Menjadikan Steemit Sebagai Media Dakwah Santri, Mungkinkah ?

in #steemit7 years ago (edited)

  

Sebagai santri dituntut harus melek teknologi seiring perkembangan zaman. Selain penguasaan ilmu agama yang mumpuni santri juga harus lihai membaca kemajuan teknologi, agar santri tidak tertinggal arus informasi. Hari demi hari dunia terus berkembang, mulai dari budaya, pemikiran dan teknologi. Nah, sebagai santri mau tidak mau, siap atau tidak siap harus menerima kenyataan tersebut. Pun begitu dengan pola pikir santri, harus selaras dengan kemajuan zaman. Santri harus mengambil manfaat dari kekayaan teknologi masa kini dan harus bisa mengimbangi intelektualitas dengan canggihnya teknologi informasi. Santri harus mampu beradaptasi dan menguasai.     

  Terlepas dari itu semua, hasil dari perkembangan zaman di era globalisasi ini sudah pasti adanya dampak positif dan negatif , khususnya dalam hal penggunaan media sosial. Diantaranya adalah berkembangnya informasi bersifat hoax , berita bohong atau fitnah. Dan santri harus mengambil peran melalui filterisasi informasi yang beredar agar masyarakat terhindar dari informasi yang sesat. Dan hal ini terjadi bukan kesalahan dari media sosial itu sendiri, melainkan dari usernya yang menyalahgunakan manfaat dari media sosial. Dan apapun yang ada di dunia ini apabila disalahkangunakan akan menghasilkan produk yang salah. Namun, diantara dampak negatif seperti yang kita lihat hari ini, ada banyak hal positif yang bisa kita lakukan dengan media sosial untuk menciptakan sesuatu yang baik.     

  Santri dikenal dengan pribadi yang memiliki spiritualitas , intelektualitas dan memiliki sikap sosial yang tinggi, maka sudah sepatutnya santri ikut terlibat dalam mengelola media sosial untuk membawa angin perubahan dan menggerakkan masyarakat ke arah yang lebih baik melalui dakwah literasi.

  "Adanya kesan bahwa lulusan pesantren hanya bisa mengaji harus hilang. Tunjukkan kalau lulusan pesantren memiliki kemampuan dan kapasitas yang juga mumpuni. Bisa jadi profesional, akademisi, jadi menteri bahkan jadi Presiden seperti Gus Dur. Kompetensinya juga tidak kalah dengan lulusan sekolah umum," tutur Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Selasa 26 September 2017. 

    [Sumber : https://www.viva.co.id/gaya-hidup/inspirasi-unik/960506-tak-hanya-mengaji-santri-juga-harus-melek-teknologi

  Media sosial diciptakan untuk bersosialisasi dengan yang lain, menjalin silaturahmi, berinteraksi,  dan saling berbagi. Maka oleh karena itu, santri harus hadir dan masuk ke setiap media sosial untuk menyebarkan kebaikan agar bisa dirasakan oleh orang banyak. Semakin banyak kebaikan yang kita tularkan maka semakin berkurang dampak negatif tersebut. Jangan bersikap diam melihat setiap kejelekan atau keburukan, tapi kita harus bertindak mengurangi setiap kejahatan. Berbuat baik tidak hanya di dunia nyata, namun juga bisa kita lakukan di dunia maya.      

  "Bagi para pengasuh pesantren dan para santri, Pak Presiden berharap pesantren bisa bermetamorfosis mengikuti perkembangan zaman dan teknologi, sehingga akan mendorong kemandirian pesantren dan santri kelak setelah lulus," tuturnya. [https://www.viva.co.id]    

________________________________________________________

 Adapun cara terbaik menciptakan kebaikan di dunia maya yaitu dengan cara menulis. Tulisan yang baik dan bermanfaat akan menghasilkan sesuatu yang baik pula bagi pembacanya. Semakin banyak kalimat-kalimat yang baik kita tuangkan di media sosial, maka semakin berkurang pula kejahatan di dunia maya.     

_____________________________________

Berdakwah di Steemit, Kenapa Tidak ?     

  Steemit adalah media jejaring sosial dan blogging  berbasis blockhain steem yang diluncurkan pada Juli 2016 oleh Ned Scott @ned dan Dan Larimer @dantheman, pencipta BitShares. Media sosial yang bermarkas di New York dan berkantor pusat di Virginia ini hampir sama dengan media sosial lainnya yang selama ini banyak digunakan. Hanya saja, platform media yang sedang naik daun ini dapat menghasilkan STEEM dan Steem Dollars yang dapat digunakan oleh pengguna token untuk mendapatkan posting, menemukan, dan mengomentari konten yang menarik. (Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Steemit)     

  Saat ini Indonesia tercatat sebagai salah satu pengguna Steemit paling banyak di antara negara-negara  lain. Perkembangan platform Steemit ini tidak terlepas dari kerja keras Kurator Indonesia @aiqabrago dan @levycore yang sangat konsisten mensyiarkan dan mengembangkannya sebagai media social paling menarik saat ini.      

