen full fiksi (yang untuk pertama kalinya berhasil saya buat) berhasil diselesaikan, dengan judul “The Other Side”. Judul ini terinspirasi dari sebuah film (entah Korea, Jepang, or China; mohon maaf, saya nggak bisa bedain) dengan judul sama persis, yang menceritakan sisi lain kehidupan seorang gadis cantik, lembut, baik hati dan jago main piano. Gadis itu dibawa lari oleh pacarnya yang kemudian (secara tanpa sengaja) bergabung dengan gangster. Awal menonton film ini, saya pikir tokoh utamanya adalah si pria, ternyata bukan! Film ini berakhir tragis dengan meninggalnya tokoh utama pria dan pulangnya sang tokoh utama wanita ke rumah dengan membawa serta anak laki-lakinya. Barulah saya sadar bahwa film ini sebenarnya menceritakan tentang si perempuan yang awalnya lemah lembut, manja dan begitu lemah secara fisik, bermetamorfosis menjadi wanita tegar, kuat dan berpendirian teguh.

So, apakah cerpen saya menceritakan hal yang sama dengan film di atas?

Sudah pasti beda, donk! Tapi, nuansanya mungkin sedikit sama, namanya juga terinspirasi dari sana, eheheee.

Udah ada yang kepo belum? Rencananya, nih, cerpen ini akan saya kembangin jadi novel berjudul “Ayana” yang nanti akan diposting secara berkala di Steemit saya. Sama seperti Secret (2) kemarin. Doain cepat dieksekusi yah ….

Kembali ke cerita buku saya yang ini ….

Alhamdulillah, karya ini dipilih sebagai salah satu cerpen tervaforit dan dibukukan bersama 52 cerpen pilihan lainnya di dalam buku yang berjudul “Sebuah Lagu”. Buku ini mulai dicetak pada Bulan Juli (Setelah tutup pre order). Pada Bulan Agustus, buku cantik bernuansa putih tersebut akhirnya sampai di rumah, dan langsung menjadi salah satu buku favorit saya. Suer, ini bukan karena saya jualan bukunya, tapi, tampilannya emang begitu manis dan imut (menurut saya). Simpel, sederhana, elegan dan di cetak dengan menggunakan font yang memudahkan mata saat membacanya.

Yakin mau melewatkan buku ini begitu saja? Siapa tahu ada lagu kesukaan teman-teman, loh, di dalam buku ini, hehehe …. Jangan ragu hubungi Endang Hadiyanti/ Andyka Saputra di 081275301023, or mampir langsung ke Jejak Publisher. Harganya cuma Rp. 60.000, kok.

---

Posted from my blog with SteemPress : https://endanghadiyanti.com/2018/08/21/my-writing-journey-buku-5-sebuah-lagu/

---