"Mbak, wetengku kemruyuk"
Kata Julpa, wanita yang bajunya telah basah kuyup setelah menolak berdempet-dempetan dengan banyak manusia yang ngiyub (mencari tempat berlindung dari guyuran air hujan), pada sebuah acara yang rutin di gelar pada setiap pertengahan bulan, di pelataran Taman Ismail Marzuki.
Sedang aku, meski sering ku akui, bahwa aku mencintai hujan, dan segala sesuatu yang turut luruh bersamanya, tetap saja aku lebih memilih untuk berdesak-desakan, karena meriang masih sering satu paket sama ujan-ujanan, soalnya. Coba kalo nggak. 😄
"Podo, Jul." Sama, kataku.
Pukul 4 dini hari, kurang sekian menit. Akhirnya kami mendapatkan sate padang setelah sebelumnya ditolak beberapa penjual yang sudah kukud (proses bebenah; mengakhiri kegiatan jualannya). Habis, dan tak tersisa.
Lalu setelahnya, kami paham, bahwa menyelesaikan rindu juga butuh tenaga. Butuh kekuatan, untuk menanam kerinduan itu kembali, lalu memanennya di kemudian hari.
Selamat berakhir pekan. Jangan lupa makan. Semoga Tuhan senantiasa memberi kecukupan kepada kita.
yul14stuti
Congratulations @yul14stuti! You have completed the following achievement on the Steem blockchain and have been rewarded with new badge(s) :
Click here to view your Board
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
To support your work, I also upvoted your post!
Do not miss the last post from @steemitboard:
Banyak jugo yo porsinyo, kato orang padang. Tak seberapelah, kate orang melayu. Mboh, kata orang jawa. Hehe.
Posted using Partiko Android
Hahaha.
Kata orang jawa:
"Aku ngelih, Pak. 😅