Sndbox Summer Camp Writing-Task #1: Short Story of My Journey, Writing in Conflict Land

in #sndboxquest7 years ago (edited)

SAYA tidak terlahir sebagai penulis. Di keluarga, tidak ada penulis. Sejak di sekolah dasar hingga lanjutan juga tidak suka menulis. Lembaran buku tidak banyak catatan tulisan. Jika menulis dengan pinsil atau pulpen sudah pasti buruk sekali. Saya sendiri terkadang tidak bisa membacanya.

I was not born to be a writer. In my family, there are no writrer. Since I was in primary until high school, I did not like writing. Not that much writings on my book sheets. I I write with pencil or pen, it would be a disaster. I could not even read it myself.

Tapi saya suka menghayal. Di waktu kecil saat berada di sawah, saya sering menghayal untuk bisa terbang seperti pesawat yang sedang melintasi di atas kepala saya. Saya juga suka menggambar. Lukisan pertama saya tentang wajah pahlawan Teuku Umar mendapat pujian dari guru di sekolah dasar.

But I like to indulge myself in fancies. When I was young on the rice field, I oftenly fantasize that I could fly just like the airplane that crossed over my head. I like drawing as well. My first drawing, it was the picture of Teuku Umar, our hero, received an honor from my primary school teacher.

Jadi, halaman buku saya lebih banyak coretan lukisan, daripada catatan pelajaran. Lukisan itu adalah imajinasi dan impian yang melintas di kepala saya. Satu lagi, saya juga suka membaca cerita. Uang jajan sering saya pakai untuk menyewa buku cerita silat bergambar, hingga berjilid-jilid.

Instead of taking notes of the lesson, my books were filled by my drawing. All that I draw were my fantasy and dreams that crossed my mind. One more thing, I do really like to read stories. I spent my pocket money to rent storiy of Kungfu books that have a lot drawings inside, vulominous.

Itu masa yang sudah lama. Era 1970 - 1987. Pada waktu itu rumah saya belum ada listrik, juga tidak ada televisi, kecuali radio. Saat itu menonton televisi harus ke rumah tetangga kaya, atau duduk bersama warga di pos jaga. Saya masih ingat acara tinju yang menampilkan Muhammad Ali. Tapi saya lupa, apakah saat melawan Larry Holmes atau Trevor Berbick. Saat itu Ali kalah.

It was a long time ago. 1970-1987 era. During that period, electricicy haven’t come to my house, there was no television, only radio. At that time, if I wanted to wantch television, I need to go to my rich neighbour or sit with other denizen at security post. I still remember the boxing championship that I watched, it was Muhammad Ali. I forgot at that he was fighting against Larry Holmes or Trevor Berbick. Ali was lost the game.

10 tahun kemudian, era 1990 - 2005 semua berubah. Di Banda Aceh, ibukota Provinsi Aceh, saya menjadi sosok yang tidak bisa berhenti menulis. Saya ingat, artikel pertama yang dimuat di media adalah artikel sastra berjudul “Pengembaraan Spiritual Bersama Zinda Rood”.

Ten years later, 1990-2005 era, all changed. In Banda Aceh, capital city of Aceh Provence, I become someone who could never stop writing. I remember, my frist article that published in the media, it was a literature articles with the title “Spiritual Odyssey With Zinda Rood”.


Pixabay

Zinda Rood adalah nama samaran dari Muhammad Iqbal dalam buku puisi berjudul “Javid Nama” atau “Book of Eternity”, terbitan 1932. Zinda Rood sendiri bermakna "Sungai Kehidupan.” Saya menulisnya di mesin ketik. Dan, dengan bantuan mesin ketik pula lahir berbagai macam artikel yang dimuat di media cetak. Saya makin rajin menulis ketika sudah memiliki komputer dan notebook.

Zinda Rood is pseudodnym of Muhammad Iqbal in a peotry book by title “Javid Nama” or “Book of Eternity” which published in 1932. Zinda Rood itself has a meaning “River of Life”. I wrote it with type writer. And, with the help of type writer as well, various articles were born and published in printed media. I became more keen to write after I have my own computer and notebook.

