SENIMAN TAK BUTUH MAKAN ?

in #seniman7 years ago (edited)

Ada yang bertanya kepada saya tentang satu pekerjaan yang menurut mereka bukan sebuah bidang pekerjaan yaitu SENI.

mereka bertanya tentang "Bagaimana seorang seniman bisa membiayai hidup nya"

"memang kalau jadi seniman ada UANG-Nya ?"

"kenapa kalau lihat seniman agak dekil gitu, rambut nggak terurus, baju lusuh, dan kayaknya hidupnya nggak ada beban aja",

bahkan ada emak-emak yang menentang anaknya untuk menjadi seniman karena dianggap tidak ada masa depan.

nah, sebenernya apa sih arti SENIMAN itu ?

menurut wikipedia.org
seniman itu adalah.....

"Seniman adalah istilah subyektif yang merujuk kepada seseorang yang kreatif, inovatif, atau mahir dalam bidang seni. Penggunaan yang paling kerap adalah untuk menyebut orang-orang yang menciptakan karya seni, seperti lukisan, patung, seni peran, seni tari, sastra, film dan musik. Seniman menggunakan imajinasi dan bakatnya untuk menciptakan karya dengan nilai estetik. Ahli sejarah seni dan kritikus seni mendefinisikan seniman sebagai seseorang yang menghasilkan seni dalam batas-batas yang diakui."

intinya orang kreatif yang menghasilkan seni, baik lukis, musik, film dan lainnya

nah trus dapat uangnya dari mana dong ? kalau yang buat film okelah ya bisa dapat uang dari menjual film nya (itupun kalau laku di pasaran), tapi semua itu butuh modal kan ?

() (maaf gambarnya ngaco hehe )

jadi, apakah SENIMAN itu TAK BUTUH MAKAN?

semua makhluk hidup yang ada di dunia ini butuh makan, bakteri aja juga butuh makan, nah terus gimana dong seniman itu bisa makan ?

menurut saya seniman itu bisa makan (kaya) adalah dengan cara kita mensupport semua hasi karya dia (sebelum di klaim negara lain,... oopps)

seni itu kaya, tidak bisa diukur dengan rupiah,
seni itu mahal, tidak bisa di patok dengan uang
seni itu abstrak, tidak bisa di diskripsikan.

itu menurut saya,

jadi jika kita ingin membeli sebuah karya seni, jangan pernah menawar harga, karena dibalik karya seni itu ada sebuah mimpi dan imajinasi sang pengarangnya. (itu yang buat mahal, bukan bacotan loe aja)

saya pribadi sangat mendukung semua saniman, dan tidak meng-"klaim" mereka CAPITALIS jika mereka menjual hasil karya demi sesuap nasi, karena di jaman yang Ber-"TUHAN" kan uang ini memang kita butuh UANG untuk makan, sebab solidaritas dan persaudaraan antar tetangga dan manusia sudah mulai tidak ramah lagi.

don't blame me... saya tidak pernah menghakimi siapa siapa, saya hanya mencurahkan apa yang saat ini saya rasakan dan semua atas pandangan dan pemikiran saya belaka, jika saya salah akan semua itu, tolong nasehati dengan kata kata yang halus, karena hati saya begitu lembut. heheh

(hasil pencarian kata seniman di google)

udah dulu ya. Memang kalau udah nulis nggak bisa berhenti lagi sampek lupa cucian yang sudah dalam rendaman.