Ayana #Part 34: Nyawa Taruhannya

in #steempress6 years ago

Cerita sebelumnya: Salah Sasaran - Lanjutan


Source

Aku sudah bersiap hendak keluar kos pagi ini. Untunglah semalam acara Koko cepat selesai, dengan begitu rencana untuk memperingati hari kematian bude tidak perlu tertunda. Jika tidak pagi ini, maka aku tak punya waktu lagi, karena nanti siang ada jadwal kuliah dari jam satu hingga jam enam.

Tapi … bagaimana dengan Rendy? Aku belum sempat menjenguknya.

Ah, nanti lah kupikirkan itu! Sekarang ada hal lain yang lebih penting untuk kulakukan.

Kuperhatikan kaca spion sepanjang perjalanan, dan mendapati si kembar mengiringi motorku seperti biasa. Hingga sampai di pemakaman, kedua lelaki itu tetap waspada pada jarak tertentu yang agak lebih jauh dari biasanya. Sepertinya Firman sangat berhati-hati dengan ucapanku kemarin. Sungguh, akan konyol sekali jika terjadi sesuatu di tempat ini.

Kuperhatikan makam yang sudah diberi keramik di seluruh sisinya. Sebagian tanah di bagian tengah yang tidak tertutup oleh keramik, sudah banyak ditumbuhi rumput dan tumbuhan lain. Sepertinya Kak Riana, putri satu-satunya bude, tidak pernah datang berkunjung. Tak bisa disalahkan memang, dia sudah lama tinggal di pulau lain yang jauh dari sini, bahkan sedari aku SMP dulu. Kusibukkan diri membenahi makam di hadapanku agar terlihat lebih rapi dan bersih.

Sebuah panggilan telepon kulakukan usai menaburkan bunga dan menyiram air putih.

“Bu, Ay sudah selesai bersihin makam bude,” ucapku saat panggilan telepon ini diangkat seorang wanita di seberang sana.

“Ya, Ibu titip doa juga, ya … Budemu itu baik sekali semasa hidup, sayang sekali dia cepat dipanggil Tuhan,” jawab Ibu.

“Iya, Bu.” Segenap hatiku menyetujui perkataan Ibu.

Jika bukan karena Bude, mungkin aku tak akan pernah menginjak Kota Padang. Beliau yang menjadi single parent dengan tanggungan seorang putri, masih mau menampungku sebagai beban tambahannya sedari tamat SD dahulu. Seandainya saja aku tetap melanjutkan SMP di pelosok Pasaman Barat sana, mungkin tak akan pernah aku berpikir untuk menempuh perguruan tinggi.

Ah … tiba-tiba saja rasa rindu itu makin memuncak. Aku ingin singgah ke bekas rumah Bude. Sebentar saja. Tapi, bukankah rumah itu sudah dijual Kak Riana dan dibeli oleh seseorang yang sama sekali tidak kukenal? Bagaimana jika penghuni rumah saat ini menolakku dan terlihat oleh Fajar Firman? Bukankah mungkin saja mereka berdua melakukan hal buruk terhadap orang itu?

Aku harus cari ide untuk bisa terpisah dari mereka. Kali ini saja!


Source

“Temani aku sarapan,” ucapku pada kedua lelaki tinggi berwajah serupa yang menungguku di parkiran sedari tadi.

“Tanpa Kakak minta, kami juga akan selalu temani Kakak,” jawab Fajar sembari menebarkan senyum.

“Aku serius. Kalian juga ikut sarapan, ya. Aku kasihan lihat kalian, entah kapan tidurnya, entah kapan makannya … yang aku tahu, kalian selalu mbuntuti aku.” Kunyamankan posisi di atas sonic pink, sembari memasang helm. Sebuah kode dengan tangan kanan kulayangkan agar mereka segera mengikuti dan berkendara lebih dekat.

“Lontong di tempat yang akan kita datangi ini enak sekali, loh,” ucapku saat mereka berada tepat di sebelah.

“Wah, kok, Kakak bisa tahu tempat makan yang enak di wilayah ini? Bukankah ini jauh dari kos Kakak?” Firman yang berada di posisi boncengan langsung melontarkan pertanyaan.

Bagus! Ternyata mereka tidak banyak tahu tentangku. Tak seperti Chandra yang rasanya tahu semua hal walau tak pernah kuceritakan.

“Aku, kan suka makan,” jawabku sembari tertawa renyah.

***

Adakah yang penasaran sama cerita-cerita sebelumnya? Mampir sebentar ke sini, yuk!
Prolog

BAB 1 Hidup yang Kuperjuangkan dan Lanjutannya

BAB 2 Perjamuan dan Lanjutannya

BAB 3 Teman Lama dan Lanjutannya

BAB 4 Ingin Tahu dan Lanjutannya

BAB 5 Bersamanya dan Lanjutannya

BAB 6 Kau Pikir Aku Siapa? dan Lanjutannya

BAB 7 Get Ready dan Lanjutannya

BAB 8 Break Shot dan Lanjutannya

BAB 9 Let's Play dan Lanjutannya

BAB 10 Tentang Dia (yang Tak Bisa Bersama Lagi) dan Lanjutannya

BAB 11 Triple Ace? dan Lanjutannya dan Lanjutannya

BAB 12 (Masih) Tentang Dia dan Lanjutannya

BAB 13 Real Match dan Lanjutannya dan Lanjutannya

BAB 14 Dunia Baru dan Lanjutannya

BAB 15 Salah Sasaran dan Lanjutannya


Posted from my blog with SteemPress : https://endanghadiyanti.com/2018/10/29/ayana-part-34-nyawa-taruhannya/

Sort:  

kamu sudah buat banyak artikel fiksi, ini keren!

Makasi banyak, kk 😊

Tetap ikuti perjalanan Ayana yah 😉👌

Posted using Partiko iOS

insyaallah 🐈,, kembali kasih!