Pileg 2019|Sumber Google.com
Tak terasa, pemilihan Umum (PEMILU) Serentak Legeslatif dan Presiden sudah di ambang pintu. Pesta demokrasi yang menghibur orang-orang ini semakin terpicu waktu, para Calon Legislatif ( CALEG) Baik itu DPRK, DPRA, DPR Maupun DPD semakin bermunculan seperti jamur di musim hujan. Poster, Spanduk Maupun Baliho Para Caleg ini terlihat terpampang di seluruh pelosok negeri, bahkan di pohon-pohon Sepanjang Jalan Negara, Kecamatan dan Desa. Semua Caleg tersebut tentu saja ingin mendapatkan posisi yang terbaik di hati rakyat. Nah, bagaimana dengan rakyat?
Sebagai masyarakat awam, perlu pula tetap ada poros keyakinan masing-masing. Tidak tergoda dengan rayuan maut tim sukses. Jangan hanyut dengan slogan dan semboyan yang memikat kata-kata, apa lagi terlena oleh penampilan.
Penampilan, slogan, dan semboyan tidak selamanya mencerminkan keaslian. Tapi ingat! Jangan pernah menolak pemberian, apakah itu baju,kain sarung, gula, bahkan uang sekalipun. Itu adalah sedekah jariah dari mereka untuk rakyat.
Sebagai rakyat kita tidak bisa menolaknya. Bahkan Rasulullah SAW sendiri tidak membolehkan menolak pemberian orang lain. Lantas siapa yang akan kita pilih? Jawabannya ada di hati nurani. Pilihlah yang mana yang terbaik, atau paling tidak pilihlah orang yang tangguh tidak sekedar Nyaleg karena tuntutan ekonomi atau mencari pekerjaan semata-mata.
Baliho dan spanduk yang bertebaran|Google.com
Jangan lagi membeli kucing dalam karung jika tidak ada yang dikenal, mintalah pendapat dari tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh-tokoh agama atau orang-orang yang menurut kita bisa dimintai pendapat. Jangan karena disodorkan Rp 100.000, - kemudian dengan itu kita memilih tanpa pertimbangan.
Kalau seperti itu keyakinan kita, maka kita hanya mendapatkan Rp 100.000 selama Pemilu. Pada- hal yang dibelakang itu akan banyak sekali keuntungan yang mereka peroleh selama lima tahun, tetapi tidak ada program untuk membantu masyarakat.
Terhadap Sumbangan yang mereka sodorkan, ya..., kita terima saja, Karena boleh jadi mungkin mereka sudah lama berkeinginan untuk menyumbangkan hartanya, barangkali belum ada waktu yang tapat untuk disalurkan.
>Itulah hak kita sebagai rakyat. Ingat-ingat pesan orang tua: Ka toe pe-milu tentee meucagok / salah ta culok teu- lah akh akhé / peu yang dijoek beu bagah tacok / uroe cemeulok beupanyang piké.[]
Posted from my blog with SteemPress : https://abughaisan83.com/2018/10/20/teliti-sebelum-mencoblos-menye-di-joek-cok-beubagah-soal-ceumulok-laen-peukara/
Mantap bos👍
Hehehe.. terima kasih pak guru..
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by abughaisan83 from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.