Sebanyak 12 desa di Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara, mulai pukul 04.00 WIB kembali direndam banjir kiriman, akibat meluapnya air Krueng (sungai) Keureutoe yang mengelilingi kecamatan itu. Air sungai meluap setelah hujan deras di Bener Meriah pada mala hari.
Data yang ditemukan dari warga setempat, ini merupakan kalima kalinya dalam tahun ini, kawasan tersebut direjang banjir. Banjir kali ini lebih parah dibanding dengan sebelumnya..
Dari 12 desa yang terendam banjir, ada 4 desa yang terparah dengan ketinggian air 50 cm sampai 1 meter. Banjir tersebut juga menyebabkan aktivitas di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Matangkuli dan SDN 6 Matangkuli terhenti.
Selain itu, banjir kiriman tersebut juga menyebabkan jalur Hagu-Mee dan Lawang-Alue Tho tak bisa dilintasi roda dua dan empat. Sebab ketinggian di lokasi tertentu mencapai 1 meter, aliran arusnya deras.
A total of 12 villages in Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara, began at 04.00 am again soaked by floods, due to overflow of Krueng water (river) Keureutoe that surrounds the district. River water overflows after heavy rain in Bener Meriah at mala day.
Data found from local residents, this is the first time in this year, the area was flooded. The flood this time is worse than before ..
Of the 12 flooded villages, there are 4 villages with the highest water level of 50 cm to 1 meter. The floods also caused activities in Madrasah Tsanawiyah (MTs) Matangkuli and SDN 6 Matangkuli to stop.
In addition, the floods also caused the Hagu-Mee and Lawang-Alue Tho paths to be crossed by two and four wheels. Because the altitude in a particular location reaches 1 meter, the current flow is heavy.
Sort: Trending