Sayangnya saya bukan penyimpan dokumen di bumi. Karena itu, saya sering disebut penulis langit, yang menyimpan seluruh karya imajinatif di awan/langit. Kebiasaan tidak menyimpan dokumen terbawa hingga lama, dan baru saat berada di Steemit inilah jejak konten bisa dilacak karena sudah tersimpan di Steem blockchain. Sedangkan jejak dokumen artikel di blog atau di media lain, hanya bisa dilacak lewat mesin pencari, itupun yang masih ada. Meski begitu, ada beberapa artikel yang kemudian dijadikan bagian dari buku oleh orang lain. (Lihat gambar)

Unfortunately, I do not keep my documents in the earh. Hence, it is common that people call me the sky writer, as I save all of my imaginative work in the clouds/sky. It is my habit not to save my documents and after I join Steemit, then all my content record can be traced since all are saved in Steem Blockchain. Articles and other documents that I saved in blog or other media, I could only find through google search, if it is still there. Hoewver, there are some articles which later beocme part of books of other writers. (Look at the picture)

fullsizeoutput_f65.jpeg

fullsizeoutput_f66.jpeg

fullsizeoutput_f67.jpeg

Saya suka menulis apa saja. Puisi, cerita pendek, artikel ringan hingga artikel politik. Tapi, dari semuanya, yang paling saya suka adalah menulis bebas, menulis tentang hayalan yang melintas di kepala saya. Menulis bebas dengan sentuhan sastra menjadi gaya menulis saya. Saya bisa mendapat ide darimana saja, tapi yang paling banyak muncul dari menghayal. Sebelum tidur, saya masih sering menghayal, membiarkan pikiran saya bebas terbang kemana saja.

I like to write everything. Poem, short story, easy article into articles of politics. But, the one that I like the most is free writing, writing about fantazies that come across my mind. Free writing with literature touch is my writing style. I could get idea from everything, but mostly come from fantasy. Before I go to sleep, I still like fantazising, let my mind free to fly to everywhere.

WhatsApp Image 2018-04-21 at 20.39.31 (2).jpeg

Disamping itu, saya juga menulis untuk mendukung kerja advokasi yang saya lakukan. Sejak tahun 2000 - 2005 saya aktif sebagai aktivis lingkungan, HAM dan Perdamaian di Indonesia. Saat itu, konflik dengan kekerasan terjadi di Aceh. Dan, dalam kepungan konflik ragam kerusakan lingkungan dan masalah hak azasi manusia terjadi di Aceh. Saya dan kawan-kawan pun turun tangan melakukan advokasi, dan saya sendiri juga ikut melakukannya dengan menulis.

Besides, I also write to support my advocacy work. Since 2000 to 2005 I was active as an environmental, human rights and peace activist in Indonesia. At that time, violent conflict occurred in Aceh. And, during conflicts, various kinds of environmental damage and human rights issues occurred in Aceh. I and my colleagues took action on advocacy, and I also did it by writing.

Kegiatan advokasi yang kami jalankan tidak hanya di Aceh, tapi juga di level nasional dan internasional. Tahun 2004, saya dan kawan-kawan di undang ke Amerika Serikat, dan saya dipilih karena berkerja mengelola media advokasi bernama acehkita. Melalui media majalah dan online acehkita, saya kerap menyuarakan perdamaian dan pentingnya dialog untuk mengakhiri konflik kekerasan. Sejak 2005, Aceh sudah damai dan saya masih berkerja sebagai penulis, dan kali ini saya mengelola media independen aceHTrend. Sebuah media yang ambil bagian mempromosikan Steem dan Steemit.

Our advocacy activities are not only run in Aceh, but also at national and international levels. In 2004, my friends and I were invited to United States, and I was chosen for my working on an advocacy media called acehkita. Through magazines and online acehkita media, I oftenly voice peace and the importance of dialogue to end violent conflict. Since 2005, Aceh has been peaceful and I am still working as a writer, and this time I am managing an independent media aceHTrend. A media that takes part promotes Steem and Steemit.

WhatsApp Image 2018-04-21 at 20.39.31.jpeg Risman Rachman - Steem Ambassador and Prof. Dr Todung Mulya Lubis, ambassador to Norway and Iceland

Mengapa saya ingin bergabung dengan Sndbox?

Why I want to join Sndbox?

