Sungaimas Antara Kaya dan Terisolasi

Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah di Sungaimas, begitu mengiurkan.sehingga banyak infestor yang melirik kesana, Sungaimas Bukan hanya terkenal di Aceh, tetapi Daerah tersebut dikenal secara luas. karena kekayaan alam yang terkandung disana

Ekploitasi besar besaran terjadi pada tahun 1978-1979 yang disponsori oleh Perusahaan putri Presiden RI Pertama Suharto yaitu Mbak Tutut. Galian yang dieksploitasi adalah endapan emas plaser (alluvial) yang terkonsentrasi di Sungaimas.

Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Woyla itu sangat populer ditahun 70-an bahkan di tutut ibukota Sungaimas sekarang menjadi tempat keramaian hingga mengalahkan Meulaboh saat itu.

Namun kekayaan Alam di Sungaimas tidak sejalan dengan perkembangan daerah itu yang tertinggl, dari dulu hingga kini Sungaimas tetap terisolir dari pembangunan, disaat daerah lain di Aceh Barat sudah bebas rakit, namun di sungaimas pemandangan itu menjadi biasa dan sudah menyatu dengan keadaan.

Kaya tapi dilupakan dari sisi pembangunan infrastrukturnya, kekayan alam dikeruk diambil entah untuk kas Negara atau untuk kepetingan pribadi tidak kita ketahui, namun yang jelas Sungaimas tetap Sungaimas yang terisolasi dari hiruk pikuk kemajuan zaman.

Sungaimas benar-benar ter-eliminasi dari pangung ekonomi dan politik, terkesan kawasan itu hanya dimanfaatkan untuk kepentingan sesaat, setelah itu ditingalkan dan tengelam kedasar Sungai.

Buktinya pasca eksploitasi tahun 1978 apa maanfaatnya setelah itu, hanya ada jalan Meulaboh Tutu, sementara jalan Tutut Kajeung sampai saat ini sulit dilewati terutama musim hujan.

Sedangkan jalan via Woyla ke Kajeung harus melewati rakit di Desa Sipot, bicara pembagunan ada, bukan tidak ada disana. hal itu dibuktikan dengan jembatan rangka baja antara Sakui dan Tanoh Mirah, namun tidak sebanding dengan Kecamatan yang sudah bebas rakit.

Pada tahun 2019 dana Otsus Aceh Barat, 106 Miliar, rencana pihak eksekutif mengajukan ke Legislatif untuk disahkan 40% kesana, mengingat Daerah tersebut masih terisolir dan butuh banyak dana untuk menyetarakan dengan daerah lain.

Namun hal itu ditentang oleh Ketua DPRK. Karena menurutnya 40% dana Otsus kesana melukai rasa keadilan, dilihat dari kondisi Sungaimas dari 50 tahun yang lalu hingga kini masih terisolasi, layakkah disebutk 40% dana otsus kesana melukai rasa keadilan..terlaluu.

Saya yakin suatu saat Sungaimas akan Jaya, sejayanya SDA disana.amin.[]