Pemakaman korban teroris Christchurch akhirnya bisa dilaksanakan, lima hari setelah tragedi itu terjadi. Banyak pelayat berbaris untuk membantu mengisi liang lahat dengan tanah menggunakan tangan mereka setelah jenazah korban diletakkan untuk beristirahat. Orang-orang diminta untuk tidak menggunakan sekop untuk memastikan semua orang mendapat bagiannya.
Keluarga korban serangan di masjid Christchurch memakamkan kerabat mereka lima hari setelah 50 orang tewas dalam penembakan massal terburuk dalam sejarah Selandia Baru.
Setidaknya dua korban dimakamkan pada hari Rabu (20/3) di Memorial Park Cemetery, setelah jenazah-jenazah selesai di investigasi sehari sebelumnya.
Di antara mereka yang dimakamkan adalah seorang pengungsi Suriah berusia 15 tahun Hamza Mustafa dan ayahnya, Khalid, 44 tahun. Mereka baru saja tiba di Selandia Baru enam bulan sebelum mereka terbunuh.
Adik Hamza, Zaed, 13 tahun, menderita luka tembak di kaki dalam serangan itu. Dia terlihat didorong di kursi roda selama upacara pemakaman.
Baca Selengkapnya: https://www.matamatapolitik.com/news-jenazah-korban-penembakan-masjid-dimakamkan/