"Jika seseorang bertanya apakah lupa itu memiliki obat sebagai penyembuh?" Lalu kami katakan "Ya, lupa itu memiliki obatnya, yaitu dengan mencatat/ menulis".
Ibnu Utsmain
Kenapa harus menulis atau mencatat? Karena sesuatu yang datang, pada hakikatnya juga akan pergi. begitu halnya juga dengan ilmu. Ilmu bisa didapat kapanmu dan dimana pun, juga dapat segera hilang seketika, bahkan dalam ketidaksadaran kita. Oleh karenya "menulis" adalah salah satu cara untuk mengikat ilmu tersebut. hingga ada ungkapan, "IKATLAH ILMU TERSEBUT DENGAN PENA", yang artinya jika kamu mendapatkan sesuatu, baik secara lisan atau ungkapan atau bahkan hanya sebuah literasi, namun memberikan hal baru yang belum pernah kamu dengar dan pahami sebelumnya, maka CATATLAH sebagai caramu untuk mengingat, memahami, dan kemudian berbagi.
Kita sendiri sangat sering mendapati diri kita mendengar tentang ilmu A, ungkapan B, cerita memotivasi C, dan hal bermanfaat lainnya dalam kehidupan sehari-hari kita, namun hal tersebut tak melekat dalam ingatan memori jangka pendek sekalipun. Hal ini tentulah membuat miris ketika kita dipertanyakan "MANFAAT APA YANG AKAN KAMU TINGGALKAN UNTUK ANAK-CUCUMU KELAK?" Oleh karenanya, menulislah agar kau tau manfaat apa yang bisa anak cucumu dapatkan saat kau tak lagi membersamainya.
Selain bermanfaat untuk generasi di akan datang, menulis jugasarana untuk mempraktikan ilmu secara sosial dan mempetajam ingatan kita terkait dalam sebuah kajian keilmuwan. dalam menulis, kita harus mempertimbangkan banyak hal seperti, isi tulisan, bahasa yang digunakan, kesesuaian penggunaan kata, mempertimbangkan kalangan pembaca, serta gaya bahasa dan ejaan yang tepat, sehingga pesan yang ingin kita sampaikan kepada para pembaca dapat dipahami dan dimengerti. Selain itu juga, isi tulisan kita dalam kajian keilmuwan biasa terdiri dari kajian-kajian ilmu yang kita senangi atau yang kita minati, sehingga akan dikemas dengan sangat apik dan cermat. dalam proses menulis kita juga akan me-recall ilmu yang telah kita pelajari sebelumnya. karena itu merupakan modal kita dalam menulis dengan cermat dan baik.
Menulis juga bisa menjadi acuan progress kita saat proses belajar. Seorang dosen saya pernah menyampaikan pengalamannya terkait menulis. saat ia sedang berkuliah di jenjang Strata-1 atau S1, maka penulisan skrpsi menjadi salah satu syarat "menakutkan" yang harus dilewati mahasiswa. Sehingga porses menulis skripsi tentu haruslah dilewati. saat sang dosen melanjutkan pendidikannya ke jenjang berikutnya, yaitu Post Graduate, beliau juga diharuskan menulis tugas berupa mini-research, dan lain sebagainya, hingga berada di akhir perkuliahan dengan syarat penulisan Thesis. Dan saat beliau telah lulus, beliau pun membandingkan hasil tulisan akhir di masing-masing jenjang perkuliahan, hasilnya? "Saya tertawa melihat jeleknya tulisan bahasa Inggris saya saat saya masih S1", katanya. Namun, sisi positifnya adalah ia pun menunjukkan progress yang baik selama perkuliahan dan sekolah Post Graduate tersebut secara empirik, dengan buktinya, yaitu hasil perbandingan penulisan skripsi dan thesis.
Oleh karenanya, semoga menulis di steemit juga memberikan dampak positive kepada orang banyak, karena setiap tulisan pasti akan terjaga dan tak pernah berubah seiring berjalannya zaman. Saya juga berharap @steemit.com menjadi salah satu platform yang terisi oleh jutaan tulisan baik dan memberi manfaat untuk orang banyak, yang diisi oleh anak-anak muda loyal dan berdedikasi. Sehingga steemit tak hanya menyumbang dalam bentuk platform-nya, tapi juga sebagai sarana untuk menuangkan ide yang suatu saat dibutuhkan oleh orang banyak.
Quotes terakhir nya sukaaa...