Lucu sekali... Anda sudah membuat screenshot dari postingan orang yang anda tidak mengerti isinya denagn baik dan langsung memvonisnya berbau rasis dan menjajarkannya dengan postingan orang lain yang memang 100% rasis ==> artinya, menghakimi dan mencemarkan nama baik orang dengan tidak adil.
Tapi ketika ada yang meminta anda mengklarifikasi, anda ngeles ngaku nggak bermaksud jelek, tapi anda bukannya minta maaf.
Andai anda mengakui kesalahan dan minta maaf lalu meralat tulisan anda dan membuang screenshot yang menjajarkan tulisan jaki sama dengan tulisan orang lain yang rasis dan menurut anda layak dilarang itu...., maka persoalan beres dan anda masih layak mendapatkan respek.
Tapi tidak, komentar anda malah makin ngawur... dan nuduh orang lain yang sok.
Ini apa bukannya maling teriak maling?
Saya tidak pernah nuduh anda sendiri yang kampung.
Saya mengibaratkan KITA SEMUA... Sesama orang indonesia, seKAMPUNG Halaman...
Dan itu juga karena sebagai orang sekampung halaman saya jadi masih peduli untuk ngasih tahu.
Kalau nggak mah masa bodo amat... toh orang yang anda diskreditkan powernya lebih gede daripada anda... kalau mau bisa bikin reputasi anda minus dalam waktu singkat.
Kalau mau masuk forum internasional, ya mesti siap ikut aturan internasional, jangan maksain aturan KAMPUNG HALAMAN kita kepada orang dari dunia internasional.
Sekarang yang sok siapa itu? Yang mau memaksakan orang lain ngikuti anda, menghormati anda, tapi anda sendiri tidak sudi menghormati orang lain.
Respek itu hal yang hanya didapat dari hasil usaha, bukan hadiah dari langit.
Orang terhormat, besar hati dan memang terdidik normalnya akan bersedia menerima saran dan kritik.
Dari awal saya memberi saran pada anda supaya ngga mempermalukan warga Indonesia sekampung halaman kita sendiri, sesama muslim sendiri.... supaya ngga seenaknya menghakimi tulisan yang isinya tidak dimengertinya dengan baik.
Kalau masih mau komen panjang, setidaknya bisa mitna tolong orng yg kompeten untuk ngoreksi dulu...supaya ngga bikin masalah yang nggak perlu.
ITu baru tindakan orang bertanggung jawab.
Nggak kayak gini.
ORang yang pinter pastinya tahu bahwa Google translator bukanlah alat bantu yang baik untuk menterjemahkan artikel kompleks, karena google ngga bisa mikir.
Kaya gini yang ngeyel dan sok tahu siapa coba deeeh.
Tanyalah sama temen2 anda yg berpendidikan di Aceh sana... apakah mereka bakal ngandalin Google translator untuk nerjemahin artikel berbahasa asing yang mereka butuhkan untuk sumber nulis tugas dari kampus atau kantor.
Sudahlah...percuma ngomong sama orang yang cuma mau benar sendiri, ngga tahu introspeksi dan ngga bisa dengerin saran dan niat baik orang.
Bagi saya apa yang saya sampaikan saya anggap sudah selesai, dan sudah saya jelaskan semua, terserah anda juga mau bersikap. Setelah jaki flag dan unvote postingan saya , maka saya berpendapat tidak ada gunanya berdiskusi dengan kalian, yang kalian inginkan adalah saya mengakui kebenaran yang menurut kalian , sekarang nama dan screenshot postingan jaki sdh saya hapus di postingan saya, dan setelah ini tidak perlu lagi membahas persoalan ini, karena memang bukan diskusi. Tapi setidaknya saya sdh bisa menilai sdri sikap dari kalian yang mengaku sdh masuk ke ranah internasional. Cukup sekian dan saya tidak perlu jelaskan apapun lagi.