[Sumber Foto http://kabari.co]

Nah, sekarang medianya sudah ada, sekarang apa bisa kita lakukan di Steemit ini ? Sebagai santri, sudah tentu memanfaatkan salah satu media jejaring sosial ini sebagai sarana dakwah. Kini, dakwah bukan lagi sebatas berdiri diatas podium lalu mengajak jamaah untuk berbuat baik. Di era yang akses informasi serba cepat ini, media sosial menjadi salah satu alat dakwah patut dicoba. Metode berdakwah dengan lisan (ceramah) mungkin sudah tidak asing lagi bagi para da’i, namun dakwah bilqalam (pena : menulis) masih sedikit yang mau mencobanya. Berdakwah di media sosial jangkauan jamaahnya lebih luas dari pada ceramah biasa, masyarakat dapat membaca, mendengar dan menyebarkan lebih luas ke yang lainnya.       

  Adalah Ust. Felix Siauw salah satu pegiat dakwah yang memanfaatkan media sosial di Indonesia. Ust. Felix selain berceramah, beliau juga menulis di Facebook maupun Twitter dan beberapa media sosial lainnya. Apa yang beliau tulis berupa kajian-kajian agama tersebut dibaca dan disebarluaskan oleh orang banyak. Sehingga pesan-pesan dakwahnya pun tembus ke masyarakat-masyarakat, baik itu masyarakat yang ada di perkotaan maupun di perdesaan yang dapat mengakses koneksi internet.     

Sumber Foto : www.designdakwah.com

  Berdakwah literasi salah satu metode yang paling tepat mengingat keadaan masyarakat saat ini sudah saling terhubung antara satu dengan yang lain melalui media social. Hanya dengan menekan tombol “kirim” kita sudah bisa mensyiarkan pesan dakwah kepada yang lain.     

  Selain itu, Ust. Abdul Somad, Da’i kondang asal Riau juga salah satu da’i yang dikenal luas oleh masyarakat melalui media sosial. Ceramah-ceramah beliau viral di media-media social, baik itu Youtube, Instagram dan media sosial lainnya. Beliau berdakwah dengan cara ceramah, namun ceramah beliau di syiarkan melalui media sosial sehingga dapat di dengar oleh jamaah lainnya yang tidak dapat menghadiri ceramah beliau tersebut. Maka saat ini, tak heran jika ustadz alumni Darul Hadits Maroko ini tenar di kalangan umat, diundang seluruh Indonesia maupun mancanegara. Dan hal ini membuktikan bahwa memanfaatkan media sosial secara positif dapat bernilai dakwah dan membawa dampak positif pula.   

  Sama halnya dengan di Steemit, kita dapat menggunakannya sebagai media untuk menulis pesan-pesan kebaikan, menulis sesuatu yang bermanfaat bernilai edukasi, mengajak, memotivasi, bahkan menulis tentang etika bagaimana cara menulis atau menggunakan Steemit yang baik juga bagian dari dakwah agar masyarakat tidak menyalahgunakannya, tidak melakukan plagiat, mengajak para steemian (pengguna steemit) untuk mencantumkan sumber dari setiap konten yang mengandung pendapat orang lain didalamnya.  Karena dakwah bukan saja menyampaikan pesan-pesan agama, mengedukasi orang lain dalam hal apapun untuk kebaikan juga tidak terlepas bagian dari dakwah.      

 Nah, sekarang tunggu apalagi? Mari kita gunakan platform ini untuk menyampaikan pesan-pesan kebaikan dan menyebarkan inspirasi ke masyarakat luas untuk melahirkan kebaikan lebih banyak lagi. Jangan sia-siakan kehadiran media social Steemit ini, ada banyak hal yang bisa kita lakukan. Memanfaatkan Steemit dengan baik adalah sesuatu yang baik untuk kita semua. Mulai sekarang, mari kita bersteemit ! 


[Sumber Foto : slideshare.net ]

______________________________________________________

Website : http://www.hikayatsantri.com/

Facebook : https://www.facebook.com/hikayatsantri/

Instagram : https://www.instagram.com/hikayatsantri/

______________________________________________________