Good afternoon Steemian ...
Today, I am going to tell you about sinabung. Sinabung disaster is a disaster that never ends Merapi volcano. This mountain has never recorded erupted since the year 1600 but suddenly actived in 2010. Year 2010 I still sit in high school.
The eruption in 2010 which made us evacuated to a more secure area that is in Kabanjahe. Approximately 2 months in our refugee camp is sent back to our village because sinabung predicted will not cause bigger impact.
After returning from evacuation we also tried to survive by continuing gardening in our field with the condition of civet who do not know when it will be finished. Growing crops with unpredictable sinabung conditions makes the heart an anxious.
Agricultural products and prices dropped dramatically due to the impact of volcanic ash from Mount Sinabung.
Eruptions after eruption continue to happen from year to year. The rain of ash, sand, and lava has become something we have to go through every day. Sad indeed but should still be grateful.
This year 2018, It's been 8 years without any settlement. This means our suffering will continue because sinabung does not know how long it will recover.
Yesterday on 19 February 2018, exactly at 08:53 pm Mount Sinabung erupted again issued a hot cloud and ash.
Ash covers some parts of Tanah Karo dark, yes dark as at 10 pm.
Sumber : Firdaus Surbakti
Our feeling as a citizen of Sinabung was very dark, we need mental therapy so we can live because we have been too trauma because living with sinabung that is not dull and full of dust which certainly not healthy. Many of us who did not finish their school because Sinabung, many who stopped because of lack of cost karna our parents' garden were damaged and destroyed because of Sinabung.
We hope Sinabung made NATIONAL DISASTER and not distinguished from other disasters, so far the news of Sinabung always covered by other disasters always be backward info that never admit. Sinabung Disaster is only a topic of discussion when it erupts without any settlement at all. See that until now there are still refugees there is still no clarity as to where their survival, just in the lure of sweet promises will be in Relocation to a safe place. But What is the reality, the fact we can only swallow the bitter sweet promises expressed and we must fight. Sinabung still Indonesia please do not forget we are the victims of the sinabung impact that has not been touched by the news and always covered by Gossip news, government and flood disaster so we as though in the Stepchildren right!
sumber : Endro Lewa photography
Bahasa Indonesia
Selamat sore Steemian...
Hari ini saya ingin bercerita tentang sinabung.
Bencana sinabung adalah bencana gunung merapi yang tak kunjung selesai.
Gunung ini tidak pernah tercatat meletus sejak tahun 1600 tetapi mendadak aktif pada tahun 2010. Tahun 2010 saya masih duduk di bangku SMA.
Letusan pada 2010 itu membuat kami diungsikan ke daerah yg lebih aman yaitu di Kabanjahe. Kurang lebih 2 bulan di posko pengungsian kami dipulangkan ke kampung kami karena diprediksi sinabung tidak akan menyebabkan dampak yang lebih besar.
Sepulang dari pengungsian kami juga berusaha menyambung hidup dengan melanjutkan berkebun di ladang kami dengan kondisi sinabung yg belum tahu kapan akan selesai.
Bercocok tanam dengan kondisi sinabung yang tak dapat diprediksi membuat hati menjadi was was.
Hasil pertanian dan harga menurun drastis karena dampak dari abu vulkanik gunung sinabung.
Letusan demi letusan terus terjadi dari tahun ke tahun. Hujan abu, pasir, dan lahar sudah menjadi hal yang harus kami lalui setiap hari.
Sedih memang tapi harus tetap disyukuri.
Tahun ini 2018, Sudah 8 tahun tanpa adanya penyelesaian. Hal ini berarti penderitaan kami akan masih berlanjut karna sinabung tak tahu sampai kapan akan pulih.
Kemaren tgl 19 Februari 2018 tepatnya pukul 08.53 WIB Gunung sinabung kembali meletus mengeluarkan awan panas dan abu.
Abu menyelimuti sebagian wilayah Tanah Karo
gelap, iya gelap seperti jam 10 malam.
Sumber : Firdaus Surbakti
Perasaan kami selaku warga sinabung sangat lah kelam, kami butuh terapi mental agar kami dapat hidup karna kami sudah terlalu terauma karena menjalani hidup dengan sinabung yang tak reda-reda dan penuh debu yang tentunya tak menyehatkan.
Banyak dari kami yang tak selesai sekolah nya karena Sinabung, banyak yg terhenti karena kekurangan biaya karna kebun orang tua kami rusak dan hancur karena abu Sinabung.
Harapan kami semoga sinabung dijadikan BENCANA NASIONAL dan tidak dibedakan dengan bencana lainnya, sejauh ini kabar sinabung selalu tertutupi oleh bencana lainnya selalu menjadi info terbelakang yang tak pernah di akui. Bencana Sinabung hanya menjadi topik pembahasan disaat meletus saja tanpa ada penyelesaian sama sekali. Lihat lah sampai sekarang masih ada pengungsi masih belum ada kejelasan bagai mana kelanjutan hidup mereka, hanya di iming-iming janji manis akan di Relokasi ke tempat yang aman. Tetapi Apa kenyataannya, kenyataan nya kami hanya dapat menelan pahit janji-janji manis yang diutarakan dan kami harus berjuang .
Sinabung masih Indonesia mohon jangan dilupakan masih ada kami yg menjadi korban dampak Sinabung yang belum tersentuh oleh Berita dan selalu tertutupi oleh berita Gosip pemerintah dan bencana banjir sehingga kami seakan di Anak Tiri kan.!
Salam dari kami korban terdampak Sinabung
sumber : Endro Lewa photography
turut berduka cita
semoga tidak semakin parah dan berbahaya