Assalamualaikum sahabat stemian....
Tentu kita semua tau sahabat semian bahwa Indonesia khususnya provinsi Aceh saat ini sedang darurat narkoba baik kalangan remaja maupun dewasa tak terkecuali kalangan perempuan, yang lebih disayangkan sekarang virus narkoba juga sudah mulai menyerang kalangan anak-anak. Kita semua juga tau bahwa narkoba itu adalah obat terlarang baik dari hukum negara maupun agama karena selain dapat merusak diri sendiri juga mengganggu orang lain.
Adapun kenyataan dilapangan yang kita lihat sekarang sampai tahun 2017 jumlah pengguna dan pengedar narkoba pada umumnya di Indonesi semakin meningkat mulai dari semua kalangan. Sesuai dengan kata-kata sambutan yang disampaikan oleh presiden Joko Widodo pada acara puncak peringatan Hari Anti narkotika Internasional (HANI) di Pinangsia Taman Sari, Jakarta. Dalam isi ceramah tersebut Beliau menyebutkan "Di dalam negeri kita, jumlah pengguna narkoba terus meningkat. Tahun 2015, diperkirakan angka prevalensi pengguna narkoba mencapai 5,1 juta orang dan 40 sampai 50 generasi muda kita tiap harinya mati karena narkoba. Kerugian material diperkirakan kurang lebih 63 triliun rupiah yang mencakup kerugian akibat belanja narkoba, biaya pengobatan, barang-barang yang dicuri, biaya rehabilitasi, dan lainnya," ungkap bapak Joko Widodo.
Jika ditelusuri penyebab generasi menggunakan narkoba itu umumnya karena pergaulan bebas yang sedang marak dikalangan remaja. Salah satu penyebab anak terlibat pergaulan bebas itu karena terlepasnya tanggung jawab orang tua. Orang tua lingah dalam mendidik anak bahkan ada juga orang tua yang tidak mau tau terhadap kehidupan anaknya sehingga anaknya bebas bergerak dan pergi kemana saja. Ada juga mereka sampai nekat menggunakan narkoba karena masalah keluarga baik karena perceraian orang tua ataupun kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang tidak bisa mereka terima dan mengangap bahwa kehidupan ini tidak adil sehingga banyak mereka yang mengambil jalan pintas untuk menghilangkan rasa prustasi dengan mencoba hal-hal yang membuat mereka bisa tenang yaitu mengkonsumsi narkoba.
"Peran orang tua"
kita kembali keatas pada pidato Bapak Presiden Poko Widodo tentang jumlah angka prevalesnsi pengguna narkoba yang semakin hari semakin meningkat itu sangat mengkhawatirkan masa depan bangsa khususnya di Aceh, jika tidak segera ditindak lanjuti akan bertambah parah dan akan mengancam masa depan Aceh. Jika suatu saat penduduk Aceh dipenuhi oleh generasi-generasi pecandu narkoba maka tidak menutup kemungkinan Syariat Islam di Aceh hanya tinggal kenangan, Na’uzubillah. Kenapa dalam hal ini peran orang tua sangat diperlukan, karena orang tua adalah orang yang dekat dengan anak mereka dan kewajiban yang paling utama dalam menjaga anak adalah orang tua, dan orang yang pertama berkewajiban dalam memberikan mereka pendidikan adalah orang tua.
Pendidikan terhadap anak itu harus diberikan sejak mereka masih kecil, semenjak itu mereka harus dibiasakan dengan hal-hal yang positif, mereka harus dibiasakan dengan hal-hal yang bernuansa islami, mengajari mereka syiar-syiar Islam supaya mereka terbiasa dengan pelajaran agama Islam. Jika semenjak dini mereka sudah mengenal islam maka nanti disaat mereka beranjak dewasa akan mudah diarahkan kejalan yang benar. Selain itu hal-hal yang dianggap dapat mempengaruhi mereka diusahakan jangan diajarkan kepada mereka, karena kita sering tidak menyadari bahwa jika memperlihatkan kepada mereka hal yang tidak baik secara tidak langsung sudah mengajarkan hal itu kepada mereka. Mereka yang masih kecil cepat sekali menyerap hal-hal yang baru diketahui dan hal tersebut akan berpengaruh bagi mental mereka jika dilakukan bertubi-tubi, mereka akan sulit menerima hal baik saat mereka sudah beranjak dewasa.