Sebagai kreator konten, saya melihat potensi masa depan di media berbasis blockchain. Jika saya ada di Sndbox, saya berada dalam komunitas kreatif yang mengakomodasi konten kreatif, salah satunya adalah writing. Ini dunia yang sudah saya jalani sejak era 1990 dan saya percaya, meski pada akhirnya semua pekerjaan sudah diambil alih oleh robot pintar, menjadi kreator konten dengan gaya penulisan bebas bersastra, yang berkisah tentang kehidupan, yang berimajinasi tentang masa depan nan jauh akan tetap dibutuhkan sebagai inspirasi.

As the content creator, I see the potential of blockchain-based media in the future. If I become part of Sndbox, I will be in the middle of creative community that accommodates creative content, one of which is writing. This is the world I have been through since 1990 and I believe, though in the end all the work has been taken over by smart robots, being content creators with literary-free writing styles that tells about life, that consist of distant future imaginations will still be needed as inspiration.

Jadi, saya yakin #Sndbox membutuhkan orang-orang seperti saya, dan saya juga bahagia bisa berada bersama orang-orang yang percaya bahwa Steem akan menjadi token bagi komunitas internet berbasis media blockchain.

So I am sure #Sndbox needs people like me, and I will be among people who believe that Steem will be a token media blockchain-based internet community.

Sort:  

I strongly agree and I really support kanda @rismanrachman
A great writer who is very familiar, hopefully better known in the eyes of the world.

Saya sangat setuju dan saya sangat mendukung kanda @rismanrachman
Seorang penulis hebat yang sudah sangat familiar, semoga saja lebih dikenal dimata dunia.

I think writing and reading are very relevant, hopefully handwriting can be useful for many people who are willing to read it.

Saya pikir menulis dan membaca sangat berkaitan, semoga saja tulisan tangan kanda bisa bermanfaat untuk banyak orang yang sudi membacanya.

Geuthei perjalanan panjang seorang Bang Risman A. Rachman. Cuma satu kata: no medicine.

Oh ya, juet tuleh dua bahasa untuk quest nyan?

Semoga saja dibolehkan, jika tak boleh apa boleh buat hahaha

Wow, it's so great Bang. Being a writer starting from zero! So today, you are the first writer in your family ya, Bang?

Wonderful!

Yes, I am the first author, and the children are also writers

sndbox - summercamp seharusnya memilih bang @rismanrachman. Jelas proses pengandian dari karya tulisnya.

Salah satu ide abang saya ambil sebagai bahan postingan Sekolah Steem/it Indonesia yang saya fikir bisa dilaksanakan oleh semua @steem-ambassador

Semangat bang

Pakai bahasa Inggres dek

In my opinion, @sndbox-alpha must choose Mr. @rismanrachman. The man who have fight in life with writh.

On off Mr. @rismanrachman idea is Indonesian steemit School what i make to my post.

ka na yang meunang, hana mangat sagai... hahaa

Pakai bahasa inggrislah buat testimoni

yes for dialogue, no for war
way to the harmony

On the road of war, there is only tears

Writing for peace and humanity... Rismanrachman...

There is a TD Pardede book in the picture

Hahaha just realize, thats my book! And thanks to you! We had a great time together with others with that book.

You just received a Tier 0 upvote! Looking for bigger rewards? Click here and learn how easy it is to get them or visit us on Discord

Wah perjalanan yang luar biasa. Jadi penasaran nih gimana gambar pertama bang risman.
Dan photo pas muda abang tamvan maksimal.

Om @rismanrachman cit dithei le donya, karirnya di dunia jurnalistik tak diragukan lagi.

Dari menulis lahirlah tulisan, dari tulisan lahirlah peradaban, dari peradaban terbentuklah masa depan, dari masa depan memberikan banyak kebahagiaan...

Nice story dan hampir setengahnya saya pernah menjadi saksi perjalanan hidup beliau. Sukses selalu bro @rismanrachman

Perjalanan kisah hidup yang panjang dan bermakna.

Semoga senantiasa berjaya bang @rismanrachman

war is a business, dialogue too. so, it is nothing personal. it's just business.

Foto Kliping Koran yang berjudul : "Berdialog Yes, Berperang, No" melambungkan angan saya jauh ke masa itu, masa-masa belia kita dahulu. Bravo, Pak Risman. Terus bersemangat. Lanjutkan...