Bule dan Dangdut

in #steemit7 years ago

IMG_20170511_111140-01.jpeg

Beberapa waktu lalu, saya berkesempatan untuk menghabiskan liburan di tempat baru. Tempat yang sangat indah dan memberikan ketenangan. Sebenarnya saya sudah merencanakan kesana jauh-jauh hari, akan tetapi keberangkatan saya ternyata menjadi dadakan. Bersama dua orang teman dari pengajar muda Indonesia, kami berangkat dari Kota Lhokseumawe menuju Medan. Tanpa tahu akan seperti apa perjalanan ini.

Kemudian tiba di Kota Medan di subuh hari. Sembari menunggu jemputan untuk melanjutkan perjalanan selanjutnya, kami beristirahat di sebuah mesjid. Tepat pukul 11.00 WIB, kami dijemput oleh travel kemudian berangkat ke Aceh Singkil. Saya berpikir, padahal tujuan kami masih ke Provinsi Aceh, tapi harus melewati provinsi lain. Agak aneh memang, akan tetapi menurut informasi jarak tempuhnya memang lebih dekat.

Tiba di Aceh Singkil menjelang malam, akhirnya kami menginap di sebuah penginapan disana. Wah, kami agak terkejut dengan harga makanan disana, mahal. Seporsi mie instan direbus saja sudah dua kali lipat dari harga biasanya.

IMG_20170510_113016-01-02.jpeg

Pagi nya, sekitar pukul 08.00 WIB kami menuju tempat penyeberangan. Dan inilah perjalanan yang sebenarnya. Kami harus menunggu beberapa jam sebelum menyeberang, pasalnya belum ada transportasi khusus untuk penumpang untuk pergi ke Pulau Banyak. Jadi kami harus naik boat barang. Saya pikir, hanya akan ada beberapa orang lokal yang berkunjung kesini. Tapi saya salah, ternyata disana sudah ramai berdatangan turis asing. Ada yang dari Belanda, Italia, Amerika Serikat, Jerman, dan beberapa negara lain. Wah, bakal seru nih saya pikir.

Ketika akan berangkat, ternyata boat yang kami naiki tidak mau jalan, karena air laut sedang dangkal jadi banyak pasir yang mengendap dibawah. Akhirnya penumpang laki-laki turun, termasuk turis asing tadi. Bersama-sama mereka mendorong boat ke tempat yang lebih dalam dan butuh waktu hampir dua jam (drama abis pokoknya).

Saya salut melihat kebersamaan ini, padahal berbeda budaya, agama dan bahasa. Inilah unity in diversity. Kami harus menghabiskan waktu sekitar empat jam di boat ini. Dan sesuatu yang menarik pun dimulai. Salah satu turis asing, kalau tidak salah dari Jerman, tiba-tiba dia menghidupkan musik dan lagunya dangdut pemirsahhhh.... Dangdut. Tau dong lagunya Cita Citata yang Ayo Goyang Dumang. Gilaaaaa, bule dengerin dangdut. Kalau nenek denger, bakalan shock 😂. Benar saja, suasana yang tadinya horor seperti ketemu Suzanna tiba-tiba jadi riuh. Mereka menyanyikan lagu dangdut dengan patah-patah, asli lucu bin aneh dengarin bule nyanyi dangdut. Akhirnya kami bicara santai, kenalan lah (ci ilee sok banget) 😋. Lima orang di antara mereka adalah pelajar yang sedang exchange ke Indonesia. Ada yang ditempatkan di Bali, Medan, dan Yogyakarta. Masih SMA, tapi keliatan sudah bekerja (kalah tinggi) 🙄. Menariknya, ada yang dari Italia, dia ditempatkan di sekolah Islam, jadi setiap harinya dia memakai jilbab serta mempelajari Islam.

20170511_105447-01.jpeg

Sepanjang perjalanan mereka mendengarkan dangdut, kami bertukar cerita tentang budaya masing-masing. Bahkan sempat belajar bahasa Italia dari orang Italia nya langsung. Mereka suka dangdut karena musiknya menyenangkan. Wah budaya Indonesia memang luar biasa ya.

Tiba di Pulau Balai sekitar pukul 17.00 WIB. Menginap disana, kemudian besoknya keliling beberapa pulau. Ada Pulau Sikandang, Tailana, Asok, Rangit, Malelo, dan pulau lainnya. Tiap pulau pasti banyak turis asingnya. Ternyata Pulau Banyak memang sudah dikenal dunia, tetapi pemerintah daerahnya belum mengembangkan daerahnya dengan baik. Hasil lautnya melimpah ruah. Pesona bawah lautnya sangat indah. Semoga ketika saya kembali kesana, fasilitas nya sudah lebih baik. Pemerintah daerah harus segera berbenah.

IMG_20170511_142934-01.jpegIMG_20170510_112956-01-01.jpeg

Sort:  

Sangat berkeinginan utk dapat mrlakukan perjalan seperti itu juga, nice

Insyaallah bulan maret akan kesana lagi

Nice, good view good travel

Pajan tajak bareng teuman

Mantap Agus :)