Disaat mereka mulai tumbuh remaja dan mulai mengetahui seluk beluk lingkungan sekitar dan sudah mulai berinteraksi dengan keadaan lingkungan maka saat itulah kewajiban orang tua semakin besar, orang tua harus lebih hati-hati lagi dalam mengawasi anak-anaknya. Saat itu orang tua harus menjelaskan kepada anak-anaknya apa itu narkoba dan apa bahaya bagi penggunanya dan memperkenalkan UUD yang dikenakan bagi pengguna narkoba serta dosa-dosa dan siksa-sika bagi orang yang mengkonsumsi narkoba dan juga memberitau mereka jenis-jenis narkoba supaya mereka lebih bisa berhati-hati dalam pergaulan . Selain itu aktifitas eksternal mereka harus dibatasi, begitu juga dengan kawan-kawan mereka, karena kawan adalah salah satu penyebab anak terjerumus kedalam pergaulan bebas dan mengkonsumsi narkoba. Dalam mengawasi aktifitas anak setidaknya orang tua harus membatasi jam dan tempat mereka bermain.
"Mondok dipesantren"
Berbicara masalah pesantren dalam hal ini yang penulis maksud ialah pesantren Salafiyah (non terpadu), karena pesantren tersebut masih bersifat klasik jauh dari kata-kata modern. Pendidikan didalamnya juga masih dilakukan tanpa ada kurikulum seperti yang diterapkan disekolah-sekolah. Cara mereka belajar juga masih dengan cara yang bisa dibilang tidak menggunakan alat-alat teknologi masa kini, seperti komputer dan lain sebagainya. Jika dilihat dari sudut pandang pendidikan yang diterapkan dipesantren itu juga tidak kalah penting dengan perkembangan zaman, pengetahuan mereka tentang zaman modern juga ada, mereka juga tidak ketinggalan zaman walaupun mereka sering murung dipondok karena kesibukan pelajaran mereka.
Salah satu cara yang tepat untuk mencegah anak dari narkoba masa kini ialah dengan cara mengasingkan mereka kepondok pesantren, karena dengan cara demikian aktifitas anak-anak sudah terbatas dan pergaulan mereka juga sudah tidak bebas, mereka sudah terbatasi dengan aturan-aturan dipondok tersebut, mereka juga mempunyai kesibukan dengan hal-hal yang positif yaitu mempelajari Agama Islam. Karena kebanyakan generasi yang mengkonsumsi narkoba ialah mereka yang hidupnya terlantar tanpa ada pendidikan didalam jiwanya. Saat ini pondok pesantrenlah solusi yang tepat untuk mencegah anak dari narkoba, bukan cuma itu saja disamping berhindar dari narkoba ditempat itu mereka juga bisa mempelajari Ilmu Agama tidak terkecuali ilmu pendidikan dunia walaupun tidak maksimal.
Saat ini orang tua harus segera mengambil sikap untuk membawa anaknya kepesantren, jangan terpengaruh dengan isu-isu negatif yang mengatakan bahwa pesantren itu tempat mencetak kader yang bermasa depan suram. Karena sering kita dengar oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab mengatakan bahwa anak pesantren itu tidak mempunyai masa depan, mereka ketinggalan jaman, mereka tak berpendidikan itu sungguh tidak benar. Justru malah sebaliknya pesantren merupakan tempat mencetak generasi yang akan menjawab persoalan umat dimasa yang akan datang, para santrilah besok yang akan melawan arus-arus yang bertentangan dengan Islam. Masa depan bangsa bergantung pada tangan para santri, karena mereka yang akan berdiri disaf terdepan untuk membela negara dan bangsa.
