"Jika ingin bahagia, jadilah seorang Steemian"
Saya tidak menyangka kata-kata ini yang pertama kali saya posting di Steemit akan dipakai oleh @suhiel dan @kreatif untuk project video kami. Ceritanya, bulan lalu saya harus absen kuliah untuk mengambil video #promo-steem KSI Chapter Banda Aceh di Radio Antero. Acara selesai pukul 6 sore dan saya bersama @kreatif langsung pulang ke Sigli, @kreatif balik ke Samalanga. Dalam perjalanan, daya menyadari suatu hal. Dalam bulan Desember itu saya sudah 5 kali pergi ke Banda Aceh hanya untuk menyeruput kopi di Kedai kopi @polem18 bersama kawan-kawan Steemian. Apa yang mendorong saya? Kebahagiaan.
Maka malam itu ketika tiba di rumah bersama @kreatif, saya tidak bisa tidur. Saya harus membuat sebuah postingan, untuk menceritakan hal ini. Setelah selesai, saya memilih judul "Jika ingin bahagia, jadilah seorang Steemian". Saya rasa ini tidak berlebihan. Bukan karena reward, tapi karena persaudaraan yang jauh dari rasa saling benci.
Seminggu kemudian, saya balik lagi ke Banda Aceh untuk #promo-steem KSI Banda Aceh pada acara FAMe (Forum Aceh Menulis). Di sana, @rismanrachman memberikan kesempatan kepada saya untuk menceritakan kesan-kesan saya selama menjadi Steemian. Sontak kalimat pertama yang keluar adalah "Jika ingin bahagia, jadilah seorang Steemian".
Saya rasa ini tidak berlebihan 😉
Saya sudah bahagia...
Hehehe
Tidak berlebihan sama sekali dengan phrasa tersebut, dan layak untuk kita jadikan sebagai sebuah moto demi menjunjung tinggi nilai kebersamaan dan kebahagiaan yang ada di dalamnya. terima kasih buat @akbarraffs dan rekan-rekan yang telah melakukan terobosan baru untuk menghadirkan steemit dengan cara yang luar biasa. Salam kreatif. Teruslah berkarya anak muda. Salam kami dari sini!
Siap bang. Melalui Steemit kita raih kembali kebahagiaan yang sudah dicabik-cabik hawa nafsu. Di sini kita bisa merencanakan segala hal. Tak perlu ada lagi kebencian. Rencanakan semua hal yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Mantap! terimakasih @akbarrafs