Di Rumah Bisa Ngapain Saja?

in #steempress6 years ago

Artikel ini terinspirasi dari bisikan-bisikan teman-teman: yang sudah menikah, belum punya anak tapi sudah berhenti kerja, sehingga tiba-tiba dunia hampa; dan yang baru lulus, belum dapat kerja, dan bosan kalau setiap hari hanya mantengin situs pencarian kerja, mau melanglang buana tapi nggak enak kalau minta uang ke orang tua.

Dan, muncullah hari-hari yang "hanya" dinaungi atap rumah.

Aku mah heran, sih. Kenapa sih kalian bosan di rumah?

Waktu baru lulus, aku juga pernah mendapat pertanyaan: nggak bosan di rumah terus?

NGGAK!

Banyak banget yang bisa dilakukan di rumah. Kalau di rumah terus bisa dapat uang banyak nyaingin Pak Ciputra, aku mau-mau saja. Apa lagi, di era sekarang, nggak perlu keluar rumah sama sekali untuk mendapatkan makanan, 'kan? Iya, kalau kaya raya.

Tapi, tolong, JANGAN pernah menanyakan hal itu ke orang yang baru lulus. Itu sama saja dengan nge-judge orang itu nggak nyari kerja. Sama dengan pertanyaan "kapan kerja?". Lah, mungkin saja orang yang kalian tanya memang bosan, sayangnya, mau kerja tapi belum ada kerjaan. Mau jalan-jalan mungkin nggak boleh atau nggak ada dana. Pokoknya, silakan cari pertanyaan lain. Pertanyaan kenapa laut Indonesia luas banget, misalnya.

Sebetulnya, daripada baper kalau ditanya "nggak bosan di rumah terus?", ya memang harus bikin diri sendiri nggak bosan. Buat yang masih berusaha mengubah status dari mahasiswa-bukan-karyawan-belum menjadi pekerja kantoran, anggap saja waktu dalam ketiadaan panggilan interview adalah waktu-waktu untuk upgrading diri. Sama juga, sih, dengan para ibu rumah tangga yang belum mempunyai anak. Selagi ada waktu luang, yaaa kan bisa ngapain gitu.

Ini beberapa hal yang bisa dilakukan di rumah.

Belajar


Sekarang ini, mau belajar sesuatu bisa saja tanpa perlu keluar rumah. Sumber gratisan banyaaaak, sumber yang berbayar untuk lebih serius juga ada, dong.

Banyaaaaak banget hal yang bisa dipelajari. Mau belajar yang serius atau belajar untuk senang-senang, bisa banget untuk mengisi waktu luang. Misalnya, belajar bahasa. Lumayan banget, loh. Banyak pekerjaan yang nggak butuh nama jurusan, tapi "cuma" butuh sertifikat.

Belajar yang ringan-ringan juga menyenangkan. Belajar menggambar, belajar menjahit. Nggak perlu berekspektasi langsung bisa kayak tutorial di YouTube. Kalau gitu mah, yang ada capek. Para pakar yang sudah berbagi tutorial di YouTube juga tadinya nggak langsung bisa sebagus itu kali, ah.

Mempelajari hal baru hampir pasti nggak akan bikin menyesal. Semakin banyak belajar, semakin kerasa dunia ini luas, semakin ingin menyelam dalam pengetahuan.

Menjadi Freelancer


Sudah bukan saatnya lagi di rumah = nggak bisa menghasilkan uang. Coba saja buka situs-situs freelancer. Banyak pekerjaan yang bisa dilakukan dari rumah.

Merasa nggak punya keahlian? Balik lagi, belajar.

Merasa nggak ada pekerjaan yang sesuai minat? Please, deh, hal-hal di luar rumah juga belum tentu menuruti minat kalian.

Hidup ini punya 2 pilihan: mengeluh atau berusaha. Bahkan, orang yang bekerja sesuai minat pun, belum tentu nggak pernah menemukan sesuatu untuk dikeluhkan, tapi kan yang penting berusaha dan mengubah keluhan menjadi pengalaman baru yang menambah plot kehidupan semakin menarik.

Ibadah


Yaaaah, sok religius sekali aku. Tapi, aku sering dengar "bosan nonton terus", "bosan melakukan hal sama terus". Pertanyaanku: di dalam kegiatan membosankan itu, berapa banyak yang sudah digunakan untuk ibadah?

Bosan nonton tapi pas adzan, pas sedang nonton video durasi 10 menit dan tersisa 3 menit, lalu muncul kalimat, "Nanggung, sebentar lagi."

Belum lagi, waktu-waktu yang mungkin bisa digunakan untuk menghapal Al Quran (bagi yang beragama Islam), menambah ilmu agama (tentunya, dari sumber yang benar), dan lainnya. ngaca

Mungkin kebosanan kalian di rumah tuh sebetulnya "waktu luang" yang dikasih Allah untuk ibadah. Wallahualam.

Baca Buku


Karena aku kenal banyaaak pencinta buku, aku sering banget membaca kalimat semacam: Mau banget deh kalau baca buku aja bisa dibayar.

Baca buku yang diinginkan, tentunya. Editor dan proofreader baca buku dan dibayar tapi mungkin bukan buku yang sebenarnya mereka inginkan, 'kan? Hehe.

Buku di dunia banyaaaak banget. Artinya, banyak cerita yang bisa diselami. Sampai ada ungkapan: So many books, so little time. Apa lagi, sekarang banyak banget penyedia layanan perpustakaan digital. Ada yang berbayar, ada yang gratis. Untuk mencari buku-buku menarik tinggal menggerakan jari. Pun, kalau mau baca buku fisik, tinggal menggerakkan jari, 'kan?

Ikut Komunitas Dunia Maya

Bertemu orang-orang dengan minat yang sama sekarang semakin mudah. Tinggal cari saja komunitas yang diinginkan. Mau bikin komunitas juga bisa saja.

Komunitas juga memungkinkan kita untuk terus upgrading diri. Kalau komunitas yang kita ikuti memang untuk menampilkan karya, pasti mau dong karya kita diapresiasi. Kalau komunitas untuk sharing-sharing saja, beruntung juga mendapatkan ilmu gratis.

Nggak punya hal yang diminati banget sampai nggak kepikiran mau ikut komunitas apa? Ummm ... aku nggak tau, ya. Aku selalu bingung dengan orang yang nggak punya minat. Mungkin saja memang belum menemukan kesungguhan. Jalannya sih, yaaa, coba-coba saja.

Bikin Bank Sampah


Mumpung nggak berkutan dengan 6 jam perjalanan. Mumpung nggak berkubang 8 jam di kantor. Kalian bisa selalu siap sedia kalau ada warga sekitar yang mau mengumpulkan sampah.

Kalau bingung mengolahnya, bisa saja kalian mengumpulkan sampah terpilah dari warga tapi nanti kalian salurkan lagi ke bank sampah yang lebih besar. Kadang-kadang, malesin banget loh untuk berangkat ke bank sampah. Masa "buang sampah" saja mesti jauh-jauh. Atau, kadang-kadang memang nggak ada waktu karena bank sampah hanya buka di hari atau jam tertentu. Jadi, "di rumah terus" juga mendatangkan keuntungan bagi lingkungan.

Dan, pergi ke bank sampah besar adalah tiket kalian untuk keluar rumah dengan alasan yang jelas. Hahaha.

 

 

 


Posted from my blog with SteemPress : https://afifahmazaya.com/di-rumah-bisa-ngapain-saja/