Orang tua harus bekerja sama dengan pesantren dalam mendidik anak, oarang tua juga jangan melepaskan tanggung jawab mereka karena mengharap penuh tanggung jawab pesantren. Pesantren juga butuh dukungan dan kerja sama setiap orang tua dalam mewujudkan generasi yang berpendidikan dan jauh dari yang namanya narkoba. Setidaknya orang tua cukup mendukung dengan cara memberi nasehat/semangat kepada mereka agar mereka betah dipesantren, memberi mereka belanja untuk keperluan sehari-hari. Menjenguk anaknya kepesantren setikanya setiap bulan satu kali untuk melepaskan rasa rindu mereka terhadap orang tua agar mereka tetap betah tinggal dipesantren
Kenapa saya mengatakan bahwa pesantren adalah solusi yang tepat untuk mencegah anak dari narkoba, alasannya mungkin karena dipesantren itu ada diterapkan peraturan yang ketat dan ada sanksi bagi yang melanggar aturan, maka dari itu kita bisa memahami jika seorang anak dibiasakan hidup dengan peraturan maka akan tumbuh jiwa yang patuh dan taat terhadap perintah. Kita semua tau bahwa dipesantren itu diterapkan peraturan-peraturan sesuai yang deperintahkan oleh Islam, maka tidak diragukan lagi kalau anak pesantren itu hidup dalam peraturan islam dan hasilnya mereka tentu takut dengan hal-hal yang dapat menimbulkan dosa salah satunya ialah menggunakan narkoba yang sedang marak saat ini. Maka pilihlah pesantren untuk solusi mencegah anak dari narkoba.
Selain itu ada beberapa alasan lain yang membuat penulis yakin terhadap pertanyaan kenapa pesantren merupakan solusi yang tepat untuk mencegah anak dari narkoba. Antara lain ialah. Pentama, dilembaga pesantren anak dididik dengan pendidika yang berbasis Agama Islam, jika jiwa seoarng anak dipenuhi dengan pelajaran islam maka ia sulit untuk menerima hal buruk terlebih-lebih mengkonsumsi narkoba. Kedua, dipesantren anak-anak banyak mendengar ceramah-ceramah yang berisikan nasehat yang mungkin tidak didapatkan dilingkungan selain pesantren. Ketiga, dipondok pesantren anak-anakidak terlibat jauh dengan yang namanya pergaulan bebas, seperti yang telah penulis sebutkan diatas bahwa pergaulan bebas merupakan masalah yang identik dengan benda yang namanya narkoba. Keempat, dipesantren anak-anak akan diajarkan adap dan etika sehingga mereka mengenal diri sendiri, orang tua, guru dan juga kawan, jika anak-anak sudah kental dengan ilmu adap dan etika otomatis mereka akan mudah mengerti dan tau mana yang baik dan buruk dan tau mana kawan mana lawan, mereka juga tau mana perbuatan dosa dan yang mana perbuatan yang berpahala, sehingga dengan demikian mereka akan jauh dengan perbuatan-perbuatan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
"Perlunya perhatian pemerintah"
Selanjutnya pemerintah harus mempunyai kebijakan penuh terhadap pesantren. Pesantren harus dibenahi dan didanai dengan baik. Pesantren jangan ditelantarkan sehingga orang tua merasa takut memasukkan anaknya kepesantren karena berasumsi bahwa pesantren itu lembaga yang jauh dari pandangan pemerintah dan dapat berpengaruh terhadap masa depan anak-anaknya. Seperti yang telah penulis sebutkan di atas tadi, bahwa orang tua takut dengan masa depan anak jika dimasukkan kepesantren. Untuk menghilangkan rasa-rasa keraguan tersebut itu tergantung pada pemerintah bagaimana mengayomi pesantren agar masyarakat tertarik dengan pesantren dan masyarakat tidak terlena dengan isu-isu negatif terhadap pendidikan pesantren seperti yang kita dengar-dengar dari segelintir orang. Dalam hal ini pemerintah harus berperan aktif terhadap pesantren demi menciptakan generasi yang jauh dari yang namanya narkoba.
Ada beberapa hal yang wajib dilakukan oleh pemerintah untuk memperdayakan masyarakat terhadap pesantren, antara lain ialah. Pertama, pemerintah harus membuat satu program yang khusus untuk pesantren, seperti dinas pendidikan pesantren. Karena dengan adanya program tersebut masyarakat bisa menilai bahwa pesantren juga tidak kalah keperduliannya oleh pemerintah. Kedua, pemerintah harus memberikan penghargaan bagi santri-santri yang berprstasi, seperti mengiming-iming dengan bea siswa seperti layaknya seorang siswa diekolah, karena dengan demikian minat belajar anak dipesantren semakin meningkat karena mereka juga bisa mendapat beasiswa seperti siswa sekolah. Ketiga, harus membuat sebuah perpuatkaan umum dipesantren supaya pengetahuan santri dipesantren tentang perkembangan dunia juga tidak kalah dengan siswa disekolah, dengan demikian minat orang tua untuk memasukkan anaknya kepesantren akan semakin meningkat. Keempat, pemerintah harus menyamakan antara siswa dan santri dalam hal pekerjaan, dalam artian pemerintah juga mau menerima tenaga kerja dari tamatan pesantren. Kelima, pemerintah harus membayar honor guru pesantren agar membantu perekonomian mereka dalam mengasuh anak dipesantren. Keenam, pemerintah harus membuat pelatihan-pelatihan untuk anak pesantren seperti pelatihan karya ilmiah, pelatihan komputer, pelatihan menjahit bagi santriwati supaya mereka juga bisa berkarya dan berpengetahuan yang mumpuni.
Mungkin dengan adanya perhatian lebih oleh pemerintah terhadap perkembangan pesantren maka isu-isu negatif yang dilontarkan untuk menjatuhkan marwah pesantren akan teratasi. Para orang tua juga tidak sungkan-sungkan memasukan anaknya kepesantren karena tidak takut akan terancam masa depan mereka. Karena pendidikan yang diselenggarakan didalam pesantren juga tidak kalah maju dengan yang diselenggarakan disekolah-sekolah. Semua tindakan itu harus dilakukan oleh pemerintah semata-mata bertujuan untuk menciptakan generasi yang Islami dan bebas dari narkoba. Selain itu para alumni-alumni pesantren juga bisa berkarya dalam menghadapi dunia yang penuh dengan tantangan zaman.
Jika semua tindakan itu tidak dilakukan oleh pemerintah maka sangat dikhawatirkan negara ini khususnya di Aceh akan dipenuhi oleh generasi yang depresi mental. Coba kita bayangkan seandainya itu terjadi bagaimana jadinya negara Aceh ini yang dikenal dengan sebutan Serambi Mekkah, kemungkinan besar akan tinggal kenangan, Syariat Islam akan berantakan, kemaksiatan akan merajalela. Sebelum itu terlambat orang tua dan pemerintah harus segera turun tangan untuk menghalangi kekhawatiran itu terjadi. Orang tua harus tegas mengambil sikap yang tepat untuk mengawasi anaknya agar tidak terjerumus kedalam hal yang tidak diinginkan. Salah satu tindakan yang tepat ialah menempatkan anak kepondok pesantren. Adapun tindakan pemerintah untuk menarik perhatian masyarakat terhadap pesantren ialah dengan cara meningkatkan perkembangan pesantren layaknya seperti yang dilakukan terhadap sekolah-sekolah.
Solusi cerdas. Tabek keu guree @tgkmustafa
Heheheh. Syukran @